Cendawan Mutualistik Akar Potensi Aspergillus dan Penicillium asal serasah dipterocarp sebagai endosimbion akar pelarut fosfat

6 menggunakan fosfat organik sebagai substrat dan mengubahnya menjadi bentuk fosfat inorganik Nenwani et al. 2010. Fosfor diserap akar tanaman dalam dua bentuk anion, masing-masing dihidrogen fosfat H 2 PO 4 - dan monohidrogen fosfat HPO 4 2- Jones 1998. Bentuk Pi dalam larutan tergantung pada pH larutan. Nilai pK disosiasi H 3 PO 4 menjadi H 2 PO 4 - dan HPO 4 2- secara berurutan adalah 2.1 dan 7.2. Oleh karena itu, di bawah pH 6 Pi umumnya ada dalam bentuk monovalen H 2 PO 4 - . Sedangkan HPO 4 2- ada dalam proporsi minor Schachtman et al. 1998.

2.2 Cendawan Mutualistik Akar

Cendawan mutualistik akar dapat dikategorikan dalam kelompok cendawan mikoriza dan non mikoriza. Cendawan mikoriza merupakan cendawan non patogen paling umum yang bersimbiosis dengan sekitar 80 akar tanaman berpembuluh Smith Read 1997. Cendawan mikoriza memberi kemudahan bagi tanaman untuk mendapatkan nutrisi. Kemampuan hifa eksternal cendawan mikoriza mengeksploitasi P yang berlokasi di sekitar daerah deplesi P dapat mengatasi keterbatasan difusi fosfat anorganik yang lambat dalam tanah. Ukuran hifa yang jauh lebih kecil 110 dibandingkan dengan akar tanaman memberi kemudahan bagi hifa masuk jauh sampai ke pori-pori tanah untuk menjangkau P dan air Smith et al. 2003. Dalam habitat alami, asosiasi antara cendawan mikoriza dan tanaman inang saling menguntungkan. Namun dalam sistem yang melibatkan campur tangan manusia, asosiasi tersebut bisa berkembang ke arah parasitisme. Hal ini dapat terjadi pada media tanam dengan konsentrasi P terlarut tinggi Bucher 2007. Berbagai jenis cendawan lain termasuk cendawan endofit dapat berasosiasi dengan sistem perakaran tanaman membentuk simbiosis mutualisme. Cendawan endofit dapat membantu tanaman inang dalam berbagai hal, diantaranya yaitu adaptasi di habitat yang kurang menguntungkan, perlindungan terhadap stress lingkungan baik biotik maupun abiotik, peningkatan pertumbuhan dan penyerapan nutrisi MaciĆ”-Vicente et al. 2009. Eksploitasi cendawan endofit yang menguntungkan terus dilakukan untuk berbagai tujuan aplikasi langsung di lapangan, diantaranya meningkatkan hasil 7 panen tanaman pertanian, mengontrol penyakit dan hama tanaman, adaptasi tanaman terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan serta untuk kegiatan penghutanan lahan kembali. Ekploitasi cendawan endofit untuk tujuan-tujuan di atas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan cendawan endofit yang secara alami sudah terbukti memberikan keuntungan bagi tanaman inang dan melalui kolonisasi jaringan tanaman oleh cendawan yang diduga memiliki ciri-ciri yang diinginkan MaciĆ”-Vicente et al. 2009; Bhagobaty et al. 2010.

2.3 Kolonisasi Cendawan pada Akar