29 dan SEM juga memperlihatkan struktur Penicillium sp. yang tumbuh ke luar sel
akar. Struktur yang teramati berupa konidiofor dan fialid uniseriat dengan konidia di bagian ujung Gambar 9e, f. Sampai minggu terakhir pengamatan, tidak
dijumpai adanya kolonisasi pada bagian empulur akar Z. mays.
Gambar 9
Kolonisasi Penicillium sp. pada akar Z. mays 8 minggu setelah inokulasi, a sel-sel akar dipenuhi oleh hifa renik sehingga
berwarna biru, b-d hifa tumbuh tegak ke luar sel melalui sel-sel berwarna biru, e, f pengamatan struktur Penicillium sp. tanda
panah melalui mikroskop stereo dan SEM.
4.1.4 Penicillium sp. pada Akar S. selanica
Penicillium sp. juga dapat mengkolonisasi akar S. selanica tanpa menimbulkan gejala sakit Gambar 10a. Minggu pertama setelah inokulasi
Penicillium sp., terlihat bahwa miselium umumnya menempel pada permukaan akar dan mulai tumbuh menjalar disepanjang permukaan akar Gambar 10b, c.
Pada bagian tertentu, hifa membentuk tonjolan untuk menempel dan penetrasi
a
d e
f b
c
50 µm 50 µm
20 µm 10 µm
2000x sel-sel akar berisi
hifa renik hifa tumbuh ke
luar sel akar Penicillium sp.
Penicillium sp. Penicillium sp.
Penicillium sp.
30 pada permukaan sel kemudian membentuk struktur seperti apresorium Gambar
10d-f.
Gambar 10 Kolonisasi Penicillium sp. pada akar S. selanica 1 minggu setelah
inokulasi, a penampakan akar, b miselium menempel pada permukaan akar, c hifa menjalar di permukaan akar, d tonjolan hifa
untuk menempel dan penetrasi, e, f struktur seperti apresorium.
Dua minggu setelah inokulasi terlihat adanya penetrasi pada sel epidermis. Penetrasi terjadi langsung pada permukaan sel melalui struktur mirip apresorium.
Di dalam sel, hifa membentuk semacam tabung yang kemudian menembus sel dibawahnya membentuk struktur seperti noktah Gambar 11b. Penetrasi juga
terlihat di bawah kumpulan massa miselium yang menempel pada permukaan akar dan menembus dinding sel lalu membentuk struktur seperti noktah di bagian
dalam sel Gambar 11c. Noktah membesar dan hifa eksternal sebagian besar sudah tidak terlihat lagi menempel pada permukaan akar Gambar 11d, e.
Penicillium sp. yang berada di luar sel akar terlihat juga membentuk klamidospora bersel dua Gambar 11f, g.
e d
c b
a
hifa miselium
apresorium tonjolan
hifa
20 µm 20 µm
20 µm 50 µm
apresorium
f
1500x
31 Gambar 11 Kolonisasi Penicillium sp. pada akar S. selanica 2 minggu setelah
inokulasi, a penampakan akar, b penetrasi melalui struktur semacam apresorium, c penetrasi di bawah kumpulan massa
miselium, d-e struktur seperti noktah yang terlihat semakin membesar, f-g struktur seperti klamidospora di luar sel akar
Kolonisasi Penicillium sp. setelah tiga minggu tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dengan tidak ditemukannya
penetrasi hifa yang lebih jauh ke dalam sel. Umumnya struktur seperti noktah hanya ditemukan pada sel epidermis. Bedanya, pada minggu ini terlihat struktur
seperti noktah mulai tumbuh memanjang dan berkecambah Gambar 12b-f. Minggu keempat setelah inokulasi terlihat bahwa sebagian hifa tumbuh di
permukaan akar dan bagian lain berada di ruang interseluler dan intraseluler. Di luar akar, hifa membentuk klamidospora Gambar 13b. Pada minggu ini terlihat
bahwa miselium sudah mulai menjalar di dalam sel akar membentuk struktur seperti noktah yang lebih banyak Gambar 13c. Penetrasi hifa ke dalam sel tidak
meluas. Hifa umumnya hanya berada pada bagian epidermis akar.
g f
e d
c b
a
20 µm
20 µm 10 µm
10 µm 20 µm
20 µm penetrasi melalui
apresorium penetrasi melalui
massa miselium
noktah klamidospora
noktah klamidospora
32 Gambar 12
Kolonisasi Penicillium sp. pada akar S. selanica 3 minggu setelah inokulasi, a penampakan akar, b-c struktur seperti noktah yang
memanjang, d-f struktur seperti noktah mulai berkecambah
Gambar 13 Kolonisasi Penicillium sp. pada akar S. selanica 4 minggu setelah
inokulasi, a penampakan akar, b hifa intraselular dan klamidospora, c struktur seperti noktah yang semakin banyak.
f e
d c
b a
c b
a
noktah hifa ekstraseluler
klamidospora 10 µm
10 µm
10 µm 10 µm
10 µm
20 µm 20 µm
noktah
noktah noktah
noktah
noktah
33 Gambar 14
Kolonisasi Penicillium sp. pada akar S. selanica 8 minggu setelah inokulasi, a miselium pada permukaan akar, b, c struktur seperti
noktah pada epidermis sel, d-f hifa ekstraseluler yang tumbuh ke luar akar setelah 8 minggu inokulasi.
Delapan minggu setelah inokulasi Penicillium sp., miselium sudah tumbuh menyebar memenuhi beberapa bagian sel akar Gambar 14a. Pengamatan
mikroskopik menunjukkan bahwa hifa yang ada dalam akar kebanyakan hanya berupa noktah yang semakin banyak. Noktah tidak menunjukkan perkembangan
lebih lanjut seperti halnya noktah pada tanaman Z. mays Gambar 14b, c. Hifa yang terlihat pada permukaan akar merupakan hifa ekstraseluler, tetapi belum
terlihat adanya struktur khas Penicillium Gambar 14d-f. Perlakuan berbagai taraf TCP tidak mempengaruhi tingkat kolonisasi
Penicillium sp. pada tanaman Z. mays. Sementara itu, kolonisasi cendawan pada perakaran S. selanica dipengaruhi oleh dosis TCP yang diberikan. Persentase
kolonisasi tertinggi diperoleh dengan pemberian TCP sebesar 60 mg
b
e d
c
a
f
miselium noktah
noktah
hifa ekstraseluler
hifa ekstraseluler
hifa ekstraseluler
1500x 20 µm
20 µm
20 µm 50 µm
34 P
2
O
5
tanaman. Pada perlakuan kontrol tidak dijumpai kolonisasi cendawan baik pada Z. mays maupun S. selanica Tabel 2.
Tabel 2 Persentase kolonisasi Penicillium sp. 8 minggu setelah inokulasi dengan perlakuan P berbeda
Jenis Tanaman Perlakuan
Kolonisasi Kolonisasi
mg P
2
O
5
Penicillium sp. tanaman
DSE Z. mays
60 - Penicillium sp 0.0
0.0
a
0 + Penicillium sp. 91.7
0.0
b
30 + Penicillium sp. 96.7
0.0
b
60 + Penicillium sp. 100.0
0.0
b
S. selanica 60 - Penicillium sp
0.0 14.2
a a
0 + Penicillium sp. 10.8
30.8
b
30 + Penicillium sp.
ab
39.2 26.7
c
60 + Penicillium sp.
ab
55.0 40.0
d b
Ket: Angka dalam kolom yang sama pada masing-masing kelompok dan diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda
Duncan, P0.05
4.1.5 Respon Tumbuh Tanaman Uji yang Diinokulasi Penicillium sp.