Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

sebesar 2,622. Dengan demikian posisi perusahaan dalam matriks IE berada di kuadran lima dengan ketentuan umum yaitu strategi pengbangan produk dan penetrasi pasar. Persamanaan penelitian ini dengan penelitian yang dijabarkan di atas adalah topik strategi, komoditi ikan hias, tujuan penelitian, serta alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSP. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dijabarkan di atas adalah objek penelitian yang mana pada penelitian ini PCJ dijadikan sebagai objek penelititan, lokasi penelitian, jenis strategi yang dikaji, peran objek penelitian dalam rantai tataniaga, dan jenis ikan hias.

3.3. Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini menganalisis perumusan strategi usaha budidaya ikan hias air tawar PCJ di Kampung Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. PCJ mengalami kesulitan dengan permintaan ikan hias yang memiliki pola menurun pada bulan Mei sampai Sepetember serta peningkatan intensitas persaingan dengan pokdakan sejenis di Kecamatan Bojongsari karena penerapan sistem penjualan satu pintu. Oleh karena itu, PCJ membutuhkan strategi agar usahanya mampu menghadapi permasalahan tersebut. Perumusan strategi bagi PCJ diawali dengan identifikasi visi, misi, dan tujuan kelompok. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan eksternal dan internal untuk mendapatkan faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pokdakan berupa kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang. Analisis lingkungan eksternal mencakup faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, politik, lingkungan, pemerintahan, hukum, teknologi, dan faktor kompetitif berupa persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk-prouk pengganti, daya tawar pemasok, serta daya tawar konsumen. Analisis lingkungan internal mencakup fungsi manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Langkah berikutnya yaitu meringkas dan mengevaluasi faktor-faktor strategis dari lingkungan internal dan eksternal melalui matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks Eksternal Factor Evaluation EFE. Hasil kedua matriks ini selanjutnya dipadukan dalam matriks IE Internal-Eksternal untuk mengetahui posisi perusahaan pada sembilan sel yang terdapat pada matriks IE dan jenis strategi yang dapat dijalankan perusahaan. Selanjutnya matriks SWOT digunakan untuk mendapatkan alternatif-alternatif strategi usaha bagi PCJ dengan mempertimbangkan jenis strategi dari matriks IE. Setelah alternatif strategi diketahui, langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling baik dari semua alternatif strategi yang ada melalui alat analisis yaitu matriks perencanaan strategi kuantitaif Quantitative Strategic Planning Matrix atau QSPM. Gambar kerangka operasional dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Lingkungan Internal Majanemen Produksi Pemasaran Keuangan Penelitian dan Pengembangan Sistem Manajemen Informasi Evaluasi Kekuatan dan Kelemahan Matriks IFE Strategi Usaha Penciptaan Aternatif Strategi Usaha Matriks IE dan SWOT Pencarian Prioritas Strategi Usaha QSPM Evaluasi Peluang dan Ancaman MatriksEFE Analisis Lingkungan Eksternal Kompetitif: Ancaman pendatang baru Persaingan sesama perusahaan dalam industri Ancaman produk substitusi Daya tawar menawar pembeli Daya tawar menawar pemasok Politik, kebijakan pemerintah dan hukum Ekonomi Sosial budaya, demografi dan lingkungan Teknologi Permasalahan yang Dihadapi - Permintaan menurun di bulan Mei sampai September - Peningkatan intensitas persaingan dengan pokdakan Visi dan Misi Pokdakan Curug Jaya Formulasi Strategi Usaha

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian