internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal, strategi S-T menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman eksternal, dan strategi W-T taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.
3.1.7. QSPM
Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix
atau QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik David 2009.
3.2. Kajian Peneliti Terdahulu
Penelititan pertama berjudul Strategi Bisnis Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Nusa Hias, Desa Cibitung Tengah, Kecamatan
Tenjolaya, Kabupaten Bogor oleh Nia Kusniati pada tahun 2007 dalam bentuk skripsi. Tujuan penelitian tersebut adalah menganalisis faktor internal berupa
kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman KPIH Nusa Hias, serta merumuskan alternatif strategi bisnis yang tepat dimasa yang
akan datang bagi KPIH Nusa Hias. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, SPACE, GS, dan QSP.
Faktor internal berupa kekuatan pada penelitian tersebut adalah peran aktif wanita dalam kelompok, terdapat kejelasan tugas dalam kelompok, budaya
disiplin tinggi, sifat kekeluargaan masih tinggi, biaya produksi relatif rendah, sistem budidaya bersifat tradisional, areal usaha relatif luas, mempunyai kualitas
produk yang baik, memiliki variasi jenis ikan hias yang banyak, ketaatan anggota membayar simpanan wajib, kegiatan promosi terus dijalankan, pengiriman produk
tepat waktu, terdapat hubungan kerjasama dengan pelanggan. Faktor internal berupa kelemahan pada penelitian tersebut adalah hasil produksi menurun dan
tergantung musim, terdapat hama dan penyakit yang menyerang ikan hias, daya tampung ikan hias belum mencukupi, belum ada mobil pengangkutan khusus
untuk ikan hias, pencatatan data kelompok belum sistematis, keahlian dan keterampilan SDM masih rendah.
Faktor eksternal berupa peluang pada penelitian tersebut adalah partisipasi dan dukungan pemerintah terhadap usaha ikan hias, keberadaan BBI dan Raiser di
Kabupaten Bogor, nilai ekspor ikan hias Indonesia terus meningkat, adanya hobi dan prestise terhadap ikan hias air tawar, iklim tropis cocok untuk sentral
perikanan, teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang, jumlah pelanggan relatif banyak, perbedaan harga bagi pelanggan. Faktor eksternal
berupa ancaman adalah peningkatan harga BBM sebesar 108 persen di tahun 2005, kondisi politik dan keamanan yang belum stabil dalam bisnis perikanan,
jumlah pemasok faktor produksi relatif sedikit, pesaing di Kabupaten Bogor relatif banyak.
Alternatif-alternatif strategi yang didapatkan terdir dari strategi SO berupa menambah jenis dan ukuran ikan hias yang dibudidayakan, memperkenalkan jenis
ikan hias yang dibudidayakan, meningkatkan hubungan kerjasama antar anggota dan pelanggan, mempertahankan penggunaan media pemijahan, kejelasan
peraturan kelompok yang terdapat pada selayang pandang KPIH Nusa Hias. Strategi ST berupa meningkatkan kualitas produk, mempertahankan pelayanan
terhadap konsumen agar memiliki daya saing, meningkatkan prestasi kelompok sehingga dikenal luas, mempertahankan sistem budidaya se-Asia Tenggara dalam
menghadapi pesaing. Strategi WO berupa melestarikan SDA dan meningkatkan sumberdaya
mesin secara efektif dan efisien, melakukan penanganan hama dan penyakit ikan hias air tawar, menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah dalam
memperluas informasi pasar, meningkatkan produksi dalam memperoleh keuntungan, meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan bimbingan.
Strategi WT berupa pengadaan mobil pengangkutan ikan hias untuk menunjang kegiatan bisnis ikan hias air tawar, menggunakan biaya secara efektif dan efesien
dalam kegiatan, mengoptimalkan kegiatan rapat anggota untuk menghadapi persaingan, menambah fasilitas produksi ikan hias, mengoptimalkan pemberian
obat ikan hias. Strategi prioritas adalah kemitraan, promosi, dan peningkatan fasilitas. Skor bobot total matriks IFE 2,739 dan matriks EFE 2,618 sehingga
posisi perusahaan pada matriks IE berada di kuadran lima dengan ketentuan umum strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar.
Penelitian kedua berjudul Analisis Strategi Pengembangan Produk Ikan Hias Air Laut Pada CV Dinar Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten oleh
Perdana Raymond Hutagalung pada tahun 2007 dalam bentuk skripsi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis kondisi internal dan
eksternal yang berpengaruh dalam penentuan strategi pengembangan produk pada CV Dinar Cabang Tangerang, serta merumuskan alternatif-alternatif strategi
pengembangan produk yang sesuai dalam mengantisipasi permasalahan yang dihadapai CV Dinar Cabang Tangerang. Alat analisis yang digunakan adalah
Matriks IFE, EFE, dan SWOT. Faktor internal berupa kekuatan adalah Memiliki fasilitas produksi yang
lengkap, kekompakan dan kemauan kerja karyawan yang baik, memiliki tenaga ahli yang profesional, memiliki sertifikat CITES, certificate of health, serta
SCFLA yang dapat diandalkan, memiliki pemasok ikan yang tetap dengan kualitas yang baik, promosi dan transaksi dilakukan melalui internet, reputasi
CV.Dinar yang baik, variasi produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, penanganan oleh tenaga kerja yang terlatih dan terampil, lokasi perusahaan yang
dekat dengan bandara, CV Dinar menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Faktor internal berupa kelemahan adalah produk yang dimiliki mudah
rusak, sistem manajemen pekerjaan belum tertata dengan baik, proses penanganan produk belum optimal, penelitian terhadap produk belum berjalan baik.
Faktor eksternal berupa peluang adalah dukungan penuh dari pemerintah terhadap perusahaan ekspor ikan hias air laut, depresiasi rupiah terhadap dolar,
kepercayaan konsumen luar negeri terhadap perusahaan ekspor ikan hias air laut Indonesia, perkembangan informasi, teknologi, dan komunikasi yang baik, gaya
hidup masyarakat negara maju yang gemar terhadap ikan hias air laut. Faktor eksternal berupa ancaman adalah perusahaan ekspor ikan hias air laut pesaing di
Indonesia banyak, kenaikan harga bahan bakar minyak, stabilitas politik dan keamanan yang tidak menentu, persyaratan impor yang ketat dari importir.
Alternatif strategi SO adalah menjaga kualitas ikan hias air laut untuk memenuhi kebutuhan importir, meningkatkan volume ekspor ikan hias air laut khususnya
jenis produk baru, melakukan promosi dalam mengenalkan produk baru yang ditawarkan CV Dinar cabang Tangerang.
Alternatif strategi ST adalah mengusahakan keadaan ikan hias dalam keadaan layak untuk diekspor, melaksanakan syarat-syarat ekspor yang ditetapkan
oleh pemerintah sehingga tercipta hubungan yang baik dengan pemerintah, melakukan ekspor ikan hias air laut yang sesuai dengan mutu dan jumlah yang
diinginkan importir. Alternatif strategi WO adalah melakukan inovasi terhadap penanganan produk untuk meminimalkan kerugian dari ikan yang mati,
membentuk secara khusus unit penelitian dan pengembangan produk-produk baru pada CV Dinar, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan pengembangan
karyawan terutama dalam bidang produksi, mempertahankan mutu produk sesuai standar ekspor.
Alternatif strategi WT adalah memperbaiki sistem pembagian tugas sehingga memperlancar kinerja perusahaan, mengadakan analisis secara berkala
terhadap produk yang paling diminati konsumen, mengoptimalkan proses produksi melalui efisiensi kerja dan penerapan teknologi sehingga diharapkan
dapat menekan biaya produksi. Strategi prioritas adalah meningkatkan volume ekspor, menjaga kualitas ikan hias, dan melakukan promosi. Skor bobot total
Matriks IFE adalah 2,882 dan matriks EFE 3,141 sehingga posisi perusahaan dalam matriks IE berada di kuadran dua dengan ketentuan umum strategi internsif
dan integratif. Penelitian ketiga berjudul Analisis Formulasi Strategi Pengembangan
Bisnis Ikan Hias Koi Pada CV Ayunawa Freshwater Fish Farm oleh Ahmad Husein Hasibuan pada tahun 2008 dalam bentuk skripsi. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi yang akan dilaksanakan perusahaan,
serta menentukan prioritas strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSP.
Faktor internal berupa kekuatan adalah kualitas ikan yang baik, modal usaha pribadi, lokasi yang strategis, memiliki tenaga kerja yang terampil,
memiliki suasana kekeluargaan, memiliki lahan yang luas. Faktor internal berupa kelemahan adalah kegiatan promosi belum optimal, kinerja setiap divisi kurang
baik, penggunaan lahan belum optimal, prosedur penganggaran belum efektif, kurang mengetahui informasi pasar.
Faktor eksternal berupa peluang adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik,kebijakan pemerintah yang mendukung, kemjuan teknologi,
perdagangan bebas antar negara, memiliki hubungan baik dengan pemasok. Faktor eksternal berupa ancaman adalah kenaikan tarif dasar listrik dan bahan
bakar minyak, adanya produk substitusi, penyakit Koi hervest virus, stabilisasi keamanan nasional. Alternatif strategi SO adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan mutu, meningkatkan jumlah produksi.
Alternatif strategi ST adalah menghasilkan jenis Koi yang variatif. Alternatif strategi WO adalah mengoptimalkan kegiatan promosi, meningkatkan
teknologi produksi dan informasi.Alternatif stratgi WT adalah membuat perencanaan produksi. Strategi prioritasnya adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu produ dengan cara pengawasan produksi. Skor bobot total dari matriks IFE sebesar 2,567 dan dari matriks EFE 2,620. Dengan demikian
posisi perusahaan pada matriks IE adalah di kuadran lima yang berarti disarankan menggunakan strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar.
Penelitian keempat berjudul Analisis Strategi Bisnis Ekspor Ikan Hias Air Tawar Kasus PT NAE, Jakarta oleh Andy Saputro, Narni Farmayanti, dan Lis
Diatin pada tahun 2007 dalam bentuk jurnal. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menganalisis faktor-fakor internal dan eksternal PT NAE, merumuskan
strategi yang dapat diterapkan PT NAE sesuai kondisi lingkungan perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IFE, EFE, IE, SPACE, GS, dan
SWOT. Faktor internal berupa kekuatan adalah pelayanan pelanggan memuaskan,
fasilitas produksi dan transportasi memadai, difersivikasi produk ikan hias, tingkat kedisiplinan kerja dalam perusahaan tinggi, berpengalaman dalam bisnis ekspor
ikan hias, kualitas produk baik, dan manajemen perusahaan berjalan lancar. Faktor internal berupa kelemahan adalah ketergantungan pada pasokan ikan hias, biaya
operasi tinggi, kegiatan promosi belum optimal, perputaran karyawan cukup tinggi, keterbatasan daya tampung ikan hias, jaringan distribusi internasional
kurang, dan pangsa pasar masih kecil.
Faktor eksternal berupa peluang adalah ikan alam air tawar sudah mulai dapat dibudidayakan, industri ikan hias air tawar terus mengalami pertumbuhan,
jumlah pemasok dan pembudidaya ikan hias relatif banyak, hambatan masuk dalam bisnis ikan hias bagi pendatang baru relatif tinggi, kemajuan teknologi di
bidang informasi, komunikasi, dan transportasi, pelanggan setia di luar negeri, apresiasi US. Faktor eksternal berupa ancaman adalah persaingan bisnis semakin
ketat, perubahan selera konsumen, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berjalan lambat, birokrasi perizinan ekspor yang rumit dan merugikan, tngkat inflasi yang
tinggi, penolakan masyarakat sekitar terhadap kegiatan usaha, hambatan perdagangan internasional.
Alternatif strategi SO adalah memperkenalkan produk ikan hias alam air tawar baru, menungkatkan kualitas dan pelayanan untuk mempertahankan
pelanggan setia luar negeri, menambah fasilitas produksi dan transportasi dengan peralatan yang lebih modern. Alternatif strategi ST adalah menyediakan
kompensasi sosial untuk kemajuan lingkungan sekitar, melakukan lobi kepada pemerintah melalui asosiasi perdagangan ikan hias agar menerapkan kemudahan
birokrasi dalam ekspor dan aktif dalam forum internasional, meningkatkan daya saing melalui efisiensi dan kualitas, meningkatkan kredibilitas konsumen melalui
pemenuhan seluruh permintaan konsumen dan sesuai dengan peraturan internasional.
Alternatif strategi WO adalah melakukan kegiatan program kemitraan dengan pemasok atau pembudidaya ikan hias, memanfaatkan media promosi
melalui internet dengan pembuatan website perusahaan, menambah kapasitas penampungan ikan hias melalui penambahan jumlah aquarium, menambah jumlah
distribusi internasional melalui joint venture dengan distributor domestik dan luar negeri. Alternatif strategi WT adalah Mengoptimalkan kapasitas produksi dan
melakukan efisiensi biaya, melakukan perekrutan tenaga kerja pemasaran, melakukan strategi konsentrasi terhadap salah satu lini produk.
Prioritas strategi alternatif adalah pemeliharaan citra konsumen terhadap produk ikan hias air tawat dengan cara mempertahankan kualitas produk dan mutu
pelayanan terhadap konsumen yang selama ini telah dibangun, usaha pemasaran yang optimal. Skor bobot total dari Matriks IFE sebesar 2,545 dan matriks EFE
sebesar 2,622. Dengan demikian posisi perusahaan dalam matriks IE berada di kuadran lima dengan ketentuan umum yaitu strategi pengbangan produk dan
penetrasi pasar. Persamanaan penelitian ini dengan penelitian yang dijabarkan di atas
adalah topik strategi, komoditi ikan hias, tujuan penelitian, serta alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSP. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang dijabarkan di atas adalah objek penelitian yang mana pada penelitian ini PCJ dijadikan sebagai objek penelititan, lokasi penelitian, jenis
strategi yang dikaji, peran objek penelitian dalam rantai tataniaga, dan jenis ikan hias.
3.3. Kerangka Pemikiran Operasional