4.5.3 Fungsi Kanonik
Hasil analisis korelasi kanonik menghasilkan fungsi kanonik yang memiliki nilai korelasi maksimum dan menghasilkan persamaan sebagai berikut:
X = 0,6129 X
1
– 0,4868 X
2
+ 0,5838 X
3
+ 0,6876 X
4
.................................. 6 Y = -1,0348 Y
1
+ 0,5161 Y
2
+ 0,6333 Y
3
+ 0,4189 Y
4
.................................. 7 Keterangan: X
= Aset Pengetahuan Y
= Proses Penciptaan Pengetahuan X1
= Aset Pengetahuan Eksperiensial X2
= Aset Pengetahuan Konseptual X3
= Aset Pengetahuan Sistemik X4
= Aset Pengetahuan Rutin Y1 =
Sosialisasi Y2 =
Eksternalisasi Y3 =
Kombinasi Y4 =
Internalisasi Persamaan di atas menghasilkan empat variabel kanonik. Pertama
sebesar 0,70, kedua sebesar 0,52, ketiga sebesar 0,28, dan keempat sebesar 0,06. Untuk dapat melihat bagaimana proses penciptaan pengetahuan organisasi Y
dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi aset pengetahuan X digunakan R
2
. Berdasarkan hasil pengolahan, nilai R
2
yang didapat adalah sebesar 0,68, 0,26, 0,05, dan 0,01. Besarnya koefisien proporsi keragaman agar suatu
fungsi kanonik dapat menjelaskan keragaman total adalah relatif, sebagai acuan yang cukup baik yaitu sebesar 0,5. Dengan demikian untuk menerangkan
keragaman total cukup mengambil fungsi kanonik yang pertama saja. Artinya adalah variasi gugus peubah proses penciptaan pengetahuan yang dapat dijelaskan
oleh gugus peubah aset pengetahuan P2E LIPI adalah sebesar 68 persen, sisanya sebesar 26 persen, 5 persen, dan 1 persen dijelaskan oleh faktor diluar model yang
digunakan. Perhitungan lengkap dari hasil pengolahan data ini dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.5.4 Bobot Kanonikal
Besarnya bobot kanonik untuk masing-masing peubah asal yang membentuk fungsi kanonik dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan interpretasi
terhadap bobot kanonik diperoleh bahwa faktor yang paling berhubungan terhadap proses penciptaan pengetahuan di P2E LIPI adalah peubah aset
pengetahuan rutin X
4
dengan nilai sebesar 0,69. Hal ini dapat dijelaskan bahwa proses penciptaan pengetahuan di P2E LIPI tidak dapat dilepaskan dari aturan
atau praktik organisasi. Aset ini harus dipraktikan secara berkesinambungan oleh P2E LIPI sehingga menjadi tindakan kuat dalam membentuk budaya organisasi.
Pada proses penciptaan pengetahuan, peubah yang memiliki bobot paling besar adalah proses kombinasi Y
1
dengan nilai sebesar 0,63. Artinya dalam proses penciptaan pengetahuan di P2E LIPI, kombinasi merupakan proses yang
sangat mempengaruhi. Pada kenyataannya, kombinasi di P2E LIPI terjadi pada saat pegawai workshop. Di dalam kegiatan tersebut masing-masing pegawai
berbagi pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh di lokasi penelitian melalui presentasi yang terkemas dalam sebuah jurnal dan dibagikan kepada
seluruh pegawai P2E LIPI sehingga pegawai yang tidak meneliti tetap mengetahui apa saja yang dilakukan di lokasi penelitian.
Tabel 8. Bobot dan Beban Kanonikal Variabel
Bobot Kanonik Beban Kanonik A.
Peubah Bebas
X
1
Aset Pengetahuan Eksperiensial 0,61 0,70
X
2
Aset Pengetahuan Konseptual -0,49
0,17 X
3
Aset Pengetahuan Sistemik 0,58 0,52
X
4
Aset Pengetahuan Rutin
0,69 0,51 B.
Peubah Terikat
Y1 Sosialisasi -1,03
-0,32 Y2 Eksternalisasi
0,52 0,30
Y3 Kombinasi 0,63 0,64
Y4 Internalisasi 0,42
0,27 4.5.5 Beban Kanonikal
Penelusuran lebih lanjut pada beban kanonik menunjukkan bahwa aset pengetahuan yang paling berpengaruh terhadap proses penciptaan pengetahuan
adalah aset pengetahuan eksperiensial X
1
, aset pengetahuan sistemik X
3
, dan aset pengetahuan rutin X
4
dapat dilihat pada Tabel 8. Peubah aset pengetahuan eksperiensial X
1
memiliki nilai terbesar, yaitu 0,70. Artinya peubah aset pengetahuan eksperiensial merupakan faktor paling berpengaruh terhadap proses
penciptaan pengetahuan di P2E LIPI. Hal ini dapat dijelaskan bahwa melalui
0,61
0,58
0,52 0,51
0,27 0,42
0,52
0,64 0,30
-0,32 0,49
0,66
kebersamaan, pengalaman bersama dalam organisasi, dan pengalaman bekerja sama diantara pegawai dapat memfasilitasi proses penciptaan pengetahuan.
Pada proses penciptaan pengetahuan, hanya ada satu peubah yang memiliki beban kanonik cukup besar di atas 0,5, yaitu proses kombinasi Y
3
dengan nilai sebesar 0,64. Artinya proses kombinasi merupakan proses utama atau paling dominan dalam terbentuknya proses penciptaan pengetahuan di P2E LIPI.
4.5.6 Muatan Kanonik