4.5 Korelasi Kanonikal
4.5.1 Korelasi Antar Peubah Aset Pengetahuan X
Pasangan peubah bebas yang memiliki hubungan kuat pada proses penciptaan pengetahuan di P2E LIPI adalah aset pengetahuan eksperiensial X
1
dengan aset pengetahuan konseptual X
2
dengan nilai korelasi sebesar 0,60 dapat dilihat pada Lampiran 3. Dalam pelaksanaannya kedua peubah tersebut memang
saling menguatkan dimana peubah aset pengetahuan eksperiensial X
1
mempengaruhi aset pengetahuan konseptual X
2
. Nilai korelasi yang diperoleh dari kedua peubah tersebut memiliki nilai
lebih dari 0,5 sehingga korelasi diantara kedua peubah tersebut dapat dikatakan cukup kuat. Hal ini juga dapat dilihat dari karakteristik responden yang mayoritas
masa kerjanya 5 – 15 tahun dengan latar belakang pendidikan pascasarjana sehingga lebih terampil dalam mengumpulkan informasi yang relevan untuk
mengetahui isu yang sedang berkembang bagi penelitian, mampu bekerja sama dengan organisasi lain untuk mendorong pembelajaran dari pengalaman masing-
masing, dan mengembangkan berbagai kontak dengan lembaga penelitian yang lain untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menunjang
pengetahuan organisasi.
4.5.2 Korelasi Antar Peubah Proses Penciptaan Pengetahuan Y
Pada proses penciptaan pengetahuan Y, peubah sosialisasi Y
1
memiliki korelasi paling kuat dengan peubah internalisasi Y
4
, yaitu sebesar 0,57 dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai korelasi yang diperoleh dari kedua peubah
tersebut memiliki nilai lebih dari 0,5 sehingga korelasi diantara kedua peubah tersebut dapat dikatakan cukup kuat.
Dalam pelaksanaannya kedua peubah tersebut memang saling menguatkan dimana peubah sosialisasi Y
1
mempengaruhi peubah internalisasi Y
4
. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai berbagi pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh di lokasi penelitian melalui focus group
discussion. Selain itu juga, P2E LIPI mendatangkan ahli untuk berbagi pengalaman dan pengetahuaanya melalui pelatihan terkait sesuatu hal yang
berhubungan dengan pekerjaan untuk menambah pengetahuan pegawai.
4.5.3 Fungsi Kanonik