44
h. Lahan penempatan alat tidak luas 1 x 3 meter i. Daya pakai alat relatif cukup lama
j. Sangat cocok dioperasionalkan pada kelompok tani dipedesaaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah sebagai berikut a. Luas permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering, air menguap melalui permukaan bahan.
b. Perbedaan suhu dan udara sekitar Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan
gabah semakin cepat pemindahan panas kedalam gabah dan makin cepat pula penghilangan kadar air dari gabah. Jadi dengan semakin tingginya
suhu pengeringan maka proses pengeringan akan semakin cepat. c. Kecepatan aliran udara
Semakin tinggi kecepatan udara, semakin banyak pula penghilangan uap air dari permukaan bahan. Apabila aliran udara disekitar tempat
pengeringan berjalan dengan baik proses pengeringan akan semakin cepat yaitu semakin mudah air teruapkan.
d. Tekanan udara Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti kerapatan udara makin berkurang.
e. Kelembapan udara Semakin lembab udara maka akan semakin lama bahan kering sebaliknya
semakin kering udara semakin cepat pengeringan.
2.7 Peranan udara dalam proses pengeringan
45
Udara dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu udara kering atau udara tanpa kandungan uap didalamnya dan udara basah yaitu udara dengan kandungan
uap air yang tinggi. Udara merupakan campuran dari beberapa gas dengan perbandingan yang kira-kira tetap, misalnya H
2
O, O
2
, N
2
, CO
2
yang kadang kadang mengandung senyawa berbentuk gas pencemar.
Gas murni dapat dibagi menurut jumlahnya didalam udara, yaitu: a. Gas yang jumlahnya tetap diudara misalnya N
2
, O
2
dan gas gas mulia yaitu Ne, Ar, He, dan Xe.
b. Gas yang jumlahnya tidak tetap diudara yaitu CO
2
dan H
2
O. c. Gaspengotor misalnya NH
3
dan H
2
S yang berasal dari hasil pemecahan zat-zat organik atau CO yang berasal dari hasil pembakaran yang tidak
sempurna dipertambangan minyak bumi. Jumlah gas mulia di udara sangat sedikit sehingga didalam perhitungan
biasanya diabaikan. Komposisi udara kering terdiri dari 76,8 N
2
, 32,2 O
2
dan CO
2
sebanyak 0,03 berdasarkan volume.Tekanan H
2
O didalam udara, atau besarnya tekanan atmosfer setelah dikurangi dengan tekanan udara kering disebut
tekanan uap. Tekanan uap jenuh adalah tekanan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu ruangan pada suhu tertentu.
2.8 Perpindahan panas
Perpindahan panasialah ilmu yang meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material.
J.P.HOLMAN, 1986 Perpindahan panas diklarifikasikan menjadi
a. Perpindahan panas secara konduksi b. Perpindahan panas secara konveksi
c. Perpindahan panas secara radiasi
46
a. Perpindahan panas secara konduksi
Ialah perpindahan energi panas kalor tidak diikuti dengan zat perantaranya. Misalnya memanskan batang besi diatas nyala api, apabila salah satu ujung besi
dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin lama ujung yang dipegang semakin panas hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah
dari ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.
Gambar 2.10 : Perpindahan panas secara konduksi Bekti Widi Admaja, 2011
Makapersamaannyadapatditulissebagaiberikut q
k
= kA �−
�� ��
� atau
�� �
= � �−
�� ��
�
Dimana : q
= Laju perpindahan panas w K
= Konduktivitas termal Wm.k A
= Luas penampang yang terletak pada aliran panas m
2
dTdx = Gradien temperature dalam arah aliran panas
47
b. Perpindahan panas secara konveksi