d. Penilaian Kelayakan Objek dan Atraksi Wisata
Penilaian potensi objek dan atraksi wisata dilakukan untuk menilai kelayakan potensi objek dan atraksi wisata di setiap lokasi. Penilaian ini
diklasifikasikan menggunakan lima kriteria berdasarkan Inskeep 1991. Penilaian dilakukan berdasarkan nilai suatu objek dan atraksi wisata, aksesibilitas yang
tersedia untuk mencapai lokasi objek dan atraksi wisata, letak objek dan atraksi dari jalan utama, fasilitas wisata yang tersedia, dan dampak terhadap lingkungan
Tabel 9. Hasil penilaian yang ditunjukkan pada Tabel 10, memperlihatkan 6 objek dan atraksi wisata yang sangat potensial SP sebagai sumberdaya wisata
alam dan satu objek cukup berpotensi S.
Perhitungan penilaian kelayakan objek dan atraksi wisata sebagai berikut: Klasifikasi kondisi kelayakan objek dan atraksi wisata adalah
∑Faks x 20 + ∑ Ffoa x 30 + ∑Fjl x 10 + ∑Ffas x 10 + ∑Fdl x 30 Keterangan :
Faks = faktor aksesibilitas Ffoa
= faktor objek dan atraksi wisata Fjl
= faktor letak dari jalan utama Ffas
= faktor fasilitas wisata yang tersedia Fdl
= faktor dampak terhadap lingkungan Tabel 9. Penilaian kelayakan objek dan atraksi wisata
Peubah Bobot
Kategori Nilai
Aksesibilitas 30
Jalan primer dekat, mudah dicapai, kondisi baik
Jalan sekunder, kondisi sedang Jalan tersier, kondisi sedang
Tidak ada akses 4
3 2
1
Objek dan Atraksi Wisata
40 Semua atraksi bernilai tinggi
Atraksi sedang-tinggi Atraksi sedang-rendah
Tidak terdapat objek dan atraksi 4
3 2
1
Letak dari Jalan Utama
10 Dekat 1 km
Sedang 1-3 km Cukup jauh 3-5 km
Jauh 5 km 4
3 2
1
Fasilitas Wisata yang Tersedia
20 Tersedia lengkap, kualitas baik, terawat
Ada beberapa, cukup terawat Ada beberapa, kurang terawat
Tidak tersedia 4
3 2
1
Sumber : Inskeep 1991; Rosmalia 2008; modifikasi 7.
Bukit Laya
Bukit Laya merupakan Bukit di ujung kawasan WWPR. Daya tarik utama dari
bukit ini yaitu bukit ini merupakan titik tertinggi dari kawasan ini. Dari bukit ini
pengunjung dapat melihat pemandangan yang indah. Ketinggian dari Bukit Laya ini
sekitar
330 m
dpl. Secara
visual pemandangan dari dan menuju tapak
merupakan view yang menarik.
Hasil penilaian kelayakan objek dan atraksi wisata diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut:
SP : Sangat Potensial, dengan nilai 300-400
Objek dan atraksi wisata sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumberdaya wisata.
P : Potensial, dengan nilai 200-299
Objek dan atraksi wisata cukup potensial untuk dikembangkan sebagai sumberdaya wisata. Perlu perlakuan untuk meningkatkan kualitas menjadi
sangat potensial. TP
: Tidak Potensial, dengan nilai 100-199 Objek dan atraksi wisata yang tersedia tidak potensial dikembangkan
sebagai sumberdaya wisata. Perlu perlakuan yang khusus dan mahal untuk meningkatkan kualitas menjadi sangat potensial.
Tabel 10. Tingkat kelayakan objek dan atraksi wisata
Objek Potensi
Wisata Parameter Kelayakan
N K
I S
II S
III S IV S
Penangkaran Rusa
Wisata Edukasi
Interaksi dengan
Rusa Panorama
90 S2 160 S1 40 S1 60 S2 350 SP
Gua Monyet Wisata Edukasi
Panorama Wisata
Alam 30
S4 40 S4 30 S2 20 S4 120
TP
Curug Ciloseh
Wisata Alam
Panorama Aliran Air
90 S2 120 S2 30 S2 40 S3 280 P
Curug Kembar
Wisata Alam
Panorama Aliran Air
90 S2 120 S2 30 S2 40 S3 280 P
Sungai Cibeet
Wisata Air Panorama
120 S1 80 S3 40 S1 60 S2 300 SP
Hutan Pinus Perhutani
Hutan Pegunungan
Bawah Wisata
Edukasi 90
S2 80 S4 30 S2 20 S4 220 P
Bukit Laya Panorama
60 S3 80
S4 30 S2 20 S4 190 TP Keterangan: Parameter kelayakan I = aksesibilitas, II = potensi objek dan atraksi
wisata,III = jarak dari jalan utama, IV = fasilitas wisata S = skor S1= sangat baik, S2 = baik, S3 = buruk, S4 = sangat buruk
N = nilai maks = 400, min = 100 K = klasifikasi SP = sangat potensial, P = potensial, TP = tidak potensial
Ga mbar
18. P eta ku
ali tas visual