32 banyaknya produk dan jasa yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen dan seluruh anggota
keluarganya. Karakteristik pekerjaan responden kacang mete berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
5.3 Proses Keputusan Pembelian
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan. Berdasarkan Kotler
dan Amstrong 2008 terdapat lima tahapan proses keputusan pembelian konsumen yaitu 1 pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif, 4 keputusan pembelian,
dan 5 perilaku pasca pembelian. Dalam penelitian ini, perilaku konsumen dilakukan dengan mengetahui berbagai
kebiasaan, pengalaman mengkonsumsi maupun berbagai hal yang melatarbelakangi keputusan pembelian yang dilakukan oleh responden. Pertanyaan awal sebelum responden mengisi
kuesioner ini adalah pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman responden dalam mengkonsumsi kacang mete sebagai cemilan.
1. Pengenalan kebutuhan Proses keputusan pembelian kacang mete oleh konsumen dimulai ketika konsumen
merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan produk tersebut. Kesadaran akan kebutuhan yang harus dipenuhi tersebut membuat konsumen mencari produk yang dapat mengatasi
masalah yang dirasakan. Proses pengenalan kebutuhan dianalisis melalui beberapa pertanyaan yaitu alasan pembelian kacang mete, pada kondisi apa mengkonsumsi kacang mete, tempat
biasa mengkonsumsi kacang mete dan rasa kacang mete yang paling disukai. Alasan pembelian adalah salah satu bagian dalam pengenalan kebutuhan. Berdasarkan
hasil penelitian Tabel 5, alasan sebagian besar responden membeli kacang mete sebagai cemilan karena rasanya enak dan bervariasi yang dipilih responden sebanyak 64 persen,
sehingga hal ini dapat menjadi masukan bagi produsen untuk membuat kacang mete yang sesuai dengan selera konsumen dan lebih bervariasi. Harga yang terjangkau dan kemasan yang
menarik bukan menjadi alasan utama konsumen membeli kacang mete tetapi hal ini tidak dapat
33 dianggap remeh karena jika kacang mete dengan rasa yang enak dan bervariasi serta kemasan
yang menarik dan harga yang terjangkau tentu pastinya akan lebih disukai oleh konsumen. Tabel 5. Alasan Membeli Kacang Mete
Alasan membeli kacang mete Jumlah orang
Persentase Rasanya enak dan bervariasi
102 64
Kerenyahan 29 18
Kemasan menarik 3
2 Harga terjangkau
5 3
Sekedar ingin mencoba 21
13 Jumlah 160
100
Tabel 6 menunjukkan kondisi responden saat mengkonsumsi kacang mete yang sebagian besar responden mengkonsumsi kacang mete saat santai di rumah sebesar 54 persen, hal ini
dikarenakan kacang mete cocok untuk dikonsumsi saat santai di rumah seperti berkumpul bersama keluarga, menonton televisi atau hari raya besar dibandingkan dengan kondisi saat
rekreasi dimana konsumen lebih cenderung membawa makanan berat, begitu pula kondisi saat menunggu konsumen lebih memilih untuk membeli minuman dibandingkan mengkonsumsi
kacang mete. Tabel 6. Kondisi Responden Saat Mengkonsumsi Kacang Mete
Kondisi Saat Mengkonsumsi Kacang Mete Jumlah orang
Persentase Rekreasi 6
4 Dalam perjalanan
25 15
Menunggu 3 2
Santai di rumah 86
54 Hari Raya Besar
40 25
Jumlah 160 100
Tempat responden biasa mengkonsumsi kacang mete sebagian besar adalah di rumah sebanyak 93 persen, hal ini sangat sesuai dengan kondisi responden saat mengkonsumsi kacang
mete yaitu sebagian besar menyatakan saat santai di rumah dan saat hari raya besar, hanya sebagian kecil responden yang mengkonsumsinya di kantin, restoran dan kantor serta tidak ada
responden yang mengkonsumsi kacang mete di kafe. Hal ini dikarenakan responden lebih memilih makanan yang mengenyangkan jika dikonsumsi di tempat-tempat tersebut selain itu,
suasana yang ada di tempat tersebut tidak mendukung jika responden mengkonsumsi kacang mete. Tabel 7 menunjukkan tempat responden biasa mengkonsumsi kacang mete.
34 Tabel 7. Tempat Responden Biasa Mengkonsumsi Kacang Mete
Tempat Biasa Mengkonsumsi Kacang Mete Jumlah orang
Persentase Rumah 149
93 Restoran 3
2 Kafe 0
Kantor 3 2
Kantin 5 3
Jumlah 160 100
Rasa kacang mete yang paling disukai menunjukkan perbedaan persentase yang sangat tipis Tabel 8 yaitu 30 persen menyukai rasa asin dan 29 persen menyukai kacang mete tanpa
rasa original, hal ini dikarenakan rasa kacang mete yang asin dan original dirasa responden lebih terasa gurih dan cocok di lidah daripada rasa pedas atau manis. Variasi rasa pada kacang
mete memang disukai oleh konsumen sehingga produsen kacang mete merek Caspy harus tetap memproduksi kacang mete dengan rasa asin dan original dan memproduksi rasa manis dan
pedas yang tentu saja disukai 41 persen responden. Tabel 8. Rasa Kacang Mete yang Paling disukai
Rasa kacang mete yang paling disukai Jumlah orang
Persentase Madu manis
34 21
Pedas balado 32
20 Asin 48
30 Tanpa rasa original
46 29
Jumlah 160 100
2. Pencarian Informasi Pencarian informasi dilakukan oleh konsumen setelah melewati tahap pengenalan
kebutuhan. Seorang konsumen akan mencari banyak informasi sebelum melakukan pembelian. Pencarian informasi dapat dilakukan konsumen melalui dua cara, yaitu melalui pencarian
internal pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan maupun pencarian eksternal memperoleh informasi dari lingkungan. Pencarian internal biasanya dilakukan oleh konsumen
yang sebelumnya pernah membeli kacang mete dimana konsumen sangat mengandalkan pengetahuan yang sudah ada mengenai produk kacang mete yang pernah dibelinya.
Konsumen yang baru pertama kali membeli kacang mete tidak mungkin memiliki informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pembelian sehingga konsumen
tersebut melakukan pencarian eksternal. Tetapi bagi konsumen yang telah melakukan pencarian internal dapat pula melakukan pencarian eksternal, hal ini mungkin disebabkan pengetahuan
konsumen yang tidak memadai karena lamanya waktu di antara pembelian yang satu dengan pembelian berikutnya sehingga terjadi perubahan produk dalam hal harga, rasa, kemasan dan
lain-lain. Walaupun perubahan produknya minimum dalam rentang waktu tertentu konsumen dapat saja mengalami lupa pada suatu produk.
35 Pada Tabel 9, sebanyak 160 responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete hanya
56 responden yang mengenal kacang mete merek Caspy. Konsumen dapat memberikan tanggapan terhadap kacang mete secara umum sesuai dengan kacang mete yang pernah
dikonsumsi. Konsumen lebih mengenal merek kacang mete lain karena responden yang mengisi kuesioner adalah konsumen kacang mete secara umum bukan hanya konsumen kacang
mete merek Caspy. Hal ini menunjukkan bahwa responden kurang mengetahui kacang mete merek Caspy oleh responden sehingga produsen kacang mete merek Caspy harus lebih gencar
lagi dalam memasarkan produknya agar semua lapisan masyarakat mengenal merek tersebut. Menurut Sumarwan 2003, pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak maka konsumen akan lebih baik dalam mengambil keputusan, konsumen akan lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah
informasi dan mampu mencerna informasi dengan lebih baik. Tabel 9. Konsumen yang Mengenal kacang Mete Merek Caspy
Kenal Kacang Mete Merek Caspy Jumlah orang
Persentase Ya 56
35 Tidak 104
65 Jumlah 160
100
Responden kacang mete menyatakan bahwa pada awal mengkonsumsi kacang mete, informasi yang diperoleh berasal dari pencarian eksternal. Pada tahap pencarian ini, konsumen
mencari informasi dari luar seperti dari teman, keluarga, media umum dan informasi dalam tempat penjualan. Responden yang mengenal kacang mete merek Caspy dari 56 responden
mengaku mengetahui kacang mete merek Caspy dari keluarga sebesar 33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga menjadi sumber informasi karena biasanya salah satu anggota
keluarga yang suka membeli kacang mete merek Caspy akan mengenalkan merek tersebut kepada keluarganya yang lain. Tabel 10 menunjukkan sumber informasi yang diperoleh oleh
konsumen. Tabel 10. Sumber Informasi Konsumen kacang Mete Merek Caspy
Sumber Informasi Konsumen Jumlah orang
Persentase Informasi dalam tempat pembelian
12 20
Media umum majalah, surat kabar, dsb 15
29 Keluarga 19
33 Teman 10
18 Jumlah 56
100
Tabel 11 menunjukkan bahwa responden tertarik untuk mencoba membeli suatu merek kacang mete karena potongan harga pada merek tersebut sebanyak 55 persen, hal ini
dikarenakan harga kacang mete yang mahal sehingga konsumen sangat tertarik pada promosi potongan harga, sedangkan responden tidak tertarik dengan adanya undian berhadiah karena
36 menurut responden kemungkinannya sangat kecil untuk memenangkan undian berhadiah selain
itu membutuhkan waktu yang lama dalam pengundian sehingga membutuhkan banyak waktu. Tabel 11. Promosi yang Disukai Konsumen Kacang Mete
Promosi yang Disukai Konsumen Jumlah orang
Persentase Pemberian produk gratis
40 25
Potongan harga 88
55 Hadiah langsung yang ditempelkan pada produk
26 16
Undian berhadiah 6
4 Jumlah 160
100
3. Evaluasi Alternatif Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian adalah evaluasi alternatif yaitu ketika
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam berbagai pilihan. Konsumen terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap alternatif sebelum membuat
keputusan untuk membeli kacang mete. Meskipun keinginan konsumen untuk mencari informasi tentang kacang mete tidak begitu besar tetapi konsumen tetap memiliki sejumlah
alternatif sampai konsumen dapat menentukan kacang mete yang akan dibeli. Banyak merek kacang mete yang ada di pasaran diantaranya Caspy, Mr. P, Garfield dan Greenfarm. Tidak
semua merek tersebut pernah dibeli oleh responden. Sebagian besar responden sering membeli kacang mete merek Mr. P sebanyak 47 persen dan hanya 34 persen responden membeli kacang
mete merek Caspy. Hal ini karena Mr. P merupakan merek yang sudah banyak dikenal masyarakat selain itu, promosi baik di televisi maupun media lainnya sudah sering dilakukan
oleh kacang mete merek Mr. P. Berbeda halnya dengan merek Caspy maupun merek Garfield dan Greenfarm yang pemasaran produknya yang masih kurang sehingga sedikit konsumen yang
mengenal kacang mete merek Caspy, Garfield dan Greenfarm. Tabel 12 menunjukkan merek kacang mete yang pernah dibeli konsumen.
Tabel 12. Merek Kacang Mete yang Pernah Dibeli Konsumen Merek Kacang Mete yang Pernah Dibeli
Jumlah orang Persentase
Caspy 69 34
Mr.P Cashewnuts 96
47 Garfiled 18
9 Greenfarm 20
10 Jumlah 203
100 setiap responden dapat memilih lebih dari satu merek kacang mete yang pernah dibeli
4. Keputusan Pembelian Konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih, maka konsumen akan
melakukan pembelian. Pada tahap keputusan pembelian konsumen memutuskan alternatif yang telah diperoleh untuk dapat diterima. Adapun yang dianalisis pada tahap ini adalah cara
37 responden memutuskan pembelian kacang mete, frekuensi pembelian kacang mete dan tempat
pembelian kacang mete. Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa sebanyak 49 persen responden memutuskan
pembelian kacang mete saat tergantung situasi. Konsumen yang membeli kacang mete cenderung tergantung situasi karena ada acara tertentu seperti hari raya besar atau acara
keluarga. Kemudian 31 persen responden menyatakan bahwa memutuskan pembelian kacang mete secara mendadak niat membeli karena ketertarikan yaitu pembelian dilakukan ketika
konsumen melihat kacang mete di tempat konsumen biasa membeli. Sisanya 20 persen responden memutuskan pembelian kacang mete secara terencana yaitu pembelian sudah
direncanakan dari rumah. Tabel 13. Cara Memutuskan Pembelian Kacang Mete
Cara Memutuskan Pembelian Kacang Mete Jumlah orang
Persentase Terencana sudah direncanakan terlebih dahulu
31 20
Tergantung situasi 79
49 Mendadak niat membeli karena ketertarikan
50 31
Jumlah 160 100
Responden dalam mengkonsumsi kacang mete melakukan pembelian dengan frekuensi yang beragam. Pada Tabel 14 terlihat bahwa frekuensi terbesar yaitu 90 persen responden
menjawab tidak tentu dalam melakukan pembelian kacang mete. Hal ini sangat sesuai dengan cara memutuskan pembelian kacang mete yang sebagian besar responden memilih tergantung
situasi karena ada acara-acara tertentu. Selain itu, kacang mete bukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari sehingga tidak ada responden yang membeli kacang mete setiap hari.
Tabel 14. Frekuensi Pembelian Kacang Mete Frekuensi Pembelian Kacang Mete
Jumlah orang Persentase
Setiap hari 2-6 hari sekali
5 3
Seminggu sekali 6
4 Lebih dari seminggu sekali
5 3
Tidak tentu 144
90 Jumlah 160
100
Hasil penelitian pada Tabel 15 menunjukkan bahwa sebanyak 49 persen responden membeli kacang mete di supermarket. Hal ini berkaitan dengan faktor kemudahan tempat dan
waktu karena supermarket biasanya terletak di tempat yang strategis pusat kota. Selain itu, supermarket yang terletak di pusat-pusat perbelanjaan umumnya bersih serta menjual berbagai
jenis produk sehingga selain membeli kacang mete responden juga dapat membeli produk- produk lain. Di urutan kedua, tempat membeli kacang mete adalah pasar tradisional sebanyak
28 persen. Responden yang membeli kacang mete di pasar tradisional biasanya membeli dalam
38 plastik yang berukuran minimal satu kilogram, sedangkan hanya sebesar 2 persen yang
membeli di restoran atau kafe hal ini dikarenakan responden cenderung membeli makanan yang mengenyangkan atau minuman ketika di restoran atau kafe daripada membeli kacang mete.
Tabel 15. Tempat Pembelian Kacang Mete Tempat Pembelian Kacang Mete
Jumlah orang Persentase
Supermarket 78 49
Minimarket 31 19
Restorankafe 3 2
Pasar tradisional 45
28 Toko kue
3 2
Jumlah 160 100
5. Perilaku Pasca Pembelian Konsumen yang telah mengkonsumsi kacang mete selanjutnya akan memberikan
penilaian apakah kacang mete tersebut telah memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan selera konsumen. Penilaian yang diberikan oleh konsumen dapat mengukur tingkat kepuasaan
konsumen setelah mengkonsumsi kacang mete. Kepuasan konsumen beragam mulai dari konsumen yang merasa sangat puas mengkonsumsi kacang mete hingga konsumen yang
merasa tidak puas. Keyakinan dan sikap yang terbentuk di tahap ini akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya. Tahap perilaku pasca pembelian juga dapat mengevaluasi tingkat
loyalitas konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Adapun hal yang berkaitan dengan perilaku pasca pembelian dalam penelitian ini adalah mengenai sikap konsumen jika merek
favorit tidak tersedia, tingkat kepuasan responden terhadap kacang mete merek Caspy, niat responden untuk melakukan pembelian ulang dan perilaku responden apabila kacang mete
merek Caspy tidak tersedia di tempat biasa membeli. Tabel 16. Sikap Konsumen Jika Merek Favorit Tidak Tersedia
Sikap Konsumen Jumlah orang
Persentase Akan mencari tempat lain
40 25
Akan membeli merek kacang mete yang lain 78
49 Tidak jadi membeli
42 26
Jumlah 160 100
Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa 25 persen responden memutuskan mencari di tempat lain jika merek favorit tidak tersedia. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya 25
persen responden yang dinyatakan loyal terhadap produk kacang mete yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarwan 2003 bahwa konsumen dikatakan memiliki loyalitas yang
merek jika konsumen menunda pembelian atau mencari merek lain jika merek yang diinginkan tidak tersedia di tempat pembelian. Produsen kacang mete sebaiknya melakukan strategi
pemasaran yang tepat di tempat pembelian sehingga dapat menarik konsumen yang cenderung
39 tidak loyal dan mempertahankan konsumen yang loyal. Selain itu, hasil tersebut juga
menunjukkan ketersedian produk di tempat pembelian merupakan hal yang harus diperhatikan produsen kacang mete sehingga dapat menghindari kerugian yang diakibatkan permintaan yang
tidak terpenuhi. Pada Tabel 17 menunjukkan bahwa dari 56 responden yang mengenal kacang mete
merek Caspy hanya 39 responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy. Hal ini disebabkan karena tempat-tempat penjualan kacang mete merek Caspy masih terbatas hanya
di pasar-pasar tradisional di Jakarta, sehingga masih sedikit konsumen yang mengkonsumsi kacang mete merek Caspy. Selain itu, konsumen tidak dapat mengingat kacang mete merek
apa yang pernah mereka beli. Minimnya pengetahuan responden mengenai kacang mete merek Caspy dan sedikitnya responden yang pernah membeli kacang mete merek Caspy menunjukkan
bahwa produk ini memang belum dikenal masyarakat kota Jakarta karena produk ini relatif masih baru dan penjualannya di daerah Jakarta masih terbatas serta promosi yang dilakukan
masih sangat kurang. Tabel 17. Konsumen yang Pernah Mengkonsumsi Kacang Mete Merek Caspy
Konsumen yang Pernah Mengkonsumsi Kacang Mete Merek Caspy
Jumlah orang
Persentase Ya 39
69 Tidak 17
31 Jumlah 56
100
Tabel 18 menunjukkan bahwa dari 39 responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy sebesar 58 persen menyatakan puas dengan kacang mete merek Caspy.
Tingkat kepuasan responden yang belum terlalu tinggi menunjukkan bahwa motivasi responden untuk membeli suatu kacang mete merek Caspy belum terlalu tinggi. Menurut Kotler dan
Amstrong 2008 kepuasan pelanggan merupakan kunci utama untuk membuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Pelanggan yang puas akan kembali membeli produk,
berbicara yang menyenangkan tentang produk tersebut dan lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan pesaing.
Tabel 18. Kepuasan Konsumen Terhadap Kacang Mete Merek Caspy Kepuasan Konsumen
Jumlah orang Persentase
Puas 23 58
Tidak puas Biasa saja
16 42
Jumlah 39 100
Tindakan selanjutnya bagi responden yang puas yaitu kemungkinan kembali membeli kacang mete dan yang merasa tidak puas mungkin tidak akan membeli kacang mete. Terbukti
berdasarkan Tabel 19 terdapat 92 persen responden menyatakan berniat untuk melakukan
40 pembelian ulang kacang mete merek Caspy dan 8 persen responden menyatakan tidak berniat
untuk melakukan pembelian ulang. Tabel 19. Niat Responden untuk Melakukan Pembelian Ulang Kacang Mete Merek Caspy
Niat Melakukan Pembelian Ulang Jumlah orang
Persentase Ya 36
92 Tidak 3
8 Jumlah 39
100
Konsumen yang merasa puas terhadap produk atau merek yang dikonsumsi akan membeli ulang produk tersebut. Pembelian ulang yang terus menerus dari produk dan merek
yang sama akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap merek. Inilah yang disebut loyalitas merek, suatu hal yang sangat diharapkan produsen Sumarwan 2003. Pada hasil survei dapat
dilihat jika terjadi kenaikan harga pada kacang mete merek Caspy maka hanya 17 persen responden yang tetap akan membeli dan 57 persen responden menyatakan akan mengurangi
frekuensi pembelian, ini membuktikan bahwa konsumen dari kacang mete merek Caspy belum loyal terhadap produk kacang mete. Hal ini sesuai dengan tingkat kepuasaan konsumen yang
hanya mencapai 58 persen sehingga produsen dari kacang mete harus meningkatkan kualitas dari produknya sehingga tingkat kepuasan dari konsumen akan terus meningkat. Tabel 20
menyatakan pengaruh kenaikan harga terhadap pembelian kacang mete merek Caspy. Tabel 20. Pengaruh Kenaikan Harga Terhadap Pembelian Kacang Mete Merek Caspy
Pengaruh Kenaikan Harga Jumlah orang
Persentase Tetap akan membeli
7 17
Membeli merek lain 5
13 Mengurangi frekuensi pembelian
22 57
Tidak jadi membeli 5
13 Jumlah 39
100
Setiap tahapan proses keputusan pembelian produk kacang mete terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen. Tujuan responden mempertimbangkan berbagai faktor
di dalam proses keputusan pembelian kacang mete adalah untuk mendapatkan hasil pembelian yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen merasa puas dan akan
menimbulkan loyalitas konsumen terhadap kacang mete merek Caspy dan diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian ulang.
Tahapan proses keputusan pembelian kacang mete merek Caspy secara umum disajikan pada Tabel 21. Pernyataan-pernyataan responden yang dicantumkan pada Tabel 21 merupakan
pernyataan responden dengan persentase terbesar pada setiap kategori yang dianalisis secara deskriptif. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan sebagian besar responden membeli kacang
mete karena rasanya yang enak dan bervariasi, kondisi saat mengkonsumsi kacang mete ketika santai di rumah, tempat biasa mengkonsumsi kacang mete adalah di rumah dan rasa kacang
mete yang paling di sukai adalah rasa asin. Pada tahap pencarian informasi, dominan responden
41 mendapatkan informasi mengenai kacang mete merek Caspy dari
keluarga, promosi yang disukai konsumen sehingga tertarik untuk membeli kacang mete adalah potongan harga pada
kacang mete. Pada tahap evaluasi alternatif, sebagian besar responden mengaku sering membeli kacang mete merek Mr. P. Pada tahap keputusan pembelian, dominan responden memutuskan
membeli kacang mete saat tergantung situasi, frekuensi pembelian kacang mete tidak tentu dan tempat pembelian kacang mete yaitu di supermarket. Pada tahap perilaku pasca pembelian
sebagian besar responden menyatakan apabila merek favorit tidak ada yaitu akan membeli merek lain, konsumen yang pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy menyatakan puas
dengan kacang mete merek Caspy dan akan melakukan pembelian ulang tetapi jika harga kacang mete merek Caspy mengalami kenaikan maka konsumen akan mengurangi frekuensi
pembelian. Tabel 21. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Kacang Mete
Pengenalan Kebutuhan Pernyataan Dominan Konsumen Kacang Mete
Alasan membeli kacang mete Rasanya enak dan bervariasi
Kondisi saat mengkonsumsi kacang mete Santai di rumah
Tempat biasa mengkonsumsi kacang mete Rumah
Rasa kacang mete yang paling di sukai Asin
Pencarian Informasi Pernyataan Dominan Konsumen Kacang Mete
Sumber informasi konsumen Keluarga
Promosi yang disukai konsumen Potongan harga
Evaluasi Alternatif Pernyataan Dominan Konsumen Kacang Mete
Merek kacang mete yang sering dibeli Mr.P Cashewnuts
Keputusan Pembelian Pernyataan Dominan Konsumen Kacang Mete
Cara memutuskan pembelian kacang mete Tergantung situasi
Frekuensi pembelian kacang mete Tidak tentu
Tempat pembelian kacang mete Supermarket
Perilaku Pasca Pembelian Pernyataan Dominan Konsumen Kacang Mete
Sikap konsumen jika merek favorit tidak tersedia
Akan membeli merek kacang mete yang lain Konsumen pernah mengkonsumsi kacang
mete merek Caspy Ya
Kepuasan konsumen Puas
Niat melakukan pembelian ulang Ya
Pengaruh kenaikan harga Mengurangi frekuensi pembelian
42
5.4 Analisis Biplot