14
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan snack memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan berbagai
jenis dan rasa. Salah satu dari jenis makanan ringan adalah dari jenis kacang-kacangan seperti kacang mete. Dahulu kacang mete hanya digunakan sebagai campuran dari makanan misalnya
untuk pembuatan kue, tetapi kini kacang mete banyak juga dikonsumsi sebagai makanan ringan snack atau makanan selingan. Banyak dari industri kacang mete yang menawarkan jenis dan
rasa yang berbeda untuk dapat bersaing dan memenuhi selera konsumen. Pemasar dari industri kacang mete harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang akan
menjadi sasarannya. Termasuk di dalamnya adalah karakteristik konsumen, pengambilan keputusan pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Pengembangan strategi pemasaran untuk meraih pasar sebelumnya harus mengetahui perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya. Dalam menganalisis perilaku konsumen, teori
yang menjadi rujukan adalah teori perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Engel dan Miniard 1994. Proses pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan,
pengaruh pribadi dan proses psikologis. Proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses keputusan pembelian kemudian dianalisis dengan analisis faktor. Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan beberapa faktor dalam
satu komponen utama yang memiliki keterkaitan. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi terhadap pembelian konsumen dengan melihat
nilai communality terbesar. Selain itu, tahapan proses keputusan pembelian konsumen dalam memilih kacang mete sebagai snack cemilan dapat dianalisis secara deskriptif yang digunakan
untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen dan tahapan keputusan pembelian, terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku
pasca pembelian. Langkah berikutnya adalah melakukan penilaian terhadap atribut dan produk kacang mete
yang diteliti dalam analisis Biplot untuk mengetahui positioning produk. Tujuan dari analisis Biplot adalah untuk mengetahui posisi produk di benak konsumen bila dibandingkan produk
sejenis. Metode Biplot dapat menunjukkan sikap konsumen mengenai atribut yang ideal dari suatu produk. Pemposisian kacang mete olahan dengan berbagai rasa dilakukan dengan berbagai
atribut, yaitu variasi rasa, kerenyahan, kualitas, merek, kemudahan memperoleh dan promosi. Setelah mengetahui positioning produk kacang mete dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen maka diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran kacang mete. Kerangka pemikiran
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5.
15 Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional
3.2 Pendekatan Masalah