42
5.4 Analisis Biplot
Analisis Biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang menyajikan pengaruh objek dan peubah dalam peta dua dimensi sehingga data mudah dilihat dan
diintepretasikan. Analisis Biplot ini meringkas informasi yang terdapat dalam matriks rataan data atribut produk dan jasa berdasarkan persepsi responden. Matriks rataan data merupakan matriks
yang berisi rataan setiap peubah pada masing-masing objek. Analisis Biplot menggambarkan keragaman peubah, korelasi antar peubah, kemiringan relatif antar objek kedekatan antar objek
dan nilai peubah pada suatu objek. Matriks rataan dalam analisis Biplot akan menjadi input dalam pengolahan data
menggunakan software Makro SAS. Output analisis Biplot ini berupa nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis pada Biplot, koordinat Biplot dan peta dua dimensi Biplot yaitu
sumbu x objek dan sumbu y peubah. Sebagai objek adalah merek kacang mete yang akan diteliti yaitu Caspy, Mr.P, Garfield dan Greenfarm sedangkan yang menjadi peubah adalah
sepuluh atribut kacang mete yang meliputi rasa yang enak, harga, rasa yang bervariasi, kerenyahan, kualitas produk, merek yang terkenal, kemudahan memperoleh, promosi menarik
yang dilakukan, potongan harga dan bonus yang diberikan. Besarnya informasi yang terkandung dalam Biplot dapat dilihat dari nilai keragamannya.
Dua nilai singular pertama pada output Biplot menunjukkan keragaman yang diterangkan oleh sumbu x dimension 1 serta sumbu utama y dimension 2. Besarnya keragaman yang dapat
diterangkan oleh kedua sumbu tersebut dilihat dari persentase keragamannya. Pada penelitian ini, keragaman yang diterangkan oleh dimension 1 sebesar 71.3 persen, sedangkan keragaman yang
diterangkan oleh dimension 2 sebesar 21.3 persen. Secara keseluruhan keragaman data yang dapat diterangkan oleh analisis Biplot ini adalah sebesar 92.6 persen. Hal ini berarti keragaman
yang diterangkan oleh kedua sumbu pembentuk Biplot telah cukup baik dalam memberikan informasi yang ada karena mampu memberikan informasi lebih dari 70 persen dari seluruh
informasi. Angka-angka yang tertera pada sumbu dua dimensi merupakan angka skala koordinat atribut-atribut dan merek-merek produk yang menjadi objek penelitian. Pola koordinat untuk
masing-masing merek dan atribut dapat dilihat pada Lampiran 8. Hubungan korelasi antar peubah atribut produk juga didapat dalam analisis Biplot.
Hubungan korelasi antar peubah dijelaskan dengan besarnya sudut yang terbentuk dari dua buah garis atribut. Semakin lancip sudut 90
yang terbentuk dari dua buah garis atribut maka nilai korelasinya semakin besar korelasi positif sedangkan semakin tumpul sudut 90
yang terbentuk dari dua buah garis atribut maka nilai korelasinya semakin kecil korelasi negatif.
Sementara dua atribut yang tidak berkorelasi akan digambarkan dalam bentuk dua buah garis dengan sudut siku-siku 90
. Pada Gambar 13 atribut H promosi yang dilakukan berkorelasi positif dengan atribut J
bonus yang diberikan. Hal ini berarti bahwa konsumen menyukai promosi dalam bentuk bonus yang diberikan seperti pemberian produk atau hadiah gratis. Terlihat juga bahwa atribut A rasa
yang enak berkorelasi positif dengan atribut E kualitas produk, hal ini berarti bagi konsumen rasa yang enak dari produk kacang mete berarti memiliki kualitas produk yang baik. Korelasi
negatif dicirikan pada atribut dengan vektor yang berlawanan arah. Terlihat bahwa atribut A rasa yang enak memiliki vektor yang berlawanan arah dengan atribut F harga, hal ini
menginterpretasikan bahwa semakin enak rasa kacang mete dan disukai konsumen maka harga yang dimiliki juga semakin mahal.
43
CASPY MR.P
GREENFAR GARFIELD
A B
C D
E F
G H
I J
‐0.16 ‐0.14
‐0.12 ‐0.10
‐0.08 ‐0.06
‐0.04 ‐0.02
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
0.12 0.14
0.16 0.18
Dimension 1 71.3
‐0.20 ‐0.15
‐0.10 ‐0.05
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20 0.25
0.30
Gambar 13. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kacang Mete Berdasarkan Hasil Analisis Biplot
Keterangan : A.
Rasa yang
enak F.
Harga B.
Merek yang terkenal G. Kemudahan memperoleh
C. Rasa yang bervariasi
H. Promosi menarik yang dilakukan D.
Kerenyahan I.
Potongan harga
E. Kualitas
produk J.
Bonus yang
diberikan Keragaman peubah atribut produk digambarkan dari panjang vektor masing-masing.
Semakin panjang vektor suatu atribut maka keragaman atribut tersebut semakin tinggi sedangkan semakin pendek vektor suatu atribut maka keragaman atribut tersebut semakin kecil. Hal ini
berarti dari 10 atribut yang ada terdapat beberapa atribut yang dipentingkan oleh konsumen ketika membeli kacang mete. Pada Gambar 13
dapat dilihat bahwa atribut E kualitas produk, atribut B merek yang terkenal dan atribut C rasa yang bervariasi memiliki vektor yang lebih panjang
dibandingkan vektor atribut-atribut lainnya. Nilai keragaman ini menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap tiga atribut tersebut lebih beragam dibandingkan persepsi responden terhadap
atribut-atribut yang lainnya, hal ini berarti bahwa responden dari kacang mete mementingkan tiga atribut tersebut saat akan membeli kacang mete yaitu atribut kualitas produk, merek yang terkenal
dan rasa yang bervariasi. Vektor yang paling pendek terlihat pada atribut G kemudahan memperoleh dan atribut F harga yang berarti tingkat keragaman atribut tersebut kecil dan
kurang beragam sehingga responden kurang mementingkan dan terkadang mengabaikan atribut tersebut. Keragaman persepsi terhadap atribut dipengaruhi oleh adanya perbedaan perilaku dari
masing-masing konsumen .
Menurut Sumarwan 2003, kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.
Nilai peubah dari suatu objek dapat dilihat dari kedekatan arah vektor yang digunakan untuk melihat keunggulan dari setiap merek kacang mete. Semakin dekat garis vektor dengan
44 suatu objek maka semakin besar pula nilai atribut produk tersebut terhadap variabel merek produk
tersebut sebaliknya jika suatu merek terletak berlawanan atau jauh dengan arah vektor suatu atribut menunjukkan bahwa rendahnya nilai atribut untuk merek tersebut.
Pada Gambar 13 terlihat kacang mete merek Caspy tidak terlalu baik posisinya karena
dalam berbagai atribut hampir tidak ada vektor atribut yang mengarah pada merek Caspy. Satu- satunya atribut yang vektornya mengarah pada kacang mete merek Caspy walaupun agak jauh
adalah atribut harga yang artinya harga yang dimiliki oleh kacang mete merek Caspy lebih terjangkau dibandingkan dengan merek pesaing lainnya. Untuk itu, produsen dari kacang mete
merek Caspy harus dapat lebih baik lagi dalam segala hal agar dapat bersaing dengan merek lainnya. Posisi kacang mete merek Garfield berdekatan dengan atribut I potongan harga. Hal
ini menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi kacang mete merek Garfield sering melakukan potongan harga pada setiap produknya sehingga produk dari kacang mete merek
Garfield harganya lebih murah. Posisi kacang mete merek Greenfarm berdekatan dengan atribut E kualitas produk, hal ini berarti bahwa responden mempunyai persepsi kacang mete merek
Greenfarm memiliki kualitas produk yang cukup baik walaupun merupakan merek baru sedangkan posisi kacang mete merek Mr. P berdekatan dengan atribut C rasa yang bervariasi,
hal ini berarti bahwa responden mempunyai persepsi kacang mete merek Mr. P memiliki rasa yang lebih bervariasi dibandingkan merek-merek lainnya.
5.5 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kacang Mete