Charles Sander Pierce Pengertian Analisis Semiotika

menghasilkan makna sebuah teks. Oleh karena itu terbentuklah hubungan antara sebuah penandan dan petanda secara konvensi. Roland Barthes mengembangkan dua tingkatan pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat penandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. 25 Makna denotasi dalam hal ini, adalah makna apa yang tampak. Misalnya foto wajah Jokowi berarti wajah Jokowi yang sesungguhnya. Konotasi adalah hubungan petanda dan penanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti. 26 Gambar 2.1 Sumber: Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.69 Konotasi menciptakan makna-makna tingkat kedua, konotasi identik dengan operasi ideologi, disebutnya sebagai mitos yang berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam periode tertentu. 27 Barthes menjelaskan bahwa kunci dari 25 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna. H. 304 26 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna. H. 304-305 27 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.70-71 1. Signifier Penanda 2. Signified Petanda 3. Denotative sign Tanda denotatif 4. Connotative Signifier Penanda Konotatif 5. Connotatieve Signified Petanda konotatif 6. Connotative Sign Tanda Konotatif analisisnya ada pada konotasi dan denotasi, ia mendefinisikan sebuah tanda sign sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sebuah ekspresi E atau signifie r dalam hubungan R dengan isi atau signified C. 28 Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadiranya tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai makna denotatif. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos myth. Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos adalah perkembangan dari konotasi. Mitos merupakan sitem simiologis, yakni sistem tanda tanda yang dimaknai manusia, pemaknaanya bersifat arbitrer sehingga terbuka untuk berbagai kemungkinan. 29 Mitos merupakan konotasi yang terbentuk oleh kekuatan mayoritas yang memberikan konotasi tertentu dalam jangka waktu yang lama. Pengertian mitos pada umumnya tidaklah menunjuk pada mitologi dalam pengertian sehari-hari seperti halnya cerita - cerita tradisional melainkan sebuah cara pemaknaan. Mitos menjadi pegangan atas tanda-tanda yang hadir dan menciptakan fungsinya sebagai penanda pada tingkatan yang lain. 28 Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70 29 Benny H. Hoed, Semiotik dinamika social budaya, h. 79.