Ukuran Gambar Frame Size pada Film

dalam proses transformasi bahasa. 21 Representamen adalah sesuatu yang merepresentasikan sesuatu yang lain, objek adalag sesuatu yang direpresentasikan sedangkan interpretan, interpetasi seseorang tentang tanda tertentu. Atas dasar hubungan itu, Pierce mengadakan kualifikasi tanda. Tanda dibaginya menjadi qualisign, sinsign, legisign. Qualisign adalah kullitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, merdu atau lemah lembut. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign adalah norma yang dikandung tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia.

b. Ferdinand De Saussure

Ferdinand de Saussure, tokoh besar asal Swiss ini terkenal akan teorinya tentang tanda bahasa. Dalam catatannya yang kemudian dibukukan 1916 disebutkan lima hal penting, yakni 1 tanda terdiri dari penanda signifiant dan petanda signifie yang hubungan pemaknaannya didasari oleh konvensi sosial. 2 kerena itu, bahasa merupakan gejala sosial yang bersifat arbitrer serta konvensional dan terdiri dari perangkat kaidah sosial yang disadari bersama langue dalam praktik sosial parole. 3 hubungan antar tanda bersifat sintagmatis in-praesentia dan asosiatif in-absentia dan 4 bahasa dapat didekati secara diakronis perkembangannya atau sinkronis 21 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna, h. 310 sistemnya pada kurun waktu tertentu, 5 sebagai gejala sosial, bahasa terdiri dari dua tataran, yakni kaidah sistem internal langue dan praktik sosial parole. 22 Saussure berpendapat bahwa ada yang namanya penanda dan petanda. Dengan kata lain, penanda dikatakan sebagai bunyi atau coretan yang mempunyai makna. Bisa diartikan aspek material dari bahasa. Contohnya adalah apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang dibaca maupun ditulis. Petanda menurutnya adalah gambaran mental, konsep dan pikiran yang bisa disebut aspek mental dan bahasa. Kedua unsur ini tidak bisa dipisahkan. Saussure menyatakan bahwa penanda dan petanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari selembar kertas. 23

c. Roland Barthes

Semiotika milik Roland Barthes 1915-1980 menggambarkan kekuatan penggunaan semiotika untuk membongkar struktur makna yang tersembunyi dalam tontonan, pertunjukan sehari-hari, dan konsep-konsep umum. Secara historis tokoh yang lahir dan dibesarkan di sebelah Barat Daya Prancis ini sering disebut sebagai penerus dari teori Saussurean. Barthes mengembangkan sebuah model relasi antara apa yang disebut sistem, yaitu pembendaharaan tanda kata, visual, gambar, benda dan sintagma, yaitu cara pengkombinasian tanda berdasarkan aturan main tertentu. 24 Cara pengkombinasian tanda serta aturan yang melandasinya memungkinkan untuk 22 Benny H.Hoed. Semiotik dan dinamika SOSIAL Budaya, Jakarta: Komunitas Bambu, 2014 H. 5-6 23 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 39-40 24 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna, h. 303