Ferdinand De Saussure Roland Barthes

analisisnya ada pada konotasi dan denotasi, ia mendefinisikan sebuah tanda sign sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sebuah ekspresi E atau signifie r dalam hubungan R dengan isi atau signified C. 28 Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadiranya tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai makna denotatif. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos myth. Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos adalah perkembangan dari konotasi. Mitos merupakan sitem simiologis, yakni sistem tanda tanda yang dimaknai manusia, pemaknaanya bersifat arbitrer sehingga terbuka untuk berbagai kemungkinan. 29 Mitos merupakan konotasi yang terbentuk oleh kekuatan mayoritas yang memberikan konotasi tertentu dalam jangka waktu yang lama. Pengertian mitos pada umumnya tidaklah menunjuk pada mitologi dalam pengertian sehari-hari seperti halnya cerita - cerita tradisional melainkan sebuah cara pemaknaan. Mitos menjadi pegangan atas tanda-tanda yang hadir dan menciptakan fungsinya sebagai penanda pada tingkatan yang lain. 28 Alex sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70 29 Benny H. Hoed, Semiotik dinamika social budaya, h. 79. Semiotika menurut Roland Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. 30 30 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15 29

BAB III GAMBARAN UMUM FILM

AMERICAN SNIPER A. Sinopsis Film American Sniper Film American Sniper merupakan kisah nyata yang diangkat dari buku biografi seorang tentara Navy SEAL, Amerika Serikat, Chris Kyle yang berjudul American Sniper: The Autobiography of the Most Lethal Sniper in U.S. Military History. Film ini memfokuskan pada kehidupan pribadi Chris sebagai penembak jitu Amerika. Film yang dirilis Januari 2015 ini menggunakan alur maju mundur yang menampilkan kehidupan Chris di masa kecil. Chris dilahirkan dari keluarga koboi yang sederhana yang dididik dengan sangat disiplin. Sejak kecil, Chris selalu diajak ayahnya untuk berburu dan berlatih menembak. Ia pun diajarkan sang aya h untuk menjadi seorang „anjing pejaga” agar bisa melindungi keluarganya. Film American Sniper dimulai dengan kumandang adzan saat belum ada adegan di layar. Kemudian, tampil sejumlah prajurit Amerika Serikat dengan seragam dan persenjataan lengkap mengawal kendaraan lapis baja di sebuah kota yang sudah hancur lebur di Irak. Lalu adegan selanjutnya, muncul seorang pria Irak yang mencurigakan yang tengah menelepon. Sadar keberadaannya diketahui Chris, pria itu pergi. Tak lama keluar seorang perempuan dengan hijab lebar berwarna hitam mengandeng seorang laki-laki. Kepada sang anak, perempuan itu menyerahkan sebuah granat dan memerintahkannya berlari ke arah prajurut AS. Chris yang telah mengawasi mereka dari atap gedung langsung mengarahkan senapan ke anak yang mengenakan baju gamis hitam itu. Di adegan selanjutnya, muncul seorang pria muslim yang berperan sebagai pengantar bom yang hendak membunuh para militer AS. Di dalam film itu juga terdapat kelompok laki-laki muslim yang dengan tega mengebor tubuh seorang anak laki-laki dan menembak ayahnya hingga tewas. Dalam adegan lain, Chris dan istrinya sedang menyaksikan laporan menakutkan Serangan WTC 11 September dari televisi. Melihat berita tersebut membuat Chris marah dan berniat untuk melindungi negaranya dengan cara apapun. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk masuk Navy SEAL. Navy SEAL merupakan unit gabungan dari pasukan militer darat, laut dan udara milik Amerika Serikat. Serangkaian latihan ia ikuti hingga akhirnya Chris ditugaskan di Irak untuk memburu teroris. Di Film American Sniper, selain Chris, ada juga sniper yang tak kalah jitu darinya. Ia adalah seorang penerima mendali emas, atlet tembak jitu asal Suriah. Dalam Film tersebut seorang atasan Chris berkata kepadanya bahwa dengan membunuh seorang sniper musuh, mareka akan memenangi perang. Akhirnya, penembak jitu yang dimiliki Irak itu pun mati di tangan Chris. Dengan jarak yang sangat jauh, Chris mampu menembak sniper Irak yang bersembunyi diatas gedung tinggi. Chris yang sangat mahir menembak dan paling banyak membunuh musuh itu membuat namanya sangat dikenal dan diagung-agungkan negaranya. Dalam empat kali perang di Irak, Chris berhasil membunuh 225 orang dan secara resmi diakui oleh Pentagin sebanyak 160 warga. Itulah yang menyebabkan Chris dianggap sebagai sebagai sniper mematikan dan pahlawan untuk negaranya. Selain tentang peperangan antara Amerika dan Irak. Film ini juga mengisahkan sisi hidup Chris lainnya. Dalam film yang masuk dalam tujuh nominasi Piala Oscar itu Chris diceritakan sebagai sosok tentara yang sangat menyayangi keluarganya. Beberapa kali ia dihadapai dua pilihan, antara keluarga atau membela negaranya. Karena jiwa patriotismenya yang tinggi, Chris pun memutuskan untuk ikut berperang dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil tua. Diakhir cerita, Chris memutuskan untuk berhenti dari Navy SEAL dan kembali kepada isteri dan ketiga buah hatinya. Namun, keputusannya itu mengakibatkan Chris mengalami Post Traumatic Stress Disorder PTSD. Untuk mengisi waktu luangnya, Chris memberikan latihan menembak kapada para veteran perang yang mengalami cedera atau cacat. Di scene paling akhir, Chris dikabarkan mati ditembak oleh salah satu veteran yang juga menjadi anak didiknya. Sayangnya, tim produksi American Sniper memutuskan untuk tidak membuat adegan saat karakter utama Chris menemui ajalnya di lapangan tembak Texas pada 2013. Film ini ditutup dengan menayangkan video dokumenter kematian Chris. Kepergiannya meninggalkan keharuan yang sangat mendalam bagi keluarga, rakyat serta negara Amerika. Ribuan orang terlihat ikut mengiringi Chris saat hendak diberangkatkan ke pemakaman. Selain mendulang kesuksesan, film ini juga menjadi kontroversi kerena dianggap sebagai bentuk propaganda Amerika terhadap Islam.

B. Navy SEAL

U.S Navy SEAL The United States Navy Sea, Air, and Land merupakan unit gabungan dari pasukan militer darat, laut dan udara milik Amerika Serikat. Pasukan itu dibentuk secara khusus untuk melakukan operasi tempur non konvensional, pertahanan dalam negeri, serangan langsung, memburu terorisme, dan operasi khusus lainnya. Pasukan elit ini merupakan bagian dari Komando Perang Khusus Naval dan juga komponen regu maritim AS; Komando Operasi militer Khusus AS yang dibentuk pada 1943. 1 Dalam memerangi aksi teror, Pasukan SEAL telah dipersenjatai dengan peralatan dan senjata super canggih untuk mendukung operasional mereka di lapangan. Termasuk aksi penumpasan langsung, penyelamatan sandera, Anti- Teror, pengintaian dan penyusupan khusus, perang luar biasa, dan operasi pertahanan keamanan di dalam maupun di luar negeri. Pasukan yang dimiliki Amerika ini terkenal dengan operasi militer mereka yang hebat. Kehebatan mereka salah satunya didapat dari latihan yang mereka sebut dengan Hell Week. Latihan ini banyak membuat anggota Navy SEALs berhenti atau menimbulkan dendam. 2 Latihan-latihan mereka antara lain mulai dari membawa kayu besar naik turun sampai dengan berendam di laut dingin dengan tangan diborgol. Mereka dibiarkan di laut kemudian dicek hipotermianya setiap 15 sekali lalu ditinggalkan kembali. Selama latihan ini, mereka didera dengan rentetan bertubi-tubi atau ledakan di mana-mana tanpa mereka tahu kapan dan di mana. Bahkan dalam latihan yang cuma seminggu ini, mereka diberi waktu hanya 4 jam untuk tidur. 3 1 Military.com “What is The Navy SEAL?” diakses pada 12 Mei 2015 pukul 14.13 WIB di http:www.military.comspecial-operationswhat-is-a-navy-seal.html 2 Mustiana Lestari, “7 Pasukan Elite Dunia dengan Latihan Paling Sadis”, diakses pada 7 mei 2015 pukul 18:24 WIB, dari http:www.merdeka.comperistiwa7-pasukan-elite-dunia- dengan-latihan-paling-sadisnavy-seals.html 3 Mustiana Lestari, “7 Pasukan Elite Dunia dengan Latihan Paling Sadis”, diakses pada 7 mei 2015 pukul 18:24 WIB.