Teknik-teknik Propaganda. Teori Propaganda

pengaruhnya sangat kuat karena efeknya tidak hanya melekat pada pikiran, tetapi pada emosi dan bersifat visual sehingga tertanam lebih lama daripada pengaruh yang di dapat dari gereja, sekolah, buku, surat kabar atau radio. 10 Film yang memiliki daya persuasif emosional paling besar ini banyak dipilih oleh propagandis untuk melancarkan kepentingannya. Dalam konteks strategi propaganda, Film sangat diperlukan dalam kampanye indoktrinisasi dalam bentuk apapun. Ditinjau dari faktanya bahwa efek film lebih bertahan lama karena tidak mengenal aktualitas seperti surat kabar. 11 Salah satu negara yang banyak melakukan propaganda malalui film adalah Amerika Serikat. Kepahlawanan tentara Amerika Serikat ditunjukkan dalam perang dengan setting Perang Vietnam. Contoh lainnya, film Coming Home, The Deer Hunter, Rambo, Platon, Apocalypse Now , 12 dan film yang terbarunya, American Sniper. Film American Sniper mengesankan kepada publik bahwa Islam identik dengan kekerasan dan teror. Islam adalah momok yang menakutkan dan kerap meresahkan warga dunia. Kaum muslim adalah teroris dan pelaku kekerasan atas nama agama. Sementara Amerika ditampilkan sebagai negara pembasmi kekerasan yang rela membela warganya. 10 Mohammad Soelhi, Propganda dalam Komunikasi Internasional, h. 165 11 Moehammad Soelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, h. 166 12 Nurudin, Komunikasi Propaganda, h. 36

C. Film

1. Pengertian Film

Film atau motion picture ditemukan dari hasil pengembangan prinsip- prinsip fotografi dan proyektor. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama untuk memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. 13 Film adalah bentuk seni yang kini mendapat respon paling kuat dari sebagian besar orang, dan dituju orang untuk memperoleh hiburan, ilham dan wawasan. Film memiliki kekuatan besar dalam segi estetika, kerena film menjajarkan dialog, musik, pemadangan dan tidakan bersama-sama secara visual dan naratif. Layaknya pisau bermata dua, selain menjadi karya seni, sarana pendidikan dan alat penyebar informasi. Film juga berfungsi sebagai alat propaganda dan politik. Kehadirannya bahkan mampu menjangkau semua golongan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Film yang mampu diterima dengan mudah inilah yang kemudian film memiliki potensi lebih besar untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Sementara Film dalam ranah semiotik, film didefinisikan sebagai sebuah teks yang, pada tingkat penanda, terdiri atas serangkaian imaji yang merepresentasikan aktivitas dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda, film adalah cermin metaforis kehidupan. Jelaslah bahwa topik tentang film dalah salah satu topik sentral dalam semiotika karena genre-genre dalam film 13 Marcel danesi, pengantar memahami semiotika media. Jogja: Jalasutra, 2010 hal 134 merupakan sistem signifikansi yang mendapat respons sebagian besar orang saat ini dan dituju orang untuk memperoleh hiburan, ilham dan wawasan. 14

2. Struktur Film

Seperti halnya sebuah karya literatur yang dapat dipecahkan menjadi bab, alinea, dan kalimat, film jenis apapun, panjang atau pendek juga memiliki struktur fisik. Fisik film dapat dipecah menjadi unsur-unsur yaitu, Shot merupakan unsur terkecil dari film, yakni proses perekaman gambar atau perekaman gambar satu kali take sejak kamera diaktifkan hingga dimatikan. Dalam novel, shot bisa diibaratkan satu kalimat. Sekumpulan shot biasanya dapat dikelompokkan menjadi sebuah adegan. Satu adegan bisa berjumlah belasan hingga puluhan shot. Satu shot bisa terdiri dari kurang dari satu detik, beberapa menit, bahkan jam. 15 Selanjutnya, adegan scene adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi kesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu isi cerita, tema, karakter, atau motif, satu adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan, biasanya film cerita terdiri 30 sampai 50 adegan. Struktur yang terkhir adalah sekuen sequence adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh atau sequence adalah sebuah rangkaian adegan. Satu sequence umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. 14 Marsel Denesi, Pesan, Tanda dan Makna Jogjakarta: Jalasutra, 2010 h. 119 15 Himawan Pratista, Memahami Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2009 h. 29-30