Kurva Pertumbuhan Isolat Pengukuran Aktivitas Enzim dan Seleksi Isolat

Tabel 3. Indeks Protease Isolat No. Isolat Diameter isolat cm Diameter zona bening cm Indeks Protease 1 TCN 1 0.40 1.30 3.25 2 TCN 2 0.40 1.60 4.00 3 TCN 3 0.40 1.20 3.00 4 DSN 1 0.40 1.40 3.50 Zona bening Koloni isolat Gambar 7. Contoh zona bening dari isolat TCN 2 pada medium skim milk agar

4.2 Pengukuran Aktivitas Enzim dan Seleksi Isolat

4.2.1 Kurva Pertumbuhan Isolat

Isolat yang digunakan untuk menghasilkan enzim harus diketahui terlebih dahulu kurva pertumbuhannya agar dapat ditentukan waktu pemanenan enzimnya. Umumnya mikroba yang digunakan untuk menghasilkan enzim berada pada saat fase logeksponensial. Dalam kurva pertumbuhan mikroba terdapat empat fase pertumbuhan, yaitu fase adaptasi lag phase, fase logeksponensial, fase stationer, dan fase kematian. Fase log atau eksponensial merupakan fase di mana kecepatan pembelahannya paling tinggi, waktu generasinya pendek dan konstan. Selama fase ini,metabolisme sangat pesat sehingga sintesis bahan sel sangat cepat dan konstan. Keadaan ini berlangsung terus hingga salah satu atau beberapa nutrien habis atau telah terjadi penimbunan atas hasil metabolisme yang bersifat racun yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan Hidayat et al 2006. Dari kurva pertumbuhan pada Gambar 8 diperoleh bahwa pada jam ke-0 belum terlihat adanya kekekeruhan pada medium yang berisi inokulum. Pada tahap ini terjadi fase adaptasi. Suatu mikroba yang dimasukkan ke dalam medium baru umumnya tidak segera membelah diri melainkan menyesuaikan diri dengan medium terlebih dahulu. Setelah mikroba mampu menyesuaikan diri dengan medium kultur, sel mikroba secara perlahan akan mulai membelah diri hingga kemudian selnya bertambah dengan kecepatan pertumbuhan yang semakin meningkat. Suatu keadaan di mana pertumbuhan mikroba sangat pesat disebut fase log atau eksponensial. Pada pengamatan ini, terlihat a b c d Gambar 8. Kurva pertumbuhan isolat TCN 1 a, TCN 2 b, TCN 3 c, dan DSN 1 d 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 24 48 72 96 120 A b so rb a n si Lama inkubasi jam 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 24 48 72 96 120 A b so rb a n si Lama inkubasi jam 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 24 48 72 96 120 A b so rb a n si Lama inkubasi jam 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 24 48 72 96 120 A b so rb a n si Lama inkubasi jam bahwa semua isolat memiliki kekeruhan inokulum yang paling tinggi pada jam ke-24. Pada tahap ini diduga bahwa isolat sudah mencapai fase log sehingga untuk pemanenan enzim dilakukan pada jam ke-24. Pada fase log jumlah sel mikroba sangat banyak dalam menghasilkan metabolit utama seperti enzim. Setelah sel mikroba mencapai kecepatan pertumbuhan yang paling tinggi, selanjutnya jumlah sel tersebut akan konstan yang disebut fase stationer. Hal ini disebabkan adanya penurunan kadar nutrisi dan penimbunan zat-zat racun yang menghambat kecepatan pembelahan sel, sehingga jumlah mikroba yang hidup dengan mikroba yang mati akan sama. Fase ini kemudian dilanjutkan dengan fase kematian di mana kecepatan kematian semakin meningkat sedangkan kecepatan pertumbuhannya menjadi nol. Penurunan jumlah sel ini mulai terjadi setelah inkubasi jam ke-24 hingga jam ke-120. Hal ini disebabkan karena nutrisi pada medium sudah semakin berkurang dan banyak sel mikroba yang telah mati.

4.2.2 Aktivitas Enzim Penggumpal Susu