diantara keragaman MOR dan MOEs dapat dijelaskan oleh SWV dan MOEd tegak lurus serat, sisanya adalah faktor lain.
Hubungan SWV dan MOEd dengan MOR dan MOEs tegak lurus maupun sejajar serat menghasilkan nilai signifikansi yang tidak nyata. Secara keseluruhan
nilai koefisien determinasi dan koefisien korelasi bernilai relatif rendah sehingga belum dapat digunakan untuk menduga sifat mekanis MOEs dan MOR dengan
menggunakan metode nondestruktif berdasarkan SWV dan MOEd.
4.5 Kekuatan Retensi
Retensi kekuatan merupakan suatu gambaran yang menunjukan tahannya suatu papan untuk menahan beban yang diberikan. Perbandingan nilai antara
pengujian basah dengan kering pada MOEs dan MOR menghasilkan besaran yang disebut retensi kekuatan Massijaya 1997. Besaran ini menggambarkan sejauh
mana papan yang dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan eksterior atau tidak. Hasil pengujian kekuatan retensi MOEs dan MOR sejajar serat maupun
tegak lurus serat secara lengkap tersaji dalam Gambar 21, 22, 22 dan 23 dan serta Lampiran 12.
Gambar 21 Histogram nilai retensi MOEs sejajar serat
20 40
60 80
100 120
Tali Hitam
Ret ens
i M
O E
s sej
a ja
r ser
a t
6 8
10
Gambar 22 Histogram nilai retensi MOEs tegak lurus serat
Gambar 23 Histogram nilai retensi MOR sejajar serat
Gambar 24 Histogram nilai retensi MOR tegak lurus serat
Menurut Nuryawan 2007 menyatakan bahwa jika nilai retensi kekuatan MOR lebih dari 50, dapat diartikan produk tersebut dapat digunakan untuk
keperluan eksterior dan diharapkan akan tahan terhadap kondisi ekstrim.
20 40
60 80
100
Tali Hitam
Ret ens
i M
O E
s teg
a k
lurus
Sera t
6 8
10
20 40
60 80
100
Tali Hitam
Ret ens
i M
O R
sej a
ja r
ser a
t
6 8
10
20 40
60 80
100
Tali Hitam
Ret ens
i M
O R
teg a
k lurus
ser a
t
6 8
10
Keseluruhan OSB yang dihasilkan dalam penelitian memiliki nilai retensi kekuatan diatas 50, oleh karena itu OSB ini dapat digunakan untuk keperluan
eksterior.
4.6 Penentuan OSB Terbaik
OSB terbaik diperoleh dengan cara menentukan urutan sifat-sifat OSB dari yang paling unggul hingga terendah dari pengujian sifat fisis dan mekanis OSB.
Nilai yang diberikan atas keunggulan sifat dari 6 kombinasi jenis bambu dan kadar perekat OSB, mulai dari kualitas tertinggi hingga terendah diberikan poin 1
sampai 6. Nilai terendah merupakan OSB dengan kualitas terbaik. Hasil penentuan OSB terbaik disajikan Lampiran 13.
Berdasarkan hasil Penentuan OSB terbaik dapat ditinjau dari nilai yang dihasilkan dari sifat fisis dan mekanis OSB yang menunjukan bahwa OSB bambu
tali pada kadar perekat 10 merupakan OSB dengan nilai terendah, ini berarti OSB terbaik yaitu pada OSB bambu tali pada kadar perekat 10.
BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis OSB yang dihasilkan secara keseluruhan memenuhi standar CSA 0437.0 Grade 0-2. Hasil pengujian
diketahui bahwa OSB terbaik terdapat pada OSB bambu tali dengan kadar perekat 10. Hubungan SWV dan MOEd dengan MOR dan MOEs tegak lurus maupun
sejajar serat menghasilkan nilai signifikansi yang tidak nyata. Hubungan pendugaan sifat mekanis lentur melalui pengujian nondestruktif menghasilkan
nilai koefisien determinasi dan koefisien korelasi bernilai relatif rendah sehingga belum dapat digunakan untuk menduga sifat mekanis MOEs dan MOR dengan
menggunakan metode nondestruktif berdasarkan SWV dan MOEd. 5.2 Saran
Perlu dilakukan pengujian terhadap parameter lainnya seperti ketahanan OSB terhadap mikro organisme perusak biologis.