BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Geometri Strand
Hasil pengukuran geometri strand disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan data, nilai rata-rata dimensi strand yang ditentukan dengan menggunakan 100
strand dari dua jenis bambu yang memiliki panjang, lebar dan tebal masing- masing sebesar berkisar 6,97-6,99 cm, 1,96-2,05 cm, dan 0,10-0,11 cm. Nilai rata-
rata slenderness ratio dan aspect ratio yang dihasilkan masing-masing berkisar 67,74-75,24 cm dan 3,44-3,6 cm. Sasaran dimensi strand adalah 7 cm, lebar 2 cm,
dan tebal 0,10-0,20 cm.
Tabel 4 Nilai rata rata pengukuran dimensi strand dan perhitungan nilai aspect
ratio dan slenderness ratio strand
Jenis Bambu Parameter
Rata-rata Min
Max SD
Tali Panjang cm
6,99 6,57
7,45 0,1
Lebar cm 1,96
1,53 2,31
0,18 Tebal cm
0,10 0,07
0,16 0,02
Aspect Ratio 3,6
3,02 4,56
0,36 Slenderness Ratio
75,24 43,5
101,86 11,73
Hitam Panjang cm
6,97 6,35
7,60 0,13
Lebar cm 2,05
1,62 2,5
0,21 Tebal cm
0,11 0,06
0,02 0,2
Aspect Ratio 3,44
2,69 4,36
0,36 Slenderness Ratio
67,74 34,55
126,67 11,46
Menurut Youngquist 1999, dalam pembuatan OSB strand-strand yang dihasilkan disarankan untuk memiliki aspect ratio perbandingan panjang dan
lebar strand paling sedikit 3 agar menghasilkan produk papan yang memiliki kekuatan lengkung bending dan kekuatan yang lebih besar.
4.2 Sifat Fisis Oriented Strand Board OSB
4.2.1 Kerapatan
Definisi kerapatan menurut Tsoumis 1991 adalah perbandingan massa suatu bahan terhadap volumenya. Nilai rata-rata kerapatan dari OSB yang
dihasilkan berkisar 0,77 –0,82 gcm
3
. Nilai kerapatan terendah terdapat pada papan
OSB bambu hitam pada kadar perekat 6. Sedangkan nilai kerapatan tertinggi terdapat pada papan OSB bambu tali pada kadar perekat 10. Secara keseluruhan
nilai rata-rata kerapatan semua papan melebihi nilai kerapatan target yaitu sebesar 0,7 gcm
2
. Hal ini dapat terjadi karena penyebaran strand yang tidak merata sehingga
ketebalannya beragam. Bowyer et al. 2003 menyatakan bahwa perbedaan kerapatan dipengaruhi oleh tebal dinding sel, jenis kayu, kadar air dan proses
perekatan. Nuryawan et al. 2008 menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan perbedaan kerapatan juga dikarenakan adanya spring back atau usaha pembebasan
dari tekanan yang dialami pada waktu pengempaan. Selain itu penyesuaian kadar air papan pada saat pengkondisian sehingga terjadi kenaikan tebal OSB yang pada
akhirnya menyebabkan menurunnya kerapatan OSB. Secara grafis nilai rata-rata kerapatan OSB yang dihasilkan disajikan pada Gambar 10 nilai rataan kerapatan
dan data lengkapnya pada Lampiran 2.
Gambar 10 Histogram nilai kerapatan OSB Berdasarkan analisis keragaman menunjukkan bahwa faktor kadar perekat
dan jenis memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kerapatan OSB, namun pada faktor interaksi antar keduanya memberikan pengaruh yang nyata pada
kerapatan OSB. Berdasarkan uji lanjut Duncan, diketahui bahwa bambu tali pada kadar perekat 8 dengan bambu tali pada kadar perekat 10 memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap kerapatan OSB. Standar CSA 0437.0 Grade 0- 2 tidak menetapkan nilai kerapatan.
0,2 0,4
0,6 0,8
1
6 8
10
K era
p a
ta n
g cm
³
Tali Hitam
4.2.2 Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu sifat fisis papan yang menunjukkan kandungan air papan dalam keadaan kesetimbangan dengan lingkungan sekitarnya
terutama kelembaban udara. Berdasarkan data pada Gambar 11 nilai rataan kadar air OSB, diketahui bahwa nilai rata-rata kadar air OSB berkisar antara 9,73-
10,29. Nilai kadar air terendah terdapat pada OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6 dan nilai kadar tertinggi pada OSB bambu tali dengan kadar perekat
10. Menurut Massijaya 1997 keunggulan papan komposit dibandingkan papan dari kayu solid adalah memiliki kadar air yang lebih rendah karena pada proses
produksi melalui proses pengempaan panas selain itu strand bagian dalam papan inti tidak bebas menyerap air sebagai akibat adanya ikatan rekat selama ikatan
tersebut tidak rusak. Hasil Pengujian kadar air OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 2 sedangkan nilai rata- ratanya tertera pada Gambar 11 nilai rataan
kadar air OSB.
Gambar 11 Histogram nilai kadar air OSB Berdasarkan analisis keragaman dapat disimpulkan bahwa faktor kadar
perekat dan interaksi keduanya memberikan pengaruh tidak nyata terhadap kadar air OSB sedangkan jenis memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air
OSB. Standar CSA 0437.0 Grade 0-2 tidak menetapkan nilai kadar air.
4.2.3 Daya Serap Air