yang  digunakan,  daya  ikat  perekat  dan  panjang  serat.  Kekuatan  papan  partikel pada  dasarnya  ditentukan  oleh  kekuatan  ikatan  dan  kekuatan  masing  masing
partikel yang menyusunnya. Berdasarkan  analisis  keragaman,  MOR  basah  tegak  lurus  serat  yang
disajikan pada Lampiran 14 menghasilkan semua faktor yaitu jenis bambu, kadar perekat  dan  interaksi  keduanya  memberikan  pengaruh  yang  tidak  nyata  terhadap
MOR  basah  tegak  lurus  baik  dalam  kondisi  kering  dan  basah.  Berdasarkan  uji lanjut  Duncan  diketahui  bahwa  OSB  bambu  tali  pada  kadar  perekat  6  dan
bambu tali pada kadar perekat 10 memberikan pengaruh yang berbeda terhadap MOR basah tegak lurus serat. Berdasarkan standar CSA 0437.0 Grade 0-2 yang
mensyaratkan  standar  MOR  tegak  lurus  serat  minimal  124  kgcm
2
,  nilai  MOR basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian seluruhnya telah memenuhi standar.
4.3.4 Keteguhan Rekat Internal Bond
Keteguhan rekat internal bond adalah kekuatan ikatan antar partikel dalam lembaran  papan.  Keteguhan  rekat  internal  merupakan  suatu  petunjuk  daya  tahan
papan  terhadap  kemungkinan  pecah  atau  belah.  Hasil  pengujian  dari    nilai  rata- rata internal bond berkisar antara 3,70-6,31 kgcm
2
. Nilai internal bond terendah terdapat pada papan OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6. Sedangkan nilai
internal bond tertinggi terdapat pada papan OSB bambu tali dengan kadar perekat 10. Nilai rata-rata internal bond disajikan pada Lampiran 11 dan Gambar 20.
Gambar 20 Histogram nilai internal bond OSB
2 4
6 8
10
6 8
10
Int e
r na
l B
o nd
k g
c m
2
Tali Hitam
CSA 0437.0 Grade 0-2
Ruhendi  et  al.  2007  menyatakan  bahwa  kekentalan  perekat  akan menentukan  daya  rekat  dari  perekat  dengan  bahan  yang  digunakan,  karena  daya
rekat dipengaruhi oleh jarak antara bahan yang bersentuhan. Bowyer 2003  juga menambahkan  bahwa  adanya  zat  ekstraktif  dapat  mengganggu  terjadinya  kontak
antara perekat dengan sirekat dan mengganggu proses pematangan. Berdasarkan  analisis  keragaman,  internal  bond  yang  disajikan  pada
Lampiran  14  menunjukkan  bahwa  faktor  jenis  bambu  dan  interaksi  keduanya memberikan  pengaruh  yang  tidak  nyata  terhadap  internal  bond.  Hanya  pada
faktor tunggal kadar perekat  memberikan pengaruh  yang nyata terhadap  internal bond.  Berdasarkan  standar  CSA  0437.0  Grade  0-2  mensyaratkan  standar
kekuatan rekat minimal sebesar 3,45 kgcm
2
, nilai kekuatan keteguhan rekat OSB secara keseluruhan memenuhi standar.
4.3.5 Kuat Pegang Sekrup Screw Holding Power
Hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata kuat pegang sekrup berkisar  antara  104,62-196,32  kg.  Nilai  rata-rata  kuat  pegang  sekrup  terendah
terdapat pada papan OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6 sedangkan nilai rata-rata  kuat  pegang  sekrup  tertinggi  terdapat  pada  papan  OSB  bambu  tali
dengan kadar perekat 10. Ruhendi  et  al.  2007  menyatakan  bahwa  rendahnya  nilai  kuat  pegang
sekrup karena distribusi partikel yang tidak merata dalam pembuatan papan yang mengakibatkan  papan  masih  terdapat  rongga  sehingga  kuat  pegang  sekrupnya
relatif  menurun.  Hasil  pengujian  kuat  pegang  sekrup  OSB  dapat  dilihat  pada Lampiran 11 dan secara grafik dapat di lihat pada Gambar 20.
Gambar 20 Histogram nilai kuat pegang sekrup OSB
50 100
150 200
250
6 8
10
K ua
t P
eg a
ng Sek
rup k
g
Tali Hitam
Berdasarkan  analisis  keragaman  untuk  kuat  pegang  sekrup  yang  disajikan pada  Lampiran  11  menunjukkan  bahwa  semua  faktor  yaitu  jenis  bambu,  kadar
perekat  dan  interaksi  keduanya  memberikan  pengaruh  yang  nyata  terhadap  kuat pegang  sekrup.  Berdasarkan  uji  lanjutan  Duncan  diketahui  bambu  hitam  pada
kadar  perekat  6  dengan  bambu  tali  pada  kadar  perekat  10  memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil kuat pegang sekrup.
Standar  CSA  0437.0  Grade  0-2  tidak  menetapkan  nilai  kuat  pegang sekrup. Ringkasan hasil analisis keragaman sifat fisis dan mekanis OSB disajikan
pada Tabel 5. Tabel  5  Ringkasan  analisis  varian  ANOVA  pengaruh  dari  jenis  bambu  dan
kadar perekat terhadap sifat fisis dan mekanis OSB
Sifat OSB Sumber Keragaman
Jenis Bambu
A Kadar
Perekat B Interaksi
A dan B Kerapatan
0,228 0,079
0,028 Kadar air
0,013 0,178
0,223 Pengembangan tebal 2 jam
0,975 0,151
0,318 Pengembangan tebal 24 jam
0,086 0,344
0,902 Daya serap air 2 jam
0,307 0,399
0,524 Daya serap air 24 jam
0,121 0,001
0,263 Stress wave velocity sejajar serat
0,261 0,081
0,281 Stress wave velocity tegak lurus serat
0,198 0,216
0,601 Modulus elastisitas dinamis sejajar serat
0,152 0,007
0,264 Modulus elastisitas dinamis tegak lurus serat
0,277 0,097
0,773 Modulus elastisitas statis kering sejajar serat
0,592 0,118
0,722 Modulus elastisitas statis basah sejajar serat
0,058 0,010
0,007 Modulus elastisitas statis kering tegak lurus serat
0,178 0,197
0,973 Modulus elastisitas statis basah tegak lurus serat
0,926 0,788
0,099 Internal bond
0,442 0,000
0,691 Kuat pegang sekrup
0,002 0,006
0,001 Modulus patah kering sejajar serat
0,606 0,139
0,729 Modulus patah basah sejajar serat
0,021 0,002
0,032 Modulus patah kering tegak lurus serat
0,182 0,264
0,288 Modulus patah basah tegak lurus serat
0,655 0,973
0,391
= memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95
4.4 Pendugaan Nilai Mekanis Lentur Statis MOEs dan MOR oleh SWV dan MOEd