Penyerapan Tenaga Kerja Penelitian Terdahulu

25 h. Persentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin i. Persentase sumbangan input lain terhadap marjin

2.5 Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dalam melakukan suatu proses produksi pada suatu unit usaha. Penyerapan tenaga kerja berarti kemampuan suatu unit usaha menyerap sejumlah orang untuk bekerja dalam suatu proses produksi. Konversi tenaga kerja yang membandingkan tenaga kerja pria sebagai ukuran baku dengan tenaga kerja lain yang dikonversikan atau disetarakan dengan pria pada jenis pekerjaan yang sama, yaitu satu orang laki-laki sama dengan satu hari kerja pria, satu orang wanita sama dengan 0.7 hari kerja pria, satu ekor ternak sama dengan dua hari kerja pria dan satu orang anak-anak sama dengan 0.5 hari kerja pria. Ada ahli usahatani yang mengkonversikan tenaga kerja pada tenaga kerja pria berdasarkan upah yang diterima Hernanto, 1996.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai analisis manfaat ekonomi pengolahan limbah maupun analisis nilai tambah sudah banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi referensi penelitian memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terletak pada lokasi, input serta output yang dihasilkan dan metode analisis data. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi penulis dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Hasil Penelitian 1. Citra Anggun Pramithasari, 2011 Analisis Manfaat Ekonomi Pengolahan Limbah Pohon Jati 1. Mengidentifikasi karakterisitik dan rantai pemasaran dari pengolahan limbah pohon jati yang dihasilkan oleh Masyarakat Jiken Analisis desktiptif Usaha pengolahan limbah pohon jati termasuk kedalam skala usaha mikro, dengan SDM tradisional. Rantai pemasaran dari kegiatan pengolahan limbah pohon jadti dimulai dari pemasok bahan baku, pengerajin limbah tunggak, reseller atau pedagang perantara 2. Menghitung nilai tambah dan pendapatan usaha dari pemanfaatan limbah pohon jati oleh Masyarakat Jiken Metode Hayami dan analisis pendapatan usaha Nilai tambah yang dihasilkan pada produk meja akar sebesar 56.48 dari nilai produknya. Nilai tambah produk meja ukir 75.97 dari nilai produknya, lemari display sebesar 67.99 dan produk patung ukir sebesar 73.05 dari nilai produknya. 3. Menghitung penyerapan tenaga kerja dari pemanfaatan limbah Pohon Jati oleh masyarakat Kecamatan Jiken Metode tabulasi data Total jumlah tenaga kerja yang dapat diserap dari pemanfaatan limbah Pohon Jati oleh masyarakat Kecamatan Jiken adalah sebanyak 416 orang. 2. Helda, 2004 Analisis Nilai Tambah Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung 1. Mengetahui keadaan umum industri pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampng Analisis Deskriptif Industri pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung masih dilakukan dengan sederhana atau tradisional. Keterampilan yang diperoleh para pengolah tersebut sebagian berasal dari warisan keluarga dan ada pula yang berasal dari pengalaman sendiri dalam menekuni usaha. 2. Menganalisis besarnya kentungan industri pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung Analisis pendapatan usaha Biaya total rata-rata yang dikeluarkan oleh pengolah adalah Rp 1 646 330 566.70 per tahun dengan 330 566.70 per tahun dengan penerimaan rata-rata sebesar Rp 1 977 576 000 per tahun, sehingga pendapatan rata-rata yang diperoleh para pengolah tersebut adalah Rp 331 245 433.30 per tahun. Usaha yang dilakukan pengolah ini dapat dikatakan menguntungkan. 3. Menganalisis besarnya nilai tambah pengolahan Ikan Metode Hayami Rata-rata nilai tambah dari pengolahan Ikan Teri di Pula Pasaran Provinsi Lampung sebesar Rp 1 002.76 26 14 Tabel 7. Lanjutan Nama, Tahun Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Hasil Penelitian Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung per kg. 3. Maimun, 2009 Analisis Pendapatan Usahatani dan Nilai Tambah Saluran Pemasaran Kopi Arabika Organik dan Non Organik Studi Kasus Pengolahan Bubuk Kopi Ulee Kareng di Banda Aceh 1. Menganalisis pendapatan usahatani kopi arabika organik dan non organik berdasarkan penerimaan dan total biaya yang dikeluarlkan dalam usaha tani Analisis pendapatan Pendapatan usahatani kopi arabika organik lebih besar dibandingkan dengan usuahatani kopi arabika non organik sehingga kopi arabika organik lebih menguntungkan 2. Menganalisis lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran kopi arabika organik dan non organik dan peran dari setiap lembaga yang terlibat Analisis deskriptif Terdapat satu saluran pemasaran kopi arabika organik dan non organik. Berdasarkan saluran pemasaran,kopi arabika organik lebih efisien. 3. Menganalisis efisiensi pemasaran kopi arabika organik dan non organik dengan menghitung marjin dan farmer’s share Analisis marjin Marjin pemasaran kopi arabika organik lebih besar dibandngkan kopi arabika non organik sedangkan farmer’s share kopi arabika non organik lebih besar dibandingkan kopi arabika organi organik. 4. Menganalisis nilai tambah bubuk kopi organik dan non organik industri pengolahan bubuk kopi Ulee Kareng. Metode Hayami Nilai tambah kopi arabika organik lebih besar dibandingkan kopi arabika non organik. Industryibubuk kopi Ulee Kareng adalah industri yang padat modal yang maksudnya adalah industri yang dilengkapi dengan mesin-mesin prpoduksi mekanis sehingga tidak membutuhkan tenaga kerja yang terlalu banyak. 27 28 Pramithasari 2011 melakukan penelitian mengenai nilai tambah dari pengolahan limbah tunggak kayu jati di Kecamatan Jiken. Dihasilkan produk berupa meja akar, meja ukir, lemari display dan patung ukir dari pengolahan limbah tunggak kayu jati di Kecamatan Jiken. Digunakan analisis deskriptif, Metode Hayami dan metode tabulasi data dalam pengolahan data. Helda 2004 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan dan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung. Pembagian tenaga kerja dibagi menjadi tiga unit pekerjaan yaitu tenaga perebusan, tenaga penjemur dan tenaga sortir. Maimun 2009 melakukan penelitian mengenai pendapatan usaha, nilai tambah serta saluran pemasaran kopi arabika organik dan non organik di Ulee Kareng Banda Aceh. Penelitian Maimun 2009 bertujuan untuk mengetahui lembaga pemasaran, efisiensi pemasaran serta besaraan nilai tambah dari kopi arabaika organik dan non organik di Ulee Kareng Banda Aceh. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu yaitu pada lokasi penelitian, spesifikasi komoditas dan metode pengolahan data. Penelitian dilakukan di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor dengan input berupa serbuk gergaji dan output berupa bag log yang digunakan sebagai media tanam jamur tiram. Metode pengolahan data menggunakan Metode Hayami dan rumus perubahan kesempatan kerja sebelum dan setelah adanya usaha pengolahan limbah serbuk gergaji.

III. KERANGKA PEMIKIRAN