III. KERANGKA PEMIKIRAN
Kayu diproduksi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan manusia. Proses eksploitasipemanenan dan pengolahan kayu bulat menjadi berbagai macam
barang menghasilkan limbah. Proses eksploitasipemanenan menghasilkan limbah berupa limbah pemanenan yang secara garis besar berupa daun, tunggak dan
serbuk gergaji sedangkan kegiatan pengolahan kayu bulat atau industri perkayuan menghasilkan limbah kayu gergajian yang secara garis besar berupa potongan
ujung, potongan dolok dan serbuk gergaji. Limbah kayu hanya di tumpuk dan dibiarkan membusuk dapat
mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Penumpukan serbuk gergaji dapat menyebabkan tanah tidak dapat menerima oksigen yang cukup selama
proses fermentasi sehingga menjadi sangat asam dan berbahaya bagi tanaman. Jumlah serbuk gergaji yang dihasilkan dari eksploitasipemanenan dan
pengolahan kayu bulat sangat banyak. Balai Penelitian Hasil Hutan BPHH kilang penggergajian di Sumatera dan Kalimantan serta Perum Perhutani di Jawa
menunjukkan bahwa rendemen rata-rata penggergajian adalah 45 persen, sisanya 55 persen berupa limbah. Sebanyak 10 persen dari limbah penggergajian tersebut
adalah serbuk gergaji Wibowo, 1990. Limbah serbuk gergaji
yang dihasilkan dari kegiatan
eksploitasipemanenan maupun penggergajian kayu dapat dimanfaatkan oleh usaha pembuatan bag log. Usaha pembuatan bag log di Kecamatan Leuwiliang
dan Leuwisadeng dibagi menjadi dua kelompok, yaitu unit usaha non plasma A dan non plasma B. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji untuk diolah menjadi bag
log media tanam jamur tiram sehingga memberikan manfaat ekonomi baik secara
30
langsung berupa pendapatan dan peningkatan nilai tambah maupun manfaat ekonomi tidak langsung yaitu berupa penyerapan tenaga kerja. Selain manfaat
ekonomi, pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng juga memberikan manfaat lingkungan.
Penelitian ini membahas mengenai karakteristik usaha pengolahan limbah serbuk gergaji. Karakteristik usaha yang diidentifikasi berupa sumber bahan baku,
proses produksi, skala usaha, sumberdaya manusia dan rantai pemasaran. Selain itu juga perhitungan besarnya nilai tambah yang dihasilkan dan besarnya
pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha dihitung untuk mengetahui besarnya manfaat langsung dari pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log.
Manfaat ekonomi tidak langsung berupa penyerapan tenaga kerja dihitung untuk mengetahui besarnya kemampuan penyerapan tenaga kerja pada usaha
pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log sehingga dapat menyerap sejumlah tenaga kerja yang ada di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng. Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi pengambilan kebijakan bagi pengusaha dan masyarakat untuk dapat lebih memanfaatkan
limbah serbuk gergaji. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
31
Keterangan: Ruang lingkup penelitian
Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian
Limbah pemanenan
Manfaat ekonomi Produksi kayu di Kecamatan
Leuwiliang dan Leuwisadeng
Limbah pemanenan dan gergajian kayu
Limbah gergajian
Daun Tunggak
Serbuk gergaji Potongan ujung
Potongan dolok
cacat
Usaha pembuatan bag log Non Plasma A dan Non Plasma B
Karakteristik usaha
Pendapatan dan Nilai tambah
Penyerapan tenaga kerja
Rekomendasi pengambilan kebijakan Manfaat
lingkungan
IV. METODE PENELITIAN 4.1