Informan Interpretasi Data Keterbatasan Penelitian

20

1.8 Unit Analisis

Salah satu cara atau karakteristik dari penelitian sosial adalah menggunakan apa yang disebut “unit of analysis”. Hal ini dimungkinkan, karena setiap objek penelitian memiliki ciri dalam jumlah yang cukup luas seperti karakteristik individu tentunya meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status sosial dan tingkat penghasilan. Ada sejumlah unit analisis yang lajim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial yaitu individu, kelompok, organisasi, sosial. Unit analisis data adalah satuan tertentu yang di perhitungkan sebagai subjek penelitian. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok masyarakat Suku Anak Dalam yang berada di daerah Trans Sosial Desa Bukit Suban, Kabupaten Merangin, provinsi Jambi.

1.9 Informan

Informan adalah orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Adapun yang menjadi informan yang menjadi subjek penelitian ini adalah Suku Anak Dalam yang terlibat atau yang menjadi pelaku langsung dalam masalah penelitian. Masyarakat yang memiliki pengalaman dan yang lahir dan berada di daerah tersebut dan orang-orang yang memahami Program Trans Sosial. Adapun yang menjadi informan adalah: 1. Suku Anak Dalam yang Mengikuti Program Trans Sosial 2. Temenggung atau Pemimpin Adat Suku Anak Dalam 3. Pemerintah yang menjadi Panitia Program Trans Sosial 4.Masyarakat yang tinggal di daerah Trans Sosial 5. Masyarakat yang tinggal di luar daerah Trans Sosial 21

1.10 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.10.1 Data Primer

Data primer dikumpulkan melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara: a. Observasi Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Observasi dilakukan untuk mengamati objek di lapangan. Seperti mengamati kehidupan Suku Anak Dalam yang tadinya mereka hidup di dalam hutan dan tinggal di sasudungan berubah menjadi tinggal di luar hutan dan menempati rumah yang diberikan oleh Pemerintah. Serta mmengamati perubahan tingkah laku Suku Anak Dalam ketika berbaur dengan masyarakat terang. b. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam, bertujuan untuk memperoleh keterangan, pendapat secara lisan dari seseorang dengan berbicara langsung ataupun tanya jawab dengan informan. Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara mendetail tentang Suku Anak Dalam yang Mengikuti Program Trans Sosial. Seperti memperoleh data mengenai penyebab Suku Anak Dalam mengikuti Program Trans Sosial, data 22 mengenai Jumlah Suku Anak Dalam yang ada di Provinsi Jambi, dampak yang didapatkan ketika Suku Anak Dalam mengikuti Progran Trans Sosial.

1.10.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber skunder yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari beberapa literatur diantaranya adalah buku – buku referensi, dokumen, majalah, jurnal ataupun internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti . Oleh karena itu, sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu, mengungkapkan data yang diharapkan, membantu memberi keterangan sebagai pelengkap dan bahan pembanding Bungin, 2001 : 129.

2.1 Interpretasi Data

Merupakan metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya dan menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran bagaimana keadaan Suku Anak Dalam Setelah Mengikuti Trans Sosial tersebut. Selain itu interpretasi data adalah sebuah tahap dalam upaya menyederhanakan data yang sudah diperoleh dari hasil penelitian di lapangan maupun hasil studi kepustakaan. Data-data yang diperoleh, ditelaah, dikelompokkan sesuai dengan permasalahan dari peneliti yang dilakukan. Observasi akan diuraikan untuk memperkaya hasil wawancara sekaligus melengkapi data. Berdasarkan data yang diperoleh diinterpretasikan untuk menghasilkan data secara terperinci dan sistematis yang disajikan secara studi kasus. 23

2.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian mencakup uraian tentang keterbatasan dan hambatan yang ditemui dalam penelitian, baik yang berkaitan dengan metode dan teknik penulisan yang digunakan, maupun keterbatasan peneliti sendiri. 1. keterbatasan penelitian yang ditemukan oleh peneliti adalah tempat penelitian yang sangat jauh dari kampus tempat peneliti mengikuti kuliah. Daerah yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Bukit Suban Kabupaten Merangin Provinsi Jambi 2. Kendala yang dihadapai oleh peneliti yaitu sulitnya menjumpai temenggung Suku Anak Dalam. Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai kehidupan Suku Anak Dalam yang masih berada di dalam hutan dan Suku Anak Dalam yang mengikuti Program Trans Sosial. 3. Kendala yang dihadapi oleh peneliti selanjutnya adalah ketika menemui Suku Anak Dalam yang menjadi informan. Karena kebanyakan dari Suku Anak Dalam banyak yang tidak bisa ditemui. 4. Keterbatasan selanjutnya yaitu ketika peneliti melakukan wawancara kepada Suku Anak Dalam. Karena keterbatasan bahasa dan kurangnya pengetahuan Suku Anak Dalam tersebut, maka Suku Anak Dalam yang menjadi informan harus didampingi oleh temenggung Tarib. 5. Kendala yang ditemukan oleh peneliti ketika di lapangan adalah disaat peneliti menyebarkan Kuesioner kepada Suku Anak Dalam. Kesulitan Suku Anak Dalam ketika membaca serangkaian pertanyaan yang ada 24 dikuesioner membuat peneliti harus mendampingi Suku Anak Dalam untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan. 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PROGRAM TRANS SOSIAL

2.1 Kearifan Suku Anak Dalam

Dwi Fitri 2011 menyebutkan dalam jurnal yang berjudul Kearifan Suku Anak Dalam mengatakan bahwa manusia modern seperti kita sekarang ini merupakan keturunan dari manusia pemburu dan peramu cro magnon yang sehari-harinya mengumpulkan buah-buahan, akar-akaran, serta berburu hewan liar. Di Indonesia, manusia pemburu dan peramu masih dapat ditemui di sepanjang aliran sungai Provinsi Jambi. Mereka adalah Suku Anak Dalam yang merupakan salah satu komunitas masyarakat asli yang hidup di Jambi. Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah masyarakat yang tinggal di pedalaman hutan terutama di pulau Sumatera. Pada umumnya, mereka menempati areal hutan atau daerah sepanjang bantaran sungai yang terdapat di Provinsi Jambi. Di Provinsi Jambi Suku Anak Dalam dapat ditemui di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas atau areal bantaran Sungai Beruang di kabupaten Muarajambi dan Batanghari. Kehidupan Suku Anak Dalam ketika berada di hutan sehari – hari bergantung dengan alam. Kegiatan berburu menjadi aspek penting dilakukan karena dengan itulah masyarakat Suku Anak Dalam mampu bertahan hidup.Pada umumnya mereka mencari rotan, damar, buah jerenang sejenis buah untuk pewarna pakaian, getah jelutung untuk karet pohon, getah balam merah untuk karet sampai berburu binatang. Hasil pencarian dan perburuan tersebut sebagian besar akan dijual oleh masyarakat Suku Anak Dalam untuk memenuhi kebutuhan harian mereka dan sisanya dikonsumsi keluarga. Biasanya kegiatan berburu ini dilakukan di hutan sekitar tempat