Aspek Ekologis HASIL DAN PEMBAHASAN

47 Kondisi dan suasana Woodneuk pada masa kejayaannya yakni sekitar tahun 1941, beberapa gambar pada tahun 2006, serta gambar kondisi dalam istana dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21. Kondisi House of Woodneuk rentang 1941-2006 Sumber : http:api.sg

b. Aspek Ekologis

House of Woodneuk dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang tumbuh sendiri sejak seratus tahun yang lalu. Hasil penelitian dari pemerintah Singapura, menyatakan bahwa hutan hujan tropis ini telah menjadi habitat bagi beberapa spesies satwa langka. Habitat adalah kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, baik fisik maupun biotik, yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biaknya satwa Alikodra, 1990. Satwa menempati habitat sesuai dengan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung kehidupannya Alikodra, 1990. Terganggu dan bahkan hilangnya habitat atau “rumah asli” adalah penyebab utama dari kepunahan atau kelangkaan dari spesies-spesies tertentu. Beberapa tumbuhan dan satwa memerlukan habitat khusus, mereka hanya bisa hidup di tempat-tempat tertentu. Satwa yang seperti ini adalah yang paling 48 potensial untuk punah. Semakin serius perubahan habitat mengakibatkan ketidaklayakan bagi spesies tertentu untuk terus hidup http:biology.about.com, 2011. AECOM mengambil strategi untuk mencegah gangguan yang timbul dari memfungsikan kembali House of Woodneuk dengan membentuk buffer di sekeliling hutan dan istana. Pengertian buffer oleh Castelle et al 1994 di dalam research reports yang disusun oleh Kennedy et al 2003 adalah kumpulan dari vegetasi permanen, sebaiknya terdiri dari spesies asli dan spesies luar yang diadaptasi secara lokal, yang terletak berdekatan dengan area yang mengalami perubahan akibat aktivitas manusia. Dalam tapak House of Woodneuk, buffer ini atau wilayah penyangga terletak antara hutan yang merupakan habitat dari satwa-satwa langka di dalamnya dan kawasan rumah yang merupkan area aktivitas manusia. Buffer akan diperluas dengan menanam vegetasi hutan tambahan dari tanaman lokal yang telah ada di hutan tersebut, sehingga memperluas wilayah hutan ke arah rumah untuk memproteksi habitat di dalamnya Gambar 22.

c. Aspek Sosial