38
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Proses Perancangan Tapak House of Woodneuk Sultan of Johor,
Singapura 5.1.1
Lokasi dan Kondisi Eksisting Tapak
Lokasi House of Woodneuk berada di Tyersall Road, di samping Kebun Raya Singapura Singapore Botanical Garden. Luas tapak yang direncanakan
sekitar 6 ha dengan batas tepi hutan hujan tropis disekelilingnya Gambar 11.
Gambar 11. Peta lokasi House of Woodneuk Sumber : google earth
Lokasi House of Woodneuk yang berada di Singapura tetapi merupakan properti dari Kesultanan Johor yang dibeli secara resmi zaman dahulu. House of
Woodneuk yang memiliki nilai penting baik untuk sejarah Kesultanan Johor
maupun Singapura dalam perkembangan negaranya sehingga perlindungan dan tindakan konservasi terhadap tapak ini datang dari kedua pihak negara, termasuk
dalam hal kepemilikannya. Hutan hujan tropis yang berada di wilayah Istana Tyersall dan House of
Woodneuk merupakan hutan yang tumbuh dengan sendirinya yang sebelumnya
wilayah ini merupakan tanah kosong. Hutan ini tumbuh dengan sendirinya hingga
39 saat ini telah berumur lebih dari seratus tahun. Untuk mengetahui kondisi lapang
Woodneuk, diperlukan pengambilan foto pada berbagai titik. Lokasi pengambilan foto eksisting tapak terbagi atas beberapa area yang dianggap penting.
Driveway jalan menuju House of Woodneuk dibatasi oleh hutan hujan
tropis di sebelah kiri dan kanan dapat dilihat pada Gambar 12. Di tengah-tengah sepanjang jalur terdapat sebuah bangunan untuk penjaga keamanan rumah guard
house , tamu-tamu yang berkepentingan ingin menemui Sultan pertama kali akan
berhenti untuk memberitahukan maksud dan tujuannya kepada penjaga yang berada di sana Gambar 13. Guardhouse ini diperlukan ada untuk menghindari
adanya tamu-tamu yang tidak diinginkan datang.
Gambar 12. Foto kondisi driveway Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
Gambar 13. Foto kondisi guard house Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
40 Gambar 14 menunjukkan kondisi pintu gerbang utama House of
Woodneuk , gerbang ini berada di Holland Road. Saat ini gerbang tersebut tidak
berfungsi, akses menuju Woodenuk dilakukan melalui pintu kedua yakni yang berada di Tyersall Road.
Gambar 14. Foto kondisi main gate terletak di Holland Road Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
Kondisi grounds dari Woodneuk dapat dilihat pada Gambar 15. Dapat dilihat bahwa sekeliling Woodneuk berupa hutan hujan tropis. Kondisi bangunan
saat ini dapat dikatakan tidak terawat dan telah mengalami kerusakan yang parah, banyak utilitas dan ornamen yang rusak saat terjadi kebakaran dan kemudian
dicuri Gambar 16. Ground floor
rumah dapat dilihat pada Gambar 17, yang kondisinya sangat rusak dan tidak terawat. Gambar 18 menunjukkan kondisi first floor yang tidak
jauh berbeda suasananya dengan groundfloor. Inner courtyard yang merupakan welcome area
ke dua bagi para tamu yang hendak bertemu sultan, lokasinya berada di dalam rumah Gambar 19.
41 Gambar 15. Foto kondisi the grounds
Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
Gambar 16. Foto kondisi The House Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
42 Gambar 17. Foto kondisi ground floor
Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
Gambar 18. Foto kondisi first floor Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
43 Gambar 19. Foto kondisi inner courtyard
Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd
5.1.2 Sejarah Tapak
Setelah Singapura berada di bawah kekuasaan Inggris 1819, Johor pada tahun-tahun berikutnya mengalami perkembangan yang pesat. Terutama pada
zaman kepemimpinan Sultan Abu Bakar Daeng Ibrahim 1862-1895. Pada tahun 1854-1860, sebuah estat dibangun di lahan seluas 67 are.
Tahun 1860, Sultan Abu Bakar kemudian membeli estat ini dengan bantuan penasehat legalnya yang bernama William Napier pada saat properti ini di lelang
pada Maret 1857 oleh Bousted and Co. William Napier merupakan seorang pengacara yang berpengaruh dan juga merupakan kolega dari arsitek ternama
George D Coleman bekerja sama dalam memiliki tempat tersebut . Estat ini di desain oleh J.F.A Mcnair. Rumah di estat ini dinamakan Tyersall House
dibangun di lahan seluas 26 hektar di area Tanglin. Tahun 1890, desain original dari rumah di hancurkan dan dibangun
konstruksi rumah yang baru. Pembangunan ini selesai di tahun 1892, kemudian Sultan Abu Bakar menamai Istana Tyersall. Di tahun yang sama, anak dari Sultan
Abu Bakar yakni Sultan Ibrahim melangsungkan pernikahannya dengan Sultanah Maimuna di Istana Tyersall. Pada tanggal 4 April 1895, Sultan Abu bakar
mengeksekusi keinginannya agar Tyersall menjadi properti Johor setelah
44 kematiannya dan diperuntukan untuk generasi penerusnya. Pada tanggal 10
September 1905, Tyersall hancur karena kebakaran, dan di tahun 1907 Tyersall ditinggalkan terbengkalai. Sejak tahun 1990, seluruh estat termasuk Istana
Tyersall diambil alih oleh Pemerintah Singapura dan berada dalam status pembebasan tanah.
Tahun 1892, House of Woodenuk dibangun, Istana ini berada dalam kawasan estat Tyersall. Di tahun yang sama yakni 4 April 1895, disaat Sultan Abu
bakar mengeksekusi keinginannya akan Tyersall, beliau juga mewariskan House of Woodneuk
dan sekitarnya seluas 12,14 ha kepada Sultanah Khatijah Gambar 20. Sultanah Khatijah merupakan istri keempat dari Sultan Abu Bakar.
Diperkirakan pada tahun 1904, Sultan Ibrahim membeli properti Sultanah Khatijah ke House of Woodneuk sebelum ia meninggal.
Tahun 1930 Sultan Ibrahim dan Sultanah Helen, istri kelima dari Sultan Ibrahim, merenovasi Woodneuk. Pada tahun 1941, tentara kerajaan menggunakan
taman Tyersall sebagai camp dan kemudian menggunakan Woodneuk sebagai markas militer. Hal ini dikarenakan Sultan memiliki hubungan yang baik dengan
kemiliteran. Pada tahun 2007, House of Woodneuk terbakar karena adanya masalah aliran listrik, dan hingga saat ini, House of Woodenuk dibiarkan
terbengkalai.
Gambar 20. Peta kuno House of Woodneuk dan Istana Tyersall Sumber : 1970 Map of Singapore by Reith, G McGeorge Murray
45
5.1.3 Analisis Tapak
Dalam mempreservasi House of Woodneuk, baik bangunan rumahnya sendiri maupun sekitarnya, dilakukan tiga bentuk analisis yakni: kesejarahan,
ekologi dan sosial. Perencanaan desain lanskap Woodneuk sangat terkait erat akan fungsi tiap ruang dari bangunan istana sendiri dan permintaan dari pihak Sultan
sendiri.
a. Aspek Sejarah