Managemen Kerja dalam Penanganan Proyek House of Woodneuk

91 Terjadi pula beberapa revisi pada masterplan yang berasal dari klien yang mempengaruhi brief awal yang disampaikan. Pada brief, owner menginginkan sebuah restorasi pada bangunan tetapi menginginkan lanskap yang bertema English garden. Konsep bangunan istana sendiri dibangun berdasarkan konsep victorian eclectic , yang memiliki pengaruh gotik dan motif klasik. Konsep English garden adalah taman bernuansa pedesaan di Inggris, sehingga ketika akan dipadukan dengan konsep bangunan, baik konsultan lanskap maupun konsultan bangunan berusaha bekerjasama untuk mengintegrasikan kedua hal tersebut agar selaras dan saling melengkapi. AECOM berusaha memberikan pengertian, saran dan rekomendasi dalam memuaskan klien. Alokasi dana yang ditetapkan oleh owner dalam pembangunan lanskap Woodenuk merupakan jumlah yang besar, diperkirakan jika proyek ini selesai di bangun akan menjadi rumah termahal di Singapura. Oleh karena itu, pemilihan material finishing dilakukan secara cermat dan hati-hati, hanya material berkualitas dan tahan lama yang diajukan. Pada pemilihan softmaterial, AECOM melakukan strategi pada pemilihan tanaman bedding untuk kawasan tropis, sehingga walaupun English garden yang asalnya dari negara dengan iklim subtropis dapat diimplementasikan di kawasan beriklim tropis. Konflik kepentingan yang terjadi antara pemerintah Singapura dan Kerajaan Johor mengenai status kepemilikan House of Woodneuk dan Istana Tyersall akan mempengaruhi lamanya proyek berlangsung. Proyek ini yang dijadwalkan akan selesai dalam waktu 12 bulan, akan tertunda pembangunannya. Penundaan proyek ini tidak berpengaruh secara signifikan pada AECOM karena AECOM telah menyelesaikan pekerjaanya hingga tahap schematic design dimana telah dilakukannya pembayaran jasa konsultasi oleh klien sampai dengan tahap tersebut, pekerjaan design development akan dilanjutkan setelah mendapat kepastian dari Gold Green Contractor selaku klien AECOM.

5.2 Managemen Kerja dalam Penanganan Proyek House of Woodneuk

Sultan of Johor 5.2.1 Penerimaan Proyek Penerimaan suatu proyek secara umum dilakukan melalui tender process terlebih dahulu. AECOM pada proyek House of Woodneuk, menangani proyek ini 92 melalui penunjukan langsung oleh klien yakni Gold Green Association. Gold Green Association ini merupakan sebuah perusahaan kontaktor skala internasional. AECOM bersama Gold Green menyusun dokumen tender, kemudian akhirnya memenangkan proyek ini. Sehingga pada saat tahap pembangunan tidak akan dilakukan tender pembangunan karena telah didapatkan kontraktor pembangunnnya. Secara umum AECOM mendapatkan proyek melalui tiga cara, yakni sayembara, penunjukan langsung oleh klien dan melalui proses tender. Presentase AECOM menerima proyek melalui sayembara adalah sekitar 5, AECOM Singapore seringkali memenangkan sayembara yang diselenggarakan baik swasta maupun pemerintah skala internasional. Perolehan proyek melalui penunjukan langsung oleh klien sebesar 15. Cara yang paling banyak yang dilakukan oleh AECOM dalam memperoleh proyek adalah melalui proses tender yakni sebanyak 80 Gambar 69. Gambar 69. Cara Perolehan Proyek AECOM Kepercayaan, reputasi dan koneksi yang baik timbul karena profesional dalam bekerja berperan dalam penerimaan proyek di AECOM. Kepuasan dari klien terdahulu menciptakan rekomendasi pada proyek-proyek selanjutnya agar ditangani oleh AECOM. AECOM selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi waktu, hasil, presentasi serta komunikasi yang baik dengan klien. AECOM tidak takut mengambil resiko dalam mengalokasikan sumberdayanya dalam mendapatkan suatu proyek yang dianggap dapat menciptakan pasar bagi AECOM terutama dalam melebarkan sayapnya di kawasan Asia Tenggara. Proyek House of Woodenuk, dalam penyusunan design 5 15 80 Sayembara Penunjukan langsung oleh klien Tender 93 package -nya tidak dibayar, pembayaran jasa konsultasi desain AECOM dilakukan jika proyek tersebut berhasil dimenangkan. Kontrak proyek House of Woodneuk pada AECOM dimulai pada Januari 2011 dan kontrak berakhir pada Desember 2011 12 bulan. Pada bulan akhir April proyek ini telah mencapai penelesaian tahap schematic design dan Bill of Quantity BOQ , akan tetapi saat ini proyek ini mengalami kendala pada konflik kepentingan antara owner dari House of Woodneuk Sultan Johor dan pemerintah Singapura. Akan tetapi konflik ini tidak membawa pengaruh signifikan pada AECOM, karena pekerjaan selesai pada tahap schematic design. Tahap selanjutnya yakni design development, yang baru akan dilaksanakan setelah adanya kesepakatan lebih lanjut, penundaan ini berpengaruh pada pelaksanaan pembangunan proyek.

5.2.2 Tim Kerja Proyek

Landscape Architecture LA team AECOM Singapore membagi sumberdayanya menjadi beberapa tim untuk sesuai jumlah proyek yang ada, sehingga setiap pegawai biasanya menangani lebih dari satu proyek. Seluruh arsitek lanskap di dalam LA team diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam hal mendesian dan juga membat gambar detail karena LA team di AECOM Singapore tidak didukung oleh CAD DrafterManager, sehingga mereka merangkap kerja mulai dari perencanaan hingga membuat gambar detail. Tim dalam penangan proyek Woodneuk di dalam LA team AECOM Singapore berada di bawah arahan seorang associate dan dipimpin oleh Project Manager yakni seorang arsitek lanskap. Dalam penanganan setiap proyek, direktur LA team, selalu terlibat secara dalam dan aktif dalam setiap pengambilan keputusan mengenai desain yang dibuat. Dalam proyek Woodneuk, proyek ini masuk dalam proyek yang kecil sehingga tidak membutuhkan banyak sumberdaya dalam prosesnya Gambar 70. 94 Gambar 70. Tim Proyek dan pembagian kerja dalam House of Woodneuk Proyek House of Woodenuk di lapangan di tangani oleh beberapa pihak. Gold Green Associate selaku pihak yang memenangkan tender menjadi penanggung jawab penuh pelaksanaan proyek ini. Proyek ini dalam perencanaannya melibatkan AECOM Singapore sebagai konsultan lanskap, Linear Vista sebagai konsultan desain interior, dan AGDAS sebagai konsultan arsitektur bangunan Gambar 71. Jadi, yang menjadi klien AECOM Singapore dalam proyek House of Woodenuk adalah perusahaan kontraktor Gold Green Associate. 95 Gambar 71. Tim Lapang Proyek House of Woodneuk Terdapat beberapa alasan AECOM dalam menerima proyek House of Woodneuk yang diajukan oleh Gold Green Associate. Hubungan baik yang tercipta antara LA team dan Gold Green menciptakan koneksi yang kuat, selain itu Gold Green merupakan perusahaan kontraktor yang sangat bagus, ia akan membangun tapak sesuai desain yang dibuat, yang dikemudian hari hasil dari pembangunan ini akan menjadi portofolio yang bagus untuk AECOM. Selain itu Gold Green telah menjadi partner dalam bekerjasama proyek-proyek sebelumnya, sehingga telah timbul kepercayaan antara kedua belah pihak, yang akan membawa dampak positif untuk ke depannya.

5.2.3 Riset dan Analisis

Proses riset dan analisis merupakan bagian yang penting dalam membuat suatu konsep agar tujuan yang ingin di capai dapat terwujud serta dapat memberikan keberlanjutan dan kelestarian tapak. Pada proyek ini, analisis dilakukan dalam aspek sejarah mengingat Woodneuk merupakan rumah bersejarah milik Sultan Johor yang berada di Singapura, kemudian diikuti dengan aspek ekologis dan sosial. Riset yang dilakukan oleh AECOM adalah mempelajari karakteristik dari English garden sehingga dapat diciptakan suasananya ke dalam tapak. AECOM melakukan kunjungan tapak untuk melihat kondisi fisik lokasi dan mengambil dokumentasi berupa site photograph. Mendokumentasikan data 96 atau informasi dari tapak merupakan hal yang penting, hal ini akan sangat berguna untuk mengingat kondisi tapak yang dimaksudkan. Analisis dalam proyek Woodneuk yang melibatkan beberapa pihak dilakukan dengan berkordinasi satu sama lain, terutama yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan bangunan karena secara langsung akan mempengaruhi lanskapnya. Kordinasi yang dilakukan akan memudahkan pekerjaan karena akan bekerja sesuai dengan spesialisasinya. AECOM beberapa kali melakukan kunjungan tapak, untuk melihat kesesuaian desain yang telah dibuat dengan keadaan di tapak. Mengingat Woodneuk memegang peranan penting bagi sejarah Kerajaan Johor, maka mempelajari aspek sejarahnya merupakan tindakan paling utama yang dipelajari. Keseluruhan tapak akan mencerminkan kemegahan, kehangatan, natural dan kejayaan dari Sultan Johor.

5.2.4 Proses Desain dan Sistem Kerja

Proses desain yang dilakukan di AECOM dilakukan dengan standar pekerjaan yang telah ditetapkan pada perusahaan AECOM itu sendiri. Namun harus ditekankan bahwa setiap proyek adalah memiliki kontrak yang berbeda- beda dengan klien sehingga proses yang dilakukan dapat bersifat menyesuaikan. Perbandingan proses desain menurut Booth dan AECOM Singapore LA Team dapat dilihat pada Gambar 72. Terdapat beberapa perbedaan proses desain jika dibandingkan menurut Booth. Pada Booth, tahapan research and analysis termasuk di dalamnya kegiatan data collection terpisah dari tahapan design dan construction drawing , sedangkan menurut AECOM tahapan data collection masuk pada tahap mobilization dan tahapan design process mencakup analysis and research hingga pembuatan construction drawing. Perbandingan proses desain menurut Simonds dan AECOM Singapore LA Team pada Gambar 73. Pada tahapan menurut Simonds, kegiatan inventory masuk dalam tahapan reserach dan analysis merupakan tahapan tersendiri. Pada tahap synthesys termasuk didalamnya kegiatan design. Pada tahap construction di dalamnya termasuk pengerjaan construction document dan kegiatan supervision of construction , di mana pada AECOM kegiatan ini terpisah. 97 Gambar 72. Perbandingan proses desain menurut Booth dan AECOM Singapore LA Team Gambar 73. Perbandingan proses desain menurut Simonds dan AECOM Singapore LA Team 98 Pada saat proyek telah selesai dibangun, kegiatan evaluasi secara berkala terhadap tapak hampir tidak pernah dilakukan oleh AECOM, namun hal tersebut bisa saja dilakukan tergantung perjanjian yang dibuat bersama klien. Secara garis besar, proses desain AECOM jika dibandingkan menurut Booth dan Simonds tidak jauh berbeda, semua kegiatan dilakukan dilakukan secara bertahap atau mengurut sesuai teori yang dibandingkan. Perbedaan dari ketiga proses desain hanya terdapat pada pengklasikasian tahapan kerja tidak pada urutan atau tahapan kerjanya. Proses desain berjalan dengan baik didukung oleh tim kerja team work yang baik dan solid. Team work yang bagus tercermin dari komunikasi yang baik intra tim dan kekompakan dalam bekerja. Setiap tim yang dibentuk dalam LA team untuk setiap proyek bekerja bersama dan saling mengisi kekurangan dan mendukung dalam pengerjaannya. Team work yang baik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proyek, sehingga proyek dapat terlaksana sesuai deadline dan mencapai tujuannya. Selain team work yang baik, fasilitas peralatan dan perlengkapan canggih dengan teknologi tinggi juga sangat mendukung proses kerja di AECOM. Cara mendesain di AECOM dilakukan dengan dua cara, yakni dengan teknik freehand dan komputer. Kebanyakan gambar ilustrasi yang dihasilkan oleh AECOM merupakan gambar freehand yang di render secara komputer, hal ini dipilih karena sangat efisien secara waktu dibanding menggunakan komputer secara keseluruhan. Penggunaan teknik freehand ataupun komputer pada suatu proyek biasanya tergantung pada kontrak dengan klien, akan tetapi pada proyek yang tidak mencantumkan perjanjian mengenai teknik gambarnya, AECOM akan menggunakan teknik freehand dalam penyajian gambar ilustrasi. Teknologi yang dimiliki AECOM tergolong sangat maju, dengan fasilitas plotter dan printer terbaru serta komputer dengan spesifikasi tinggi, sehingga nyaman dipakai dan mampu mengerjakan pekerjaan berat sekalipun. AECOM LA team memiliki perpustakaan sendiri dengan banyak koleksi buku-buku yang akan bermanfaat sebagai referensi desain. AECOM mengikuti perkembangan desain dengan selalu menambahkan referensi di perpustakaan yang akan berguna dalam menambah ide-ide yang inovatif. 99 LA team yang merupakan tim di bawah divisi PDD, dalam melakukan pekerjaannya dapat bekerja sendiri untuk proyek-proyek yang didapatkannya sendiri ataupun berkolaborasi dengan tim lain dalam divisi PDD maupun antar divisi, namun seringkali antar tim tetapi masih dalam divisi PDD yakni tim Urban Design, Environmental , dan Tourism and Hospitality. Pada proyek kolaborasi ini biasanya merupakan mega proyek dan dengan tingkat kepentingan yang tinggi, sehingga jika terjadi keterlambatan pengerjaan proyek oleh salah satu tim yang tidak sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan akan berdampak pada keseluruhan pekerjaan oleh tim lainnya. AECOM berusaha menetapkan jadwal pengerjaan suatu proyek dengan melihat kapasitas kemampuan karyawan bekerja disamping memenuhi permintaan klien. Penundaan jadwal proyek yang diakibatkan oleh ketidakmampuan karyawan dalam memenuhi deadline akan berakibat buruk terhadap reputasi perusahaan disamping akan menyebabkan penambahan beban biaya baik dari sumberdaya maupun alat dan bahan. Oleh karena itu, AECOM berusaha menjaga profesionalitasnya di mata publik dengan selalu memenuhi semua perjanjian yang telah dibuat. 100

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kegiatan magang ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan teknik perancangan serta mengikuti proses perancangan lanskap yang dilakukan oleh perusahaan AECOM International Singapore Pte. Ltd dengan fokus proyek pada Lanskap House of Woodneuk Sultan of Johor, Singapura. Dalam mengikuti proses desain yang dilakukan baik dari mengikuti kegiatan lapang dan studio, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilannya dalam hal teknik perancangan skala internasional. Selama kegiatan magang, jenis kegiatan studio yang dialami berbeda-beda pada beberapa proyek, sehingga mendapat pengalaman yang berbeda. Khususnya pada proyek House of Woodneuk, mahasiswa mendapat pengetahuan yang cukup dalam tentang desain bergaya English garden. Selain itu mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja pada sebuah perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Pada saat kegiatan berlangsung, proyek ini pada tahap concept design, dan pada akhir magang proyek ini telah selesai pada tahap schematic design. Oleh karena terjadinya konflik kepemilikan yang terjadi antara Sultan Johor dan Pemerintah Singapura terhadap lokasi proyek ini, berdampak pada pelaksanaan proyek. Seharusnya setelah tahap schematic design, AECOM dapat langsung melanjutkan pada pembuatan detail pada tahak design development, akan tetapi karena adanya masalah di atas, proyek ini mengalami penundaan. Proyek lanskap House of Woodneuk berjalan secara garis besar dapat dikatakan sesuai berurut dan mengikuti konsep proses desain oleh Booth dan Simonds, namun AECOM mempunyai aturan dan penggolongan tahapan tersendiri dalam pengerjaan proyeknya. Setiap proyek itu spesifik tidak selalu kaku dalam mengikuti tahapan yang ada di perusahaan. Hal ini tergantung pada kesepakatan penawaran jasa konsultasi desain yang dibuat antara klien dan AECOM. Selama proses perencanaan proyek ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang secara umum berasal dari klien. Akan tetapi hal ini merupakan bagian dari proses desain yang bertujuan untuk memberikan desain yang maksimal sesuai