Pengujian Sifat Fisis Pengujian sifat mekanis OSB

3 7 6 1 4 2 5 8 Gambar 3. Pola penentuan contoh uji Gambar 5 Pola Penentuan Contoh Uji Keterangan: 1. MOE dan MOR serat pengujian basah 2. MOE dan MOR ┴ serat pengujian basah 3. MOE dan MOR serat pengujian kering 4. MOE dan MOR ┴ serat pengujian kering 5. Kerapatan dan kadar air 6. Pengembangan tebal, penyerapan air 7. Internal Bond 8. Cadangan

a. Pengujian Sifat Fisis

1. Kerapatan KR Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering udara. Contoh uji berukuran 10 x 10 x 1 cm 3 ditimbang beratnya m 1 , lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk 4 1 1 4 2 5 8 6 1 4 2 5 8 7 6 1 4 2 5 8 3 7 6 1 4 2 5 8 7 6 1 4 2 5 8 3 30 cm 30 cm menentukan volume contoh uji v. Nilai kerapatan dihitung dengan persamaan : �� � �� � ⁄ = � � � 2. Kadar Air KA Contoh uji berukuran 10 x 10 x 1 cm 3 yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan.Kadar air OSB dihitung berdasarkan berat awal m 1 dan berat kering oven m 2 selama 24 jam pada suhu 103 ± 2 C.Nilai KA dihitung dengan persamaan: �� = � � − � � � � × ��� 3. Daya Serap Air DSA Contoh uji berukuran 5 x 5 x 1 cm 3 ditimbang berat awalnya m 1 .Kemudian direndam dalam air dingin selama 2 dan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya m 2 . Nilai DSA dihitung dengan persamaan : ��� = ��−�� �� × ��� 4. Pengembangan Tebal PT Contoh uji pengembangan tebal berukuran 5 x 5 x 1 cm 3 sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal sebelum perendaman t 1 yang diukur pada keempat sisi dan dirata- ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal setelah perendaman t 2 dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam. Nilai PT dihitung dengan persamaan : �� = � � − � � � � × ���

b. Pengujian sifat mekanis OSB

1. Metode non Destruktif Pengujian dilakukan menggunakan alat non destruktif gelombang tegangan merk’Metriguard model 239 A stress wave timer’.Contoh uji yang digunakan berukuran 5 x 20 x 1 cm 3 pada arah longitudinal searah dengan orientasi strand pada lapisan permukaan OSB dan pada arah transversal tegak lurus dengan orientasi strand pada lapisan permukaan OSB.Pengujian ini dilakukan pada contoh uji kering dan basah.Contoh uji basah dilakukan setelah perendaman selama 24 jam, sedangkan untuk contoh uji kering dilakukan secara langsung tanpa perendaman. Pengujian non destruktif ini dilakukan pengukuran terhadap waktu rambatan time propagation, dimana kecepatan SWV adalah: SWV = � � dimana : V = kecepatan gelombang mdetik d = jarak tempuh gelombang antara dua transduser cm t = waktu tempuh gelombang antara dua transduser µ detik Pengujian dengan Metriguard didasarkan pada pengukuran kecepatan gelombang yang dibangkitkan oleh getaran. Getaran ini ditimbulkan oleh impact pendulum yang dijatuhkan ketinggian maksimum dari waktu perambatan gelombang tegangan dari ‘start accelerometer’ sebagai transduser pengirim ke ‘stop accelerometer’ sebagai transduser penerima akan tercatat. Gambar6 Pengujian MOE d dengan Metriguard Model 239 A Selanjutnya dilakukan perhitungan MOE dinamis MOE d dengan menggunakan rumus: MOE d = �.��� � � Keterangan: MOE d = Modulus elastisitas dinamis kgcm 2 ρ = kerapatan OSB gcm 2 SWV = kecepatan gelombang mdetik g = konstanta gravitasi 9.81 mdetik 2 2. Metode Destruktif Pengujian ini dilakukan untuk menghitung MOE statis MOEs, MOR, dan keteguhan rekat.Pengujian MOE dan MOR dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine merk Instrontipe 3369 dengan menggunakan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm. Contoh uji yang digunakan adalah contoh uji yang sama pada pengujian non destruktif, dilakukan juga dengan pengujian basah dan kering. Pembebanan contoh uji diberikan dengan kecepatan 10 mmmenit. Nilai MOE dihitung dengan persamaan : ��� ��� �� � ⁄ = ∆�� � �∆��� � Keterangan : MOE : modulus of elasticity kgfcm 2 ΔP : beban dibawah batas proporsi kgf L : jarak sangga cm ΔY : defleksi pada beban P cm b : lebar contoh uji cm t : tebal contoh uji cm Pengujian MOR dilakukan bersama-sama dengan pengujian MOE dengan memakai contoh uji yang sama. Pada pengujian ini, pembebanan pada pengujian MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan patah. Nilai MOR dihitung dengan persamaan : ��� ��� �� � ⁄ = ��� ��� � Keterangan : MOR : modulus of rupture kgfcm 2 P : beban maksimum kgf L : jarak sangga cm b : lebar contoh uji cm t : tebal contoh uji cm Gambar 7 Pengujian MOEs dan MOR dengan Universal Testing Machine merk Instron Pengujian keteguhan rekat Internal Bond IB, contoh uji berukuran 5 x 5 x 1 cm berdasarkan standar JIS A 5908 2003 direkatkan pada dua buah blok alumunium dengan perekat dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua blok ditarik tegak lurus permukaan contoh uji dengan kecepatan 2 mmmenit sampai beban maksimum. Nilai IB dihitung dengan persamaan sebagai berikut : IB kgfcm 2 = � �� Keterangan : IB : internal bond strengthkgfcm 2 P : beban maksimum kgf b : lebar contoh uji cm l : panjang contoh uji cm

D. Rancangan Percobaan