Kesetimbangan Kadar Air KAK

penelitian ini besarnya tekanan kempa pada seluruh OSB sama yaitu 25 kgf. Besarnya tekanan kempa yang sama tidak sesuai untuk seluruh OSB dimana tiap – tiap papan memiliki kombinasi jenis bahan baku yang berbeda serta memiliki kerapatan yang berbeda pula. Pada umumnya kayu dengan kerapatan yang rendah lebih mudah untuk dimampatkan daripada kayu yang berkerapatan tinggi. Faktor lain yang menyebabkan adanya perbedaan kerapatan juga karena adanya spring back atau usaha pembebasan dari tekanan yang dialami pada waktu pengempaan dan penyesuaian kadar air papan pada saat pengkondisian sehingga terjadi kenaikan tebal OSB yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kerapatan OSB. Tabel 6 Rangkuman Nilai p-value pada Sifat Fisis OSB Kombinasi Susunan Bambu dan Variasi Panjang Strand No Sifat Fisis Variasi Panjang Strand A Kombinasi Susunan Bambu B Interaksi AB 1 Kerapatan Kr 0,359 tn 0,000 0,003 2 Kadar Air KA 0,000 0,084 tn 0,133 tn 3 PT 2 jam 0,001 0,091 tn 0,011 4 PT 24 jam 0,000 0,062 tn 0,034 5 DSA 2 jam 0,706 tn 0,099 tn 0,259 tn 6 DSA 24 jam 0,659 tn 0,000 0,000 7 SWV Kering Serat 0,000 0,000 0,000 8 SWV Kering ┴ Serat 0,000 0,000 0,112tn 9 SWV Basah Serat 0,000 0,000 0,001 10 SWV Basah ┴ Serat 0,000 0,000 0,174 tn

2. Kesetimbangan Kadar Air KAK

Kesetimbangan kadar air KAK merupakan sifat fisis papan yang menunjukkan kandungan air papan dalam keadaan kesetimbangan dengan lingkungan sekitarnya. Nilai KAK ini juga mempengaruhi kecepatan rambat gelombang suara dan kekuatan papan panel. Nilai optimum KA untuk mendapatkan kecepatan rambatan gelombang suara yang paling baik untuk menentukan nilai MOE pada saat kadar air suatu produk berkisar antara 0 – 9 Han et al. 2006. Gambar 9 Histogram Nilai Rata – Rata Kesetimbangan Kadar Air Hasil pengujian kadar air diperoleh nilai dengan rata – rata 6,13 – 9,8 Gambar 9. Nilai yang terendah yaitu pada OSB BGB 13 cm, sedangkan yang tertinggi yaitu pada LBL 7 cm. Hal ini dikarenakan pada OSB LBL memiliki kombinasi yang salah satunya adalah bambu ampel yang memiliki sifat cenderung mudah menyerap air dibandingkan dengan bambu Betung dan Andong. Distribusi perekat yang kurang merata juga menyebabkan strand penyusun papan tidak semua terlapisi perekat sehingga papan yang dihasilkan mudah menyerap air saat pengkondisian. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa variasi panjang strand berpengaruh nyata terhadap KA OSB pada taraf nyata alpha 5 Tabel 6. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa strand dengan panjang 10 cm, dan 13 cm menghasilkan nilai KAK terendah artinya memiliki sifat kesetimbangan kadar air yang lebih baik dibanding OSB dengan panjang 7 cm. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tasdiq 2000 bahwa pertambahan panjang strand semakin memudahkan pergerakan air dan uap air keluar dari strand pada saat pengempaan dan pengkondisian, strand yang pendek memerlukan perekat yang lebih banyak untuk dapat lebih memperkecil penyerapan udara disekitarnya dibandingkan dengan strand yang berukuran panjang. Karena penggunaan perekat dalam penelitian ini sama jumlahnya untuk masing-masing perlakuan, maka pori-pori strand yang pendek lebih mudah menyerap udara disekitarnya. 2 4 6 8 10 12 BBB GGG LLL BLB BGB LGL LBL GBG GLG KA K Kombinasi Strand 7 cm 10 cm 13 cm

3. Pengembangan Tebal 2 dan 24 Jam