Modulus Elastisitas Statis MOEs Basah Sejajar dan Tegak Lurus

Tabel 7 Rangkuman Nilai p-value pada Sifat Mekanis OSB Kombinasi Susunan Bambu dan Variasi Panjang Strand Sifat Mekanis Variasi Panjang Strand A Kombinasi Susunan Bambu B Interaksi AB Uji Kering 1 MOEs Sejajar 0,011 0,000 0,384 tn 2 MOEs Tegak Lurus 0,000 0,001 0,630 tn 3 MOR Sejajar 0,027 0,000 0,837 tn 4 MOR Tegak Lurus 0,000 0,000 0,893 tn 5 MOEd Sejajar 0,004 0,000 0,001 6 MOEd Tegak Lurus 0,104 tn 0,002 0,008 7 Internal Bond IB 0,045 0,336 tn 0,965 tn Uji Basah 1 MOEs Sejajar 0,002 0,000 0,050tn 2 MOEs Tegak Lurus 0,000 0,000 0,126 tn 3 MOR Sejajar 0,046 0,000 0,691 tn 4 MOR Tegak Lurus 0,024 0,000 0,999 tn 5 MOEd Sejajar 0,913 tn 0,000 0,936 tn 6 MOEd Tegak Lurus 0,721 tn 0,000 0,513 tn

2. Modulus Elastisitas Statis MOEs Basah Sejajar dan Tegak Lurus

Serat Selain pengujian MOEs dalam keadaan kering, di uji juga dalam keadaan basah yaitu setelah perendaman selama 24 jam dalam posisi sejajar dan tegak lurus serat. Nilai rata – rata hasil pengujian modulus elastisitas statis MOEs basah papan OSB sejajar serat tertera pada Gambar 15. Nilai rata-rata MOEs basah sejajar serat terendah 42,95 x 10 3 kgfcm 2 terdapat pada OSBBLB dengan panjang strand 7 cm. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi 92,91 x 10 3 kgfcm 2 terdapat pada OSB GGG dengan panjang strand 13 cm. Hasil analisis sidik ragam diperoleh faktor variasi panjang strand dan kombinasi susunan bambu berpengaruh nyata dengan nilai signifikansi berturut –turut 0,002 dan 0,000 pada selang kepercayaan 95 sedangkan interaksi keduanya tidak berpengaruh 0,005. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa OSB yang memiliki nilai tertinggi adalah OSB GLG dan GBG namun tidak berbeda nyata dengan BGB dan GGG sedangkan untuk faktor variasi panjang strand yang terbaik adalah panjang 13 cm Lampiran 4 Nilai rata-rata MOEs yang diuji basah pada posisi tegak lurus serat yang terendah 11,37 x 10 3 kgfcm 2 terdapat pada OSB GGG dengan panjang strand 7 cm. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi 35,10 x 10 3 kgfcm 2 terdapat pada OSB BGB denganpanjang strand 13 cm. Hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa faktor variasi panjang strand dan kombinasi susunan bambu memberikan pengaruh nyata. Namun, interaksi keduanya tidak berpengaruh. Pada hasil uji lanjut Duncan faktor kombinasi susunan bambu menunjukkan bahwa OSB terbaik untuk kondisi basah ┴ serat adalah BGB, GBG, LBL, dan GLG namun tidak beda nyata dengan LGL Lampiran 4 dan panjang strand 13 berbeda nyata dengan panjang yang lainnya. Berdasarkan hasil pengujian, nilai MOEs kering sejajar serat lebih tinggi dibandingkan nilai MOEs kering tegak lurus serat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Bernadicte 2009, menyatakan bahwa pada pengujian MOEs sejajar serat, beban seolah – olah memotong serat sehingga dibutuhkan beban yang lebih tinggi sedangkan untuk pengujian MOEs tegak lurus serat beban seolah – olah membelah orientasi serat strand pada lapisan permukaan sehingga dibutuhkan beban yang lebih rendah. MOEs berhubungan dengan kekakuan papan, semakin meningkat nilai MOEs maka papan akan semakin tahan terhadap perubahan bentuk. Gambar 15 Histogram Nilai Rata – Rata MOE Statis Kondisi Basah dan ┴ Serat. a Panjang Strand 7 cm. b Panjang Strand 10 cm c Panjang Strand 13 cm

3. Modulus Patah Modulus of Rupture MOR Kering Sejajar dan