Modulus Elastisitas Statis MOEs Kering Sejajar dan Tegak Lurus

Adanya perbedaan nilai SWV yang dihasilkan dalam penelitian ini juga dipengaruhi oleh perbedaan kerapatan, kadar air, serta jenis strand penyusun. Seperti yang dikemukakan oleh Han. et al, 2006 dalam penelitiannya mengenai pengaruh kadar air, jenis produk, dan arah material pada SWV panel kayu, diperoleh bahwa semakin tingginya KA maka SWV semakin rendah, hal ini di duga karena pengaruh kandungan air yang menyebabkan produk panel sulit menerima gelombang tegangan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor variasi panjang strand dan faktor kombinasi susunan bambu serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap sifat SWV basah serat. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa OSB yang memiliki nilai tertinggi yaitu GLG 10 dan tidak berbeda nyata dengan LGL 13 cm, GGG 10 cm, GLG 10 cm, LLL 13 cm, BBB 10 cm, GBG 13 cm, LBL 7 cm, GLG 13 cm, LGL 10, GGG 13cm. Pada sifat SWV basah ┴ serat, analisis sidik ragam menunjukkan faktor variasi panjang strand dan faktor kombinasi susunan bambu berpengaruh nyata sedangkan faktor interaksinya tidak. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa panjang strand terbaik dalam kecepatan rambatan gelombang dalam kondisi basah ┴ serat adalah panjang 10 cm berbeda nyata dengan panjang 13 cm dan 7 cm.

C. SIFAT MEKANIS OSB Oriented Strand Board

1. Modulus Elastisitas Statis MOEs Kering Sejajar dan Tegak Lurus

Serat Gambar 14 menyajikan grafik nilai rata-rata MOEs keadaan kering pada posisi sejajar dan tegak lurus serat dan dapat dilihat perbedaan nilai MOEs disetiap variasi panjang strand 7 cm, 10 cm, dan 13 cm. Jika dibandingkan dengan standar CSA 0437.0 Grade O-2 yang mensyaratkan nilai MOEs sejajar serat yaitu 56,084 x 10 3 kgfcm 2 maka tidak semua OSB memenuhi syarat minimal tersebut. OSB yang tidak memenuhi adalah LLL 7 cm, BLB 7 cm, LGL 7 cm.OSB dengan panjang strand 13 cm seluruhnya memenuhi standar artinya OSB ini mampu digunakan untuk keperluan menahan beban kontruksi pada arah sejajar serat. Sedangkan pada arah tegak lurus, nilai minimal yang dipersyaratkan oleh standar CSA 0437.0 Grade O-2 adalah 15,295 x 10 3 kgfcm 2 maka OSB yang tidak masuk dalam standar tersebut adalah BBB 7 cm, GGG 7 cm, LLL 7. Gambar 14 Histogram Nilai Rata – Rata MOE Statis Kondisi Kering dan ┴ Serat. a Panjang Strand 7 cm b Panjang Strand 10 cm c Panjang Strand 13 cm. Ket: = Standar CSA 0437.0 Grade O-2 Hasil analisis sidik ragam pada sifat MOEs kering sejajar serat menunjukkan bahwa variasi panjang strand dan kombinasi susunan bambu berpengaruh nyata terhadap sifat MOEs kering serat, namun faktor interaksi b b C a a C tidak. Untuk melihat taraf mana yang memberikan pengaruh dapat dilihat pada hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 4. Panjang strand 13 cm memiliki nilai MOEs kering serat tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan panjang 10 cm. OSB dengan kombinasi GBG adalah yg terbaik dan tidak berbeda nyata dengan GGG, GLG dan LBL. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor jenis bambu, yang mana bambu Andong dan Betung memiliki sifat fisis-kimia yang lebih baik dibanding bambu Ampel. Menurut Fatriasari dan Hermiati 2008 yang menguji sifat fisis 6 jenis bambu, seperti panjang serat, diameter serat, diameter lumen, dan tebal dinding serat memiliki nilai terbaik pada bambu Andong dan Betung begitu juga pada sifat kimia seperti kandungan lignin yang tinggi yang sangat berpengaruh pada sifat kekuatan yang berfungsi memberi ketegaran pada sel dan memperkecil perubahan dimensi, serta zat ekstraktif yang rendah. Menurut Bowyer et al,2003 bahwa selain kerapatan dan kadar perekat, geometri partikel atau strand merupakan ciri utama yang menentukan sifat-sifat papan yang dihasilkan. Aspek terpenting dari geometri strand adalah perbandingan panjang strand dengan ketebalan strand slenderness ratio. Peningkatan rasio panjang terhadap tebal strand pada lapisan permukaan akan meningkatkan nilai MOEs dari OSB yang dihasilkan. Demikian nilai slenderness yang dihasilkan oleh strand 13 cm yaitu memiliki nilai yang tinggi dengan rataan 127,61 – 147,53 Tabel 5 sehingga memiliki nilai MOEs yang lebih baik dibanding strand 7cm dan 10 cm kecuali pada OSB GBG . Hasil analisis sidik ragam pada sifat MOEs kering tegak lurus serat menunjukkan bahwa faktor kombinasi susunan bambu berpengaruh nyata terhadap sifat MOEs tegak lurus serat demikian juga dengan faktor variasi panjang strand. Namun interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh. Dari hasil uji lanjut Duncan diperoleh bahwa OSB terbaik adalah GBG namun tidak berbeda nyata dengan LGL, LBL, dan BLB, BGB dan GLG. Untuk faktor variasi panjang strand, yang terbaik adalahpanjang 13 dan 10 cm berbeda nyata dengan panjang 7 cm Lampiran 4. Tabel 7 Rangkuman Nilai p-value pada Sifat Mekanis OSB Kombinasi Susunan Bambu dan Variasi Panjang Strand Sifat Mekanis Variasi Panjang Strand A Kombinasi Susunan Bambu B Interaksi AB Uji Kering 1 MOEs Sejajar 0,011 0,000 0,384 tn 2 MOEs Tegak Lurus 0,000 0,001 0,630 tn 3 MOR Sejajar 0,027 0,000 0,837 tn 4 MOR Tegak Lurus 0,000 0,000 0,893 tn 5 MOEd Sejajar 0,004 0,000 0,001 6 MOEd Tegak Lurus 0,104 tn 0,002 0,008 7 Internal Bond IB 0,045 0,336 tn 0,965 tn Uji Basah 1 MOEs Sejajar 0,002 0,000 0,050tn 2 MOEs Tegak Lurus 0,000 0,000 0,126 tn 3 MOR Sejajar 0,046 0,000 0,691 tn 4 MOR Tegak Lurus 0,024 0,000 0,999 tn 5 MOEd Sejajar 0,913 tn 0,000 0,936 tn 6 MOEd Tegak Lurus 0,721 tn 0,000 0,513 tn

2. Modulus Elastisitas Statis MOEs Basah Sejajar dan Tegak Lurus