METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2010 hingga April 2011.Pembuatan Oriented Strand Board OSB dilaksanakan di Laboratorium
Biokomposit, pengujian sifat mekanis secara destruktif dilaksanakan di Laboratorium Keteknikan Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor, dan pengujian sifat mekanis secara non destruktif di laksanakan di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum
Puslitbang Permukiman, Cileunyi, Bandung.
B. Bahan dan alat
Bahan yang digunakan adalah bambu Betung Dendrocalamus asper Schult Backer ex Heyne, bambu Andong Gigantochholoa verticillata
Willd.Munro, dan bambu Ampel Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C. Bahan baku perekat yaitu Methane Diisocyanate MDI dengan kadar perekat 5 tipe
H3M dari PT. Polychemie Asia Pasific Permai.
Alat yang digunakan adalah disc flaker, gergaji potong, oven, timbangan, alat cetakan 30cm x 30cm, kaliper, hot press, sprayer gun, compressor, Universal
Testing Machine UTM merk Instron tipe 3369, Metriguard model 239 A stress wave timer.
C. Prosedur Penelitian
1. Perhitungan Nisbah Kelangsingan slenderness ratio dan Nisbah
Aspek aspect ratio
Perhitungan nisbah kelangsingan slenderness ratio dan nisbah aspek aspect ratio strand dilakukan dengan cara mengukur dimensi strand yang
diambil secara acak sebanyak 100 buah strand untuk setiap jenis bambu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan caliper pada 2 bagian panjang, 2
bagian lebar dan 1 bagian tengah dan hasilnya dirata-ratakan. Adapun rumus untuk menghitung nisbah kelangsingan slenderness ratio dan nisbah aspek
aspect ratio sebagai berikut:
Nisbah kelangsingan =
������� ������ ����� ������
Nisbah Aspek =
������� ������ ����� ������
Nilai rata-rata hasil pengukuranan dimensi strand dan perhitungan nilai aspect ratio strand disajikan pada Tabel 2
ab c Gambar 1 Strand Bambu Ampel dengan ukuran 7 cm a, 10 cm b,
dan 13 cm c
a b
c Gambar 2 Strand Bambu Betung dengan ukuran 7 cm a, 10 cm b,
dan 13 cm c
ab c Gambar 3 Strand Bambu Andong dengan ukuran 7 cm a, 10 cm b,
dan 13 cm c
2. Pembuatan OSB
Adapun urutan pembuatan OSB, sebagai berikut: a
Persiapan bahan baku Strand diperoleh dari pengrajin bambu yang telah memproses bambu
dengan alat khusus hingga terbentuk strand, kemudian strand yang dihasilkan dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan dengan pengeringan
udara dan pengeringan oven dengan suhu 50 C hingga mencapai kadar air
2-3. b
Blending Blending dilakukan dalam rotary blender dengan bantuan spray gundan
compressor untuk menyemprotkan MDI. c
Pembentukan Lembaran Pembentukan dilakukan dengan membuat lapik mats OSB berukuran 30
x 30 x 1 cm dengan kerapatan target ± 0,70 gcm
3
. d
Pengempaan Panas Pengempaan lapik menggunakan kempa panas, tekanan kempa yang
digunakan sebesar 25 kgcm
2
, dengan waktu kempa 7 menit, dan suhu 160
C. e
Finishing dan persiapan pengujian Setelah proses pengempaan, lembaran – lembaran OSB dikondisikan
selama 14 hari pada suhu kamar. Kemudian dipotong menjadi contoh uji berdasarkan JIS 5908:2003.
Gambar 4 Lembaran OSB
3. Pengujian Kualitas OSB