sedangkan bambu bulat utuh dalam keadaan kering dapat diserang oleh serangga bubuk kering dan rayap kayu kering Krisdianto et al. 2000.
D. Perekat
Perekat adalah substansi yang memiliki kemampuan untuk
mempersatukan bahan sejenistidak sejenis melalui ikatan permukaannya. Merekatnya dua buah benda yang direkat terjadi disebabkan adanya gaya tarik
menarik antara perekat dengan bahan yang direkat gaya adhesi dan gaya tarik menarik gaya kohesi antara perekat dengan bahan yang direkat Vick, 1999.
Penggunaan perekat dalam pembuatan produk komposit sangatlah penting.Demikian juga dalam pembuatan OSB, peranan perekat tidak bisa
diabaikan. Jenis dan kadar perekat yang dipakai berpengaruh terhadap kualitas OSB yang diproduksi.
Perekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis perekat eksterior yaitu isosianat atau polymeric diethyl Methane DiisocyanateMDI. Perekat MDI
merupakan perekat yang tidak menimbulkan emisi formaldehida yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Hal inilah yang menjadi daya tarik perhatian luas
sehingga menggunakan MDI dalam pembuatan OSB. Selain tidak berbasis formaldehida, MDI juga memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan resin menurut Marra 1992 yaitu: 1 dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk memproduksi papan dengan kekuatan yang sama, 2
dapat menggunakan suhu yang lebih rendah, 3 memungkinkan penggunaan kempa yang lebih cepat, 4 lebih toleran pada partikel berkadar air tinggi, 5
energi untuk pengeringan lebih sedikit dibutuhkan, 6 stabilitas dimensi papan yang dihasilkan lebih stabil.
Marra 1992 menjelaskan bahwa gugus MDI pada perekat dengan gugus hidroksil pada kayu berikatan secara kimia, menghasilkan ikatan kovalen yang
sangat baik berupa ikatan uretan. Jika senyawa diisosianat bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua atau lebih gugus hidroksil poliol, maka akan
membentuk polimer rantai panjang yang disebut dengan poliuretan.
E. Pengujian
1. Metode Destruktif
Pengujian destruktif sangat erat kaitannnya dengan sifat mekanis karena untuk menduga sifat mekanis kayu dilakukan dengan mesin uji khusus dengan
membebani contoh uji dengan beban yang terukur secara berangsur-angsur atau tiba-tiba Tsoumis, 1991. Pendugaan kekuatan dengan cara konvensional
memakai mesin uji kekuatan kayu, dapat menyebabkan banyak kayu yang terbuang untuk pengujian Mardikanto dan Pranggodo, 1991. Walaupun
dirasakan pengujian dengan metode ini kurang efisien dan fleksibel tetapi metode ini masih memberikan hasil yang terbaik dalam menaksir kekuatan kayu
dibanding dengan secara visual.Metode destruktif dapat menaksir kekuatan kayu secara obyektif dan tepat tanpa tergantung jenis kayu.
2. Metode Non Destruktif
Pengujian non destruktif adalah pengujian dengan mengidentifikasi sifat fisis dan mekanis suatu bahan tanpa merusak atau mengganggu produk akhir
sehingga diperoleh informasi yang tepat terhadap sifat dan kondisi bahan tersebut yang akan berguna untuk menentukan keputusan akhir pemanfaatannya Ross et
al., 1998 dan Malik et al., 2002. Salah satu metode nondestruktif adalah pengujian gelombang tegangan
ultrasonik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi diatas 20 KHz Oliveira et.al., 2002. Yang dimaksud dengan
gelombang ultrasonik pada penelitian ini adalah perambatan gelombang yang dibangkitkan oleh getaran melalui pukulan palu atau benda sejenis Betchel, 1986
dalam Hanipah, 2001.Bucur 1995 menyatakan bahwa pengukuran kecepatan perambatan gelombang ultrasonik dalam kayu yang dianggap sebagai bahan
orthotropik adalah berdasarkan pada Non Destructive Evaluation NDE sifat elastis dan viscoelastisitasnya.Teknik non destruktif ini digunakan untuk menduga
kualitas kayu yang didasarkan pada pengukuran kecepatan perambatan gelombang ultrasonik yang dibangkitkan melalui getaran.Parameter yang diukur adalah waktu
perambatan gelombang ultrasonik, kemudian kecepatan perambatannya bisa dihitung.Bahan kayu yang diuji dengan gelombang ultrasonik dibagi tiga
kelompok besar yaitu pohon dan kayu bulat, contoh kecil bebas cacat, dan produk komposit.
Parameter gelombang ultrasonik merambat dalam struktur padat dipengaruhi oleh sifat fisis substrat, karakter geometri spesimen di bawah uji segi
makro dan mikrostruktural, kondisi lingkungan suhu, kadar kelembaban, muatan teknis dan kondisi pengukuran respon frekuensi dan kepekaan transduser,
ukuran dan lokasinya, coupling medium, serta karakter dinamik dari peralatan elektronik Oliveira et.al., 2002.
METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2010 hingga April 2011.Pembuatan Oriented Strand Board OSB dilaksanakan di Laboratorium
Biokomposit, pengujian sifat mekanis secara destruktif dilaksanakan di Laboratorium Keteknikan Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor, dan pengujian sifat mekanis secara non destruktif di laksanakan di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum
Puslitbang Permukiman, Cileunyi, Bandung.
B. Bahan dan alat