Uji Hipotesis Hasil Analisis Data dan Interpretasi

78 periode sesudahnya. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DW Durbin-Watson. Cara membaca hasil analisa yaitu dengan kriteria pengambilan jika DW = 2, maka tidak terjadi autokorelasi sempurna sebagai rule of tumb aturan ringkas. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 maka data tidak mengalami autokorelasi. Namun jika nilai DW 1,5 disebut memiliki autokorelasi positif, dan jika DW 2,5 sampai 4 disebut autokorelasi negatif. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,153. Hasil tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .897 a .805 .799 4.801 2.153 a. Predictors: Constant, Persepsi Kohesivitas, AI b. Dependent Variable: OCB

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi dua prediktor. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan F-Test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan bersama-sama. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level of significant yang 79 ditentukan atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Anova. Nilai R pada Model Summary digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat Priyatno, 2009. Berdasarkan hasil output SPSS didapatkan nilai p-value 0,000 0,05 sedangkan F hitung 142,396 dari F tabel 3,130 serta R sebesar 0,897. Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara adversity intelligence dan persepsi terhadap kohesivitas kelompok dengan organizational citizenship behavior. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 17 dan tabel 18. Tabel 17 Hasil Analisis Regresi Dua Prediktor ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 6563.182 2 3281.591 142.396 .000 a Residual 1590.138 69 23.045 1 Total 8153.319 71 a. Predictors: Constant, Persepsi Kohesivitas, AI b. Dependent Variable: OCB Tabel 18 Hasil analisis Regresi Dua Prediktor Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .897 a .805 .799 4.801 a. Predictors: Constant, Persepsi Kohesivitas, AI 80 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .897 a .805 .799 4.801 a. Predictors: Constant, Persepsi Kohesivitas, AI b. Dependent Variable: OCB Hasil penghitungan juga menghasilkan nilai koefisien determinasi R². Nilai ini digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen X1 dan X2 secara serentak terhadap variabel dependen Y.Nilai R² yang didapat dalam pnelitian ini adalah sebesar 0,805 atau 80,5. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen adversity intelligence dan persepsi terhadap kohesivitas kelompok terhadap variabel dependen organizational citizenship behavior sebesar 80,5. Sisanya sebesar 19,5 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.

3. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif