Pengukuran kesegaran jasmani Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani

commit to user 27 Otot yang kuat secara efisien membawa kemudahan untuk melakukan pekerjaan yang berat. Kelentukan adalah keleluasaan gerak tubuh pada persendian yang sangat dipengaruhi oleh elastistas otot, tendon, ligamen sekitar sendi dan sendi itu sendiri Pamungkas, 2007.

3. Pengukuran kesegaran jasmani

Tes kesegaran jasmani bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan jasmani Ateng, 1999. Ada dua manfaat dari mengukur kesegaran jasmani seseorang yaitu : 1. Untuk mengetahui kondisi atau status kesegaran jasmani seseorang, sekaligus diupayakan program latihan yang sesuai untuk pemeliharaan atau peningkatan kesegaran jasmaninya. 2. Sebagai cara untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program latihan fisik yang dilakukan. Beberapa jenis tes kesegaran jasmani dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mandiri, tetapi ada pula yang perlu dilakukan oleh tenaga-tenaga khusus dengan peralatan yang cukup pula. Terdapat banyak cara melakukan tes kesegaran jasmani antara lain : a. Harvard Step Test b. Indiana Physical Fitness Test c. Asean Commite The Standartdization of Physical Fitness Test ACSPFT d. Tes jalan dan lari 2,4 km atau tes lari 12 menit e. Tes kesegaran jasmani Indonesia Batterey Test commit to user 28 Harvard Step Test memiliki keuntungan berupa : 1. Semua peserta dapat melakukan gerakannya 2. Pengawasan dan penyelenggaraan relatif mudah 3. Faktor bahaya sangat sedikit kemungkinannya 4. Sarana dan prasarana memungkinkan tes ini dilakukan di sekolah Untuk itu diperlukan alat-alat seperti berikut : 1. Bangku 2. Stopwatch 3. Metronom Pelaksanaan tes ini dilakukan dalam satu hari sesuai ketentuan. Setiap hasil dicatat dan dimasukkan dalam Indeks Efisiensi Tubuh IET, sehingga akan diperoleh kategori kesegaran jasmani yang sesuai dengan norma dan nilai standar IET Ateng, 1999; Nuharsono, 2006.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani

Secara umum kesegaran jasmani dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi genetik, usia dan jenis kelamin Eliyus, 2005, Harold, 1998. Pengaruh genetik terhadap kekuatan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot. Kekuatan otot yang merupakan salah satu komponen dalam kesegaran jasmani berbeda antara wanita dan pria. Semakin bertambah umur daya tahan kardiorespirasi meningkat. Peningkatan kekuatan ini sama sampai usia 12 tahun, selanjutnya setelah usia pubertas pria cenderung lebih kuat dibandingkan dengan wanita Pamungkas, 2007. commit to user 29 Sedangkan faktor eksternal berupa zat gizi, aktifitas fisik, kebiasaan hidup sehat , lingkungan dan lain-lain. Makanan bergizi mempengaruhi kesehatan dan kesegaran jasmani. Kandungan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh kita berperan dalam kesehatan sehininggta dapat tercapai kesegaran jasmani yang optimal. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, hidrat arang, lemak, mineral, vitamin dan air Suniar, 2002. Aktivitas fisik terutama latihan yang bersifat aerobik, apabila dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya tahan kardiorespirasi. Tingkat kesegaran jasmani yang baik akan mengembangkan kemampuan, meningkatkan kreasi dan daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mengoptimalkan aktivitas kerja Lutan, 2002, Harold, 1998.

E. Hubungan antara susu fortifikasi besi-zink dengan kesegaran jasmani