Desain penelitian Tempat dan waktu Populasi Besar sampel Identifikasi variabel penelitian Izin subyek penelitian

commit to user 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan uji klinis randomized controll trial untuk menganalisa pengaruh pemberian susu yang difortifikasi dengan besi dan zink terhadap tingkat kesegaran jasmani. Randomisasi dilakukan terhadap Sekolah Dasar.

B. Tempat dan waktu

Penelitian dilakukan di 10 sekolah dasar SD di Surakarta SD Purwoprajan, SD Balapan, SD Joyontakan, SD Sawahan 2, SD Purwotomo, SD Sumber 5, SD Krajan, SD Debegan, SD Bumi 2, SD Begalon 2 antara Juli 2007-Januari 2008.

C. Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah semua anak gizi kurang di sekolah dasar Surakarta. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah anak dengan gizi kurang berusia 7-9 tahun di sekolah dasar di Surakarta.

D. Sampel dan cara pemilihan sampel

Penganbilan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling anak di sekolah dasar miskin di Surakarta, yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Usia 7-9 tahun. commit to user 37 b. Murid SD di Surakarta yang orang tuanya mempunyai tingkat pendapatan rendah yaitu kurang atau sama dengan Rp. 25.000hari c. Gizi kurang P 5 bbu P 10 , CDC 2000. d. Tidak dalam keadaan sakit atau dalam tahap penyembuhan dari sakit e. Tidak merokok f. Orang tua memahami informasi penelitian dan menandatangani informed consent

2. Kriteria eksklusi

a. Anak dengan kadar hemoglobin kurang dari 8 grdl. b. Sampel yang pada saat dilaksanakan penelitian tidak masuk sekolah c. Sampel yang pada saat dilaksanakan penelitian tidak ada ditempat atau lokasi penelitian

E. Besar sampel

Besar sampel pada penelitian ini menggunakan besar sampel untuk uji klinis dengan rumus sebagai berikut: P 1 x 100-P 1 + P 2 x 100-P 2 n per group = ------------------------------------------------------ x f ά,β P 1 –P 2 2 Dengan perkiraan susu dengan fortifikasi besi dan zink akan mempunyai tingkat keberhasilan 95 P 1 dan plasebo akan memberikan keberhasilan 80 P 2 sedangkan nilai ά adalah 0,05 dan β adalah 0,1 didapatkan nilai f 10,5, maka jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 92,2 orang ditiap kelompok dibulatkan menjadi 100 pada tiap kelompok. Pada penelitian ini untuk meningkatkan presisi akan commit to user 38 dimasukkan seluruh anak usia 7-9 tahun dengan gizi kurang di sekolah dasar Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi.

F. Identifikasi variabel penelitian

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian susu yang difortifikasi dengan besi dan zink sedang variabel tergantungnya adalah tingkat kesegaran jasmani.

G. Definisi operasional 1.

Susu yang difortifikasi besi dan zink Pada kelompok perlakuan diberikan susu satu sachet yang dilarutkan dalam air 200 cc yang mengandung 12,15 mg iron phyrophosphate dan 4,4 mg zinc sulfate pada pagi hari dan sore hari, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan susu dengan kandungan 0,47 mg iron phyrophosphate dan 1,63 mg zinc sulfate. Susu diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari anak-anak minum susu bersama-sama diawasi oleh guru wali kelas di dalam kelas, sedangkan pada sore hari diawasi oleh orang tua di rumah di rumah masing-masing. Susu diberikan selama 6 bulan. Guru dan orang tua murid di rumah menuliskan catatan harian tentang susu yang diberikan.

2. Kesegaran Jasmani

a. Definisi: commit to user 39 Kapasitas faali atau kapasitas fungsional yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan. b. Alat Ukur: Harvard Step Test c. Cara pelaksanaan: Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harvard Step Test . Tes ini menggunakan bangku untuk mengukur kemampuan daya tahan sistem jantung dan paru seseorang. Tujuan dari tes ini adalah mengukur kemampuan tubuh seseorang untuk menyesuaikan terhadap beban kerja dan pulih asal dari kerja tersebut. Caranya dengan mengukur denyut nadi pemulihan setelah seseorang naik turun bangku. Ketinggian bangku, irama naik turun bangku, lama naik turun bangku dan kapan mengukur denyut nadi pemulihan merupakan indikator dari penilaian tes ini. Bangku yang digunakan memiliki ukuran lebar 42 cm, panjang 38 cm dan ketinggian 30 cm. Harvard Step Test dilakukan di SD setempat oleh anak SD tersebut. Pelaksanaan Harvard Step Test 1. Siswa diukur denyut nadi istirahat 2. Posisi badan saat melakukan tes kesegaran jasmani tegak 3 . Siswa diminta memakai tas ransel berisi gula dengan berat 20 dari bedan badan anak 4. Siswa disuruh naik turun bangku dengan frekuensi 30 kali permenit secara teratur commit to user 40 5. Tes dihentikan apabila irama naik turun tidak sesuai dengan metronom sebanyak 3 kali 6. Setelah selesai siswa duduk dan dihitung denyut nadinya pada pergelangan tangan arteria radialis selama 30 detik pada menit ke 1, 2 dan 3 d. Skala pengukuran: Modified Harvard Fitness score : Lama step test detik x 100 + HR 1 + HR 2 + HR 3 Ditulis dalam nominal satu angka dibelakang koma. Skala : Interval Cara penilaian tingkat kebugaran tubuh 1. Baik : median nilai uji step test sampel, 2. Buruk : median nilai uji step test sampel.

3. Umur

Penentuan umur didasarkan apa akta kelahiran yang resmi. Dihitung pada saat pada saat awal penelitian.

4. Gizi kurang

Seorang anak dengan gizi kurang didefinisikan dengan status antropometri berat badan menurut umur berada diantara persentil 5 dan persentil 10 menurut kurva CDC tahun 2000. Berat badan ditimbang dengan timbangan elektronik SECA, corporation, dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. Anak ditimbang tanpa sepatu, kaos kaki, ikat pinggang dan hiasan kepala. Angka commit to user 41 dibaca dalam kilogram. Penimbangan dilakukan dua kali dan hasil diambil dari rata-ratanya.

5. Pemilihan Sekolah Dasar

SD yang dipilih berdasarkan kondisi ekonomi dengan melihat pendapatan orang tua dan bayaran sekolah tersebut sebagai indikatornya. Menggunakan estimasi kira-kira dimana sekitar 50 orang anak dari kelas dua dan kelas tiga pada setiap SD dan 50 dari mereka gizi kurang, 10 SD dari sekolah- sekolah yang masuk kategori diseleksi secara random. Lebih dari 50 rata- rata pendapatan orang tua masing-masing anak kurang sama dengan Rp 25.000hari Tim Riset Danone IPB, 2006.

6. Albendazole

Albendazol berkhasiat membasmi cacing di usus yang hidup sebagai parasit tunggal atau majemuk. Dosis yang berikan 450 mg dosis tunggal.

H. Izin subyek penelitian

Penelitian ini dilakukan atas persetujuan orangtua atau wali dengan cara menandatangani informed consent yang diajukan oleh peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut. commit to user 42

I. Alur penelitian

Pendataan anak berdasarkan umur Memberi informasi penelitian kepada orang tua Pengisian informed consent oleh orang tua murid Pengukuran tingkat kesegaran jasmani Pengukuran antropometri Underweigt Normal, overweight P 5 bbuP 10 , CDC 2000 bbuP 5 , bbuP 10 , CDC 2000 Pengambilan darah vena, eksklusi dan pemeriksaan fisik Randomisasi Sekolah Dasar Kelompok perlakuan Kelompok kontrol Albendazole 450 mg Albendazole 450 mg Susu fortifikasi besi dan zink Susu tanpa fortifikasi Selama 6 bulan Selama 6 bulan Pengukuran kesegaran jasmani Pengukuran kesegaran jasmani Dibandingkan dengan Dibandingkan dengan pengukuran sebelum suplementasi pengukuran sebelum suplementasi commit to user 43

J. Pengolahan data