Kekurangan besi dan zink

commit to user 22

B. Kekurangan besi dan zink

Salah satu pengaruh defisiensi besi adalah pada metabolisme energi. Energi digunakan untuk kontraksi ototaktivitas fisik dan aktivitas biologis. Setiap energi yang dibutuhkan untuk kontraksi otot adalah Adenosin Tri Phosphat ATP. ATP ini diperoleh melalui tiga macam proses, yaitu : sistem fosfagen, glikolisis anaerobik dan glikolisis aerobik Wieringa, 2007; Gera, 2007. Defisiensi besi dan zink sering terjadi secara bersamaan. Makanan yang mengandung zat besi tinggi biasanya juga mempunyai kandungan zink yang tinggi juga. Sebagian besar protein hewani merupakan sumber zat besi dan zink yang tinggi. Proses absorbsi zat besi dan zink dalam saluran pencernaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Besi dan zink akan dihambat penyerapannya oleh makanan yang mengandung fitat dan serat, sedangkan asam askorbat akan memacu penyerapan besi dan zink didalam usus Etcheverry, 2006; Chiplonkar, 2005. Defisiesi zink merupakan kondisi dengan kadar zink dalam plasma darah kurang dari 8,5 mmolL, Prasad, 2003 Kadar feritin di dalam serum darah kurang dari 12µgliter termasuk dalam defisiensi besi Raspati, 2005. Defisiensi dari kedua unsur mineral masih banyak terjadi di negara berkembang. Asupan bahan makanan yang kurang mengandung zat besi dan zink serta pola asupan makanan yang salah, menjadi penyebab utama terjadinya kondisi tersebut Bhutta, 2007; Hambidge, 2000. Sebagian anak-anak Indonesia mendapatkan intake mikronutrien yang kurang Lestari, 2009. Zat besi merupakan komponen utmama dari hemoglobin Hb, sehingga defisiensi besi akan mempengaruhi pembentukan Hb. Anemia defisiensi besi commit to user 23 merupakan keadaan yang paling banyak dikenal luas sebagai akibat dari kekurangan besi Raspati, 2005; Thu, 1999. Keadaan defisiensi besi yang berlangsung lama dan terus-menerus akan menyebabkan penurunan pembentukan sel darah merah berkurang. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses oksigenasi dan pembentukan ATP, sehingga kan terjadi penurunan aktivitas tubuh Sheshadri, 2006; Arifin, 2008. Kekurangan zink secara umum akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan daya tahan tubuh dan gangguan metabolisme sel Prasad, 2003. Gangguan metabolisme sel-sel tubuh pada keadaan kekurangan zink disebabkan oleh karena zink berperan penting terhadapap lebih dari 200 enzim dalam tubuh. Salah satu diantaranya adalah carbonic anhidrase. Enzim ini berperan dalam katalisator CO 2 + H 2 O menjadi HCO 3 - + H + . Penumpukan CO 2 akan berpengaruh terhadap ikatan sel darah terhadap O 2 . Tanpa adanya O2 yang mencukupi, berbagai proses metabolisme aerob di dalam sel tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga tubuh tidak dapat menjalakan aktivitas secara optimal Geers, 2000.

C. Susu fortifikasi besi-zink