Susu fortifikasi besi-zink Hubungan antara susu fortifikasi besi-zink dengan kesegaran jasmani

commit to user 23 merupakan keadaan yang paling banyak dikenal luas sebagai akibat dari kekurangan besi Raspati, 2005; Thu, 1999. Keadaan defisiensi besi yang berlangsung lama dan terus-menerus akan menyebabkan penurunan pembentukan sel darah merah berkurang. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses oksigenasi dan pembentukan ATP, sehingga kan terjadi penurunan aktivitas tubuh Sheshadri, 2006; Arifin, 2008. Kekurangan zink secara umum akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan daya tahan tubuh dan gangguan metabolisme sel Prasad, 2003. Gangguan metabolisme sel-sel tubuh pada keadaan kekurangan zink disebabkan oleh karena zink berperan penting terhadapap lebih dari 200 enzim dalam tubuh. Salah satu diantaranya adalah carbonic anhidrase. Enzim ini berperan dalam katalisator CO 2 + H 2 O menjadi HCO 3 - + H + . Penumpukan CO 2 akan berpengaruh terhadap ikatan sel darah terhadap O 2 . Tanpa adanya O2 yang mencukupi, berbagai proses metabolisme aerob di dalam sel tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga tubuh tidak dapat menjalakan aktivitas secara optimal Geers, 2000.

C. Susu fortifikasi besi-zink

Telah banyak penelitian dilakukan untuk mengatasi defisiensi besi dan zink yang terjadi di masyarakat. Di beberapa negara berkembang, dengan tingkat ekonomi masyarakat masih rendah dan mengingat penyebab tersering terjadinya kekurangan besi dan zink adalah rendahnya asupan makanan yang mengandung kedua mineral tersebut, maka pemberian suplementasi besi dan zink merupakan cara yang paling banyak dipilih Nasution, 2004; Siagian, 2004. Cara ini diharapkan dapat mengatasi commit to user 24 defisiensi besi dan zink yang terjadi pada penduduk di negara berkembang Shrimpton, 2005. Suplementasi besi-zink mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan suplementasi besi dan zink secara bersamaan bila diberikan dalam bentuk cair Lind, 2005. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa susu yang difortifikasi mikronutrien merupakan cara termudah untuk dapat mengatasi defisiensi mikronutrien. Susu yang difortifikasi besi-zink menurunkan prevalensi anemia dan meningkat status besi Villalpando, 2006. Oleh sebab itu saat ini banyak dikembangkan penelitian tentang suplementasi besi dan zink dalam berbagai bentuk seperti biskuit, susu, mie, sereal maupun tepung untuk mengetahui efektifitas dan efisiensinya Nasution, 2004; Siagian, 2004.

D. Kesegaran jasmani 1. Definisi Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani merupakan modal dasar yang sangat penting bagi manusia. Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat Harold, 1998. Bagi anak-anak kesegaran jasmani memegang peranan penting terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya dan bagi pelajar hal tersebut dibutuhkan untuk mempertinggi kemampuan belajar Eliyus, 2005. Kesegaran jasmani tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan. Batasan sehat secara fisiologis artinya suatu keadaan dimana organ-organ tubuh dapat berfungsi secara normal dan baik, seperti jantung, paru, ginjal sistem peredaran darah semua berjalan commit to user 25 dengan baik, sehingga seseorang tidak mengalami gangguan pada saat beraktifitas Lutan, 2002. Kesegaran jasmani atau physical fitness adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik sehari-hari dengan mudah tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai kesanggupan untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain. Kesegaran jasmani menunjukkan bahwa tubuh mampu menunaikan tugasnya dengan kapasitas fungsional secara total dan memberikan hasil yang terbaik atau memuaskan Nuharsono, 2006.

2. Komponen-komponen kesegaran jasmani

Kesegaran jasmani mencakup pengertian yang sangat luas dan kompleks. Terdapat tiga macam aspek kesegaran yaitu 1 kesegaran fisik, 2 kesegaran organik, 3 kesegaran motorik. Kesegaran fisik menunjukkan penampilan badan, seperti berat badan dan tinggi badan. Kesegaran organik biasanya diukur melalui tekanan darah, denyut nadi dan perhitungan tekanan darah. Kesegaran motorik atau motor fitness yang terdiri atas kekuatan, kelincahan, keluwesan, daya tahan otot dan keseimbangan Ateng, 1999. Untuk dapat memahami konsep kesegaran jasmani yang baik, diperlukan pengetahuan tentang komponen-komponen kesegaran jasmani. Komponen- komponen kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri- ciri tersendiri serta fungsi pokok. Agar seseorang dapat dikatakan tingkat kesegaran jasmaninya baik, maka setiap komponen kesegaran jasmani harus dalam kondisi commit to user 26 terbaik Harold, 1998; Nuharsono, 2006. Komponen-komponen kesegaran jasmani terdiri atas: 1. Daya tahan kardiovaskuler Cardiovaskuler endurance, 2. Daya tahan otot Muscle endurance, 3. Kekuatan otot Muscle strenth, 4. Kelenturan Flexibility, 5. Komposis tubuh Body composition, 6. Kecepatan gerak Speed of movement, 7. Kelincahan Agility, 8. Keseimbangan Balance, 9. Kecepatan reaksi Reaction time, 10. Koordinasi Coordination. Kesegaran jasmani paling tidak harus didukung oleh empat komponen antara lain daya tahan kardiorespirasi, daya tahan otot, kekuatan otot dan kelentukan. Keempat komponen tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam menetukan tingkat kesegaran jasmani seseorang. Daya tahan kardiovaskuler adalah keadaan dimana jantung seseorang mampu bekerja dengan mengatasi beban berat selama suatu kerja tertentu. Kemampuan untuk melakukan aktivitas berat dan berlangsung lama tergantung efisien gabungan dari pembuluh darah, jantung dan paru-paru Lutan, 2002, Nuharsono, 2006. Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau kelompok otot dalam melakukan kerja terus-menerus dan berulang kali dengan kekuatan sub maksimal dalam waktu yang cukup lama. Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. commit to user 27 Otot yang kuat secara efisien membawa kemudahan untuk melakukan pekerjaan yang berat. Kelentukan adalah keleluasaan gerak tubuh pada persendian yang sangat dipengaruhi oleh elastistas otot, tendon, ligamen sekitar sendi dan sendi itu sendiri Pamungkas, 2007.

3. Pengukuran kesegaran jasmani

Tes kesegaran jasmani bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan jasmani Ateng, 1999. Ada dua manfaat dari mengukur kesegaran jasmani seseorang yaitu : 1. Untuk mengetahui kondisi atau status kesegaran jasmani seseorang, sekaligus diupayakan program latihan yang sesuai untuk pemeliharaan atau peningkatan kesegaran jasmaninya. 2. Sebagai cara untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program latihan fisik yang dilakukan. Beberapa jenis tes kesegaran jasmani dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mandiri, tetapi ada pula yang perlu dilakukan oleh tenaga-tenaga khusus dengan peralatan yang cukup pula. Terdapat banyak cara melakukan tes kesegaran jasmani antara lain : a. Harvard Step Test b. Indiana Physical Fitness Test c. Asean Commite The Standartdization of Physical Fitness Test ACSPFT d. Tes jalan dan lari 2,4 km atau tes lari 12 menit e. Tes kesegaran jasmani Indonesia Batterey Test commit to user 28 Harvard Step Test memiliki keuntungan berupa : 1. Semua peserta dapat melakukan gerakannya 2. Pengawasan dan penyelenggaraan relatif mudah 3. Faktor bahaya sangat sedikit kemungkinannya 4. Sarana dan prasarana memungkinkan tes ini dilakukan di sekolah Untuk itu diperlukan alat-alat seperti berikut : 1. Bangku 2. Stopwatch 3. Metronom Pelaksanaan tes ini dilakukan dalam satu hari sesuai ketentuan. Setiap hasil dicatat dan dimasukkan dalam Indeks Efisiensi Tubuh IET, sehingga akan diperoleh kategori kesegaran jasmani yang sesuai dengan norma dan nilai standar IET Ateng, 1999; Nuharsono, 2006.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani

Secara umum kesegaran jasmani dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi genetik, usia dan jenis kelamin Eliyus, 2005, Harold, 1998. Pengaruh genetik terhadap kekuatan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot. Kekuatan otot yang merupakan salah satu komponen dalam kesegaran jasmani berbeda antara wanita dan pria. Semakin bertambah umur daya tahan kardiorespirasi meningkat. Peningkatan kekuatan ini sama sampai usia 12 tahun, selanjutnya setelah usia pubertas pria cenderung lebih kuat dibandingkan dengan wanita Pamungkas, 2007. commit to user 29 Sedangkan faktor eksternal berupa zat gizi, aktifitas fisik, kebiasaan hidup sehat , lingkungan dan lain-lain. Makanan bergizi mempengaruhi kesehatan dan kesegaran jasmani. Kandungan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh kita berperan dalam kesehatan sehininggta dapat tercapai kesegaran jasmani yang optimal. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, hidrat arang, lemak, mineral, vitamin dan air Suniar, 2002. Aktivitas fisik terutama latihan yang bersifat aerobik, apabila dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya tahan kardiorespirasi. Tingkat kesegaran jasmani yang baik akan mengembangkan kemampuan, meningkatkan kreasi dan daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mengoptimalkan aktivitas kerja Lutan, 2002, Harold, 1998.

E. Hubungan antara susu fortifikasi besi-zink dengan kesegaran jasmani

Menurut American Dietetic, Dietitians of Canada, dan The American College of Sport Medicine menjelaskan bahwa aktifitas fisik, athletic performance dan pemulihan setelah melakukan latihan gerak badan yang meningkat bisa didapat dengan mengkonsumsi nutrisi yang optimum Suniar, 2002. Faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani salah satunya adalah gizi. Gizi yang cukup akan mampu meningkatkan kesegaran jasmani. Aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan kesegaran jasmani seseorang yang tidak terlepas dari pemenuhan zat gizi yang mencukupi Hidayat, 2003. Mikronutrien memegang peranan penting dalam produksi energi, sintesis hemoglobin, memelihara kesehatan tulang, fungsi imun yang cukup dan perlindungan tubuh melawan kerusakan oksidatif. Zat-zat tersebut juga membantu commit to user 30 proses pemulihan dari latihan fisik. Latihan fisik melibatkan banyak proses metabolisme. Hal ini meningkatakan kebutuhan akan zat-zat mikronutrien Wieringa, 2007. Zat besi dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin dan mioglobin yang menentukan banyak sedikitnya O 2 yang dibebaskan Wieringa, 2007. Kurang lebih 4 besi di dalam tubuh berada sebagai myoglobin dan senyawa–senyawa besi sebagai enzim oksidatif seperti cytochromes dan flavoprotein. Myoglobin ikut dalam transportasi oksigen menerobos sel-sel membran masuk ke dalam sel-sel otot. Cytochromes, flavoprotein dan senyawa-senyawa mitokondria yang mengandung zat besi lainnya, memegang peranan penting dalam proses oksidasi Nasution, 2004. Hasil akhir dari proses oksidasi ini berupa Adenosin Tri Phosphat ATP. ATP merupakan molekul berenergi. ATP sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik. Sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi besi maka ATP yang terbentuk akan berkurang Wieringa, 2007. Defisiensi besi dapat menyebabkan kerusakan otot dan membatasai kapasitas kerja. Sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh untuk beraktivitas secara baik. Jika kondisi ini berlangsung terus sebagai akibat pemasukan zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan, dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan baik secara mental dan juga fisik Nasution, 2004; Suniar 2002. Hal ini akan menurunkan tingkat kesegaran jasmani. Status zat besi yang baik akan dapat memperbaiki kapasitas kerja dan daya tahan tubuh, meningkatkan proses transportasi oksigen ke seluruh tubuh dan mengurangi konsentrasi laktat yang merupakan beban bagi otot Wirienga, 2007. commit to user 31 Zink memainkan suatu peranan dalam pertumbuhan, membangun dan memperbaiki jaringan otot, proses produksi energi dan meningkatkan status imun tubuh. Zink berperan dalam sinstesis dan transkipsi protein, yaitu dalm proses regulasi sel. Zink merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lisis peroksidase. Ikatan enzim zink merupakan katalis reaksi hidrolitik lebih dari 200 macam enzim. Diantaranya enzim carbonic anhidrase, enzim carboxy peptidase, enzim alkalinfosfatse dan enzim amino peptidase Ekweuagu, 2008; Hambigde, 2000. Enzim carbonic anhidrase berperan dalam proses katalisasi CO 2 dalam darah. Enzim carboxy peptidase mengkatalisis protein dalam pankreas. Enzim alkali fosfatase menghidrolisis fosfat dalam berbagai jaringan dan enzim aminopeptidase menghidrolisis paptida dalam ginjal Arifin, 2008. Individu yang kekurangan zat gizi mikronutrien besi dan zink mempunyai kemampuan bekerja lebih rendah dibandingkan dengan yang cukup gizi, dan kemampuannya akan berkurang dengan habisnya cadangan makanan selama melangsungkan suatu kegiatan Suniar, 2002. Zink berperan sebagai katalisatsor enzim karbonik anhidrase. Enzim ini sendiri diperlukan tubuh untuk mengkatalisis proses CO 2 + H 2 0 menjadi HCO 3 - + H + dan proses sebaliknya. Proses metabolisme sel akan menghasilkan CO 2 sebagai salah satu hasil akhir. Saat tubuh beraktivitas atau melakukan latihan fisik yang terus- menerus dan berlangsung lama, akan terjadi peningkatan CO 2 . Peningkatan kadar CO 2 dalam darah akan mengakibatkan ikatan hemoglobin terhadap O 2 berkurang. Transport O 2 untuk oksigenasi sel-sel tubuh akan terganggu, sehingga metabolisme sel tidak akan berjalan optimal. Zink berperan untuk mengakatalisis anzim carbonic commit to user 32 anhidrase . Peningkatan aktivitas enzim ini akan mencegah penumpukan CO 2 yang terjadi Grees, 2000; Breton, 2001. Aktivitas atau latihan fisik melibatkan otot-otot dalam tubuh. Metabolisme yang terjadi pada saat tubuh melakukan latihan fisik bersifat aerobik. Tubuh memerlukan O 2 yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas fisik yang optimal Lutan, 2002; Harold, 1998. Kadar hemoglobin dan kapasitas ikatan yang cukup mempunyai peranan penting untuk itu. Proses aktivitas fisik akan menjadi lebih baik dengan kandungan zat besi dan zink yang mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh Suniar, 2002; Arifin, 2008. Aktivitas atau latihan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kesegaran jasmani. Latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang mempunyai sasaran peningkatan kesegaran jasmani, peningkatan yang diperoleh antara lain berupa peningkatan gerak, tidak cepat lelah, peningkatan ketrampilan dan lainnya Ateng, 1999; Nuharsono, 2006. Latihan yang bersifat aerobik akan meningkatkan daya tahan kardiorespirasi. Latihan olahraga dapat merangsang pertumbuhan badan berkembang sesuai batas potensinya. Latihan fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kesegaran jasmani. Dengan latihan olahraga melakukan kegiatan fisik yang baik dan benar berarti seluruh organ tubuh dipacu untuk menjalankan fungsinya sehingga mampu beradaptasi terhadap setiap pembebanan yang diberikan Eliyus, 2005, Pamungkas, 2007. commit to user 33

F. Masa perkembangan anak