Kondisi Pantai Perairan Brebes

pada malam hari, yaitu saat tekanan udara di darat lebih tinggi daripada tekanan udara di laut. Angin ini banyak dimanfaatkan oleh nelayan tradisional sebagai penggerak perahu layar ke laut untuk mencari ikan. Sedangkan angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat terjadi pada siang hari yaitu pada saat tekanan udara di laut lebih tinggi daripada tekanan udara di darat. Angin ini dimanfaatkan nelayan untuk menggerakan perahu kembali ke darat. Berdasarkan pada kondisi musim yang berpengaruh di wilayah Kabupaten Brebes, maka kondisi angin yang bertiup di wilayah pesisir Kabupaten Brebes dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Angin Barat terjadi pada bulan Desember – April dengan frekuensi tertinggi bulan Februari dan Maret 2. Angin Timur terjadi pada bulan Mei – Oktober dengan frekuensi tertinggi pada bulan Juli dan Agustus 3. Angin Peralihan transisi terjadi pada bulan Mei dan November

5.1.4.3. Kondisi Pantai Perairan Brebes

Perairan pantai utara Pantura merupakan pantai dangkal, terjadi karena daerah pantai tersebut merupakan dataran alluvial akibat beberapa aktifitas sungai besar dan kecil yang bermuara di perairan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi perairan pantai Brebes tidak berbeda jauh dengan perairan Pantura secara keseluruhan. Namun, perairan pantai Brebes sebelah barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman 5 m berjarak kurang lebih 2.25 km dari garis pantai Syaifudin, 2006. Hal tersebut terjadi karena tingkat sedimentasi di perairan Brebes bagian barat lebih tinggi dibandingkan dengan perairan bagian timur. Karakteristik garis pantai pesisir Brebes berupa hutan mangrove, dataran lumpur dan gosong pasir. Karekteristik yang tersusun oleh hutan mangrove umumnya dijumpai di muara-muara sungai dan sering berasosiasi dengan dataran lumpur serta pasir pantai. Menurut Hakim 2004, pantai di pesisir Brebes terbagi menjadi dua jenis. Jenis pantai pertama tersebar mulai dari pantai Losari hingga sekitar Muara Kawad, Desa Pulo Gading, Kecamatan Bulukumba. Pada tipe pantai ini sangat banyak dijumpai tumbuhan bakau pada garis pantainya. Bagian pesisirnya tersusun dari endapan, alluvium dengan relief rendah. Karekteristik pantai umumnya berupa dataran lumpur berselingan dengan tumbuhan mangrove dan terdapat juga pasir. Dataran lumpur di daerah Tanjung Losari menunjukkan majunya garis pantai yang sangat intensif, yang disebabkan oleh proses sedimentasi yang sangat aktif dari sungai Losari. Demikian pula di sekitar muara Kali Kluwut, pantai mengalami proses akresi yang ditunjukkan oleh banyaknya tumbuhan mangrove yang terus bertambah ke arah laut. Jenis pantai yang kedua tersebar mulai dari sekitar muara Kawad sampai sekitar muara kali Gangsa di Kecamatan Brebes. Jenis pantai ini dicirikan oleh endapan alluvium serta relief dataran pantai. Ciri yang menonjol dari jenis pantai ini adalah terdapatnya pasir di pantai, banyak dijumpai gosong pasir seperti gosong pasir yang terdapat di muara Kali Pemali dan sekitar muara Kali Nippon. Di muara Kali Beting, Desa Pandan Sari, Kecamatan Wanasari, gosong pasir ini telah menjorok ke arah barat daya – timur laut. Di bagian timur muara Kali Pemali garis pantai mengalami abrasi.

5.1.4.4. Potensi Perikanan Kabupaten Brebes