Tabel 15. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Nelayan Kabupaten Brebes Tahun 2006 No Jenis alat tangkap
Jumlah unit 1
Mini Purse Seine 86
2 Jaring Amperalampera
35 3
Cantrang 212
4 Jaring Gampo
476 5
Jaring Kejer 773
6 Jaring Arad
678 7
Tramel Net 735
8 Koncong
81 9
Rawe 846
10 RampusLoang
132 11
Bagan 105
12 Garok
403 13
Lain-lain 26
Jumlah 4 588
Sumber: DKP Kabupaten Brebes Tahun 2006
Kegiatan penangkapan ikan selain menggunakan alat tangkap terdapat juga armada kapal. Di wilayah Kabupaten Brebes terdapat 2 jenis armada penangkapan
ikan yaitu kapal motor dan perahu motor. Perahu motor merupakan armada yang mendominasi di kabupaten Brebes yaitu terdapat 2 041 unit sedangkan kapal
motor 270 unit, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Jumlah Armada Kapal di Kabupaten Brebes Tahun2006
No Kapal Penangkap Ikan
Jumlah unit 1
Kapal Motor 270
2 Perahu Motor
2 041 Jumlah
2 671
Sumber: DKP Kabupaten Brebes Tahun 2006
5.2. Ekonomi Rumahtangga Nelayan
5.2.1. Alokasi Waktu Anggota Rumahtangga Nelayan
Anggota rumahtangga dalam usia kerja 12 tahun keatas pada umumnya ikut menyumbang terhadap pendapatan rumahtangga dari kerja yang dilakukan,
baik dalam kegiatan melaut ataupun non melaut. Keputusan alokasi waktu untuk kegiatan produktif langsung kegiatan mencari nafkah, produktif tidak langsung
kegiatan di rumahtangga, kegiatan pribadi ataupun waktu luang akan di pengaruhi oleh kepuasan memperoleh pendapatan atau kepuasan menikmati
waktu luang. Tabel 17. Alokasi Waktu Anggota Rumahtangga Nelayan Tradisional di
Kabupaten Brebes Tahun 2008
HOKTahun
No Anggota
Rumahtangga Curahan Tenaga Kerja
Melaut Non Melaut
1 Suami
202.07 87.96
27.65 12.04
2 Istri
159.35 100
3 Anak Perempuan
129.40 100
4 Anak Laki-laki
167.65 86.17
26.90 13.83
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat alokasi waktu tiap anggota
rumahtangga untuk masing-masing kegiatan. Pada Tabel 17 dapat dilihat alokasi waktu masing-masing anggota rumahtangga untuk kegiatan melaut ataupun
nonmelaut. Kegiatan melaut hanya dilakukan oleh suami dan anak laki-laki, jika dilihat dari proporsinya antara anak laki-laki dan suami tidak jauh berbeda dalam
curahan tenaga kerja melaut, hal ini disebabkan pada rumahtangga nelayan tradisional, dalam melakukan kegiaatan melaut suami akan dibantu oleh anggota
rumahtangga lain yaitu anak laki-laki. Kegiatan nonmelaut merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua
anggota rumahtangga, istri memegang peranan yang cukup penting dalam kegiatan nonmelaut, persentasenya adalah 46.42. Kegiatan yang dilakukan istri
pada kegiatan nonmelaut biasanya adalah kegiatan pascapanen pada sub sektor perikanan, misalnya: pembersihan ikan, pengeringan, pemindangan dan lain-lain.
Seperti halnya istri anak perempuan juga melakukan kegiatan yang sama, yaitu melakukan pekerjaan pada kegiatan pascapanen.
Sumber: data diolah
5.2.2. Kontribusi Anggota Keluarga Dalam Pendapatan Rumahtangga
Nelayan
Lamanya waktu yang digunakan untuk kegiatan mencari nafkah akan sangat berpengaruh terhadap proporsi sumbangan masing-masing anggota
keluarga terhadap pendapatan rumahtangga. Kegiatan yang dilakukan oleh nelayan tradisional yaitu kegiatan melaut dan nonmelaut, suami mencurahkan
lebih banyak waktunya untuk melakukan kegiatan melaut, sehingga pendapatan yang diperoleh suami juga lebih besar dibandingkan dengan anak laki-laki.
Tabel 18. Kontribusi Anggota Keluarga dalam Pendapatan Rumahtangga Nelayan Tradisional di Kabupaten Brebes Tahun 2008
RpTahun
No Anggota
Rumahtangga Pendapatan Rumahtangga
Melaut Nonmelaut
1 Suami
6 123 045 55.07
775 300 8.62
2 Istri
4 868 800 54.11
3 Anak Perempuan
2 628 200 29.21
4 Anak Laki-laki
4 995 886 44.93
726 400 8.07
TOTAL 11 118 931
100.00 8 998 700
100.00
Sumber: data diolah Perbandingan besarnya jumlah pendapatan anak laki-laki dan suami tidak
terlalu jauh, hal ini juga didasarkan dari sistem bagi hasil yang diterapkan oleh nelayan dalam setiap pekerjaannya. Setiap pekerja yang berada dalam satu kapal
akan mendapatkan pembagian pendapatan yang sama setelah dikurangi dengan biaya-biaya produksi. Pendapatan suami dalam kegiatan melaut yaitu Rp.
6 .
123 .
045 per tahun yang mempunyai porsi sebesar 55.07 dalam pendapatan rumahtangga untuk kegiatan melaut.
Pendapatan pada kegiatan non melaut didominasi oleh istri, yaitu Rp. 4
. 868
. 800 atau sekitar 54.11 dari total pendapatan masing-masing anggota
rumahtangga. Anak perempuan juga mempunyai andil yang cukup besar pada
kegiatan nonmelaut, dalam pekerjaan sehari-harinya anak perempuan mempunyai pekerjaan yang relatif sama dengan istri, yaitu sebagai pekerja pada bidang
pascapanen. Apabila terdapat balita dalam suatu rumahtangga maka anak perempuan akan mengasuhnya dan istri akan tetap bekerja. Dalam kegiatan
pascapanen pengalaman merupakan kunci meningkatkan produktivitas, sehingga dengan meningkatnya produktivitas maka pendapatan juga akan meningkat.
5.2.3. Pola Pengeluaran Rumahtangga Nelayan