Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .964 39 Sumber : Hasil pengelohan SPSS 17.0 2013 Pada 39 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach’ alpha adalah sebesar 0.964, ini berarti 0.964 0.60 dan 0.948 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun, dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Budaya Organisai dan Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 17.0 for windows. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut Sugiyono, 2006:211. Universitas Sumatra Utara Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja karyawan X 1 = Budaya Organisasi X 2 = Lingkungan Kerja α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS 17.0 for windows sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas, nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Muslich, 2012:100. b. Uji Heterokedatisitas Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Situmorang dan Muslich, 2012:108. Universitas Sumatra Utara c. Uji Multikolinearitas Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang dan Muslich, 2012:133. 1. Uji Hipotesis Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan yaitu: a. Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat: H 0 : b 1 = b 2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, Artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 H a ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5 Universitas Sumatra Utara b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat: H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja karyawan secara persial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 H a ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5 c. Koefisien Determinasi R 2 Untuk mengukur porsi atau presentase sumbangan variabel bebas yaitu Budaya Organisasi X 1 dan Lingkungan Kerja karyawan X 2 Terhadap kinerja karyawan Y secara bersama-sama dimana: 0 R 2 1. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Universitas Sumatra Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan