Sweep Marker Generator

6.4. Sweep Marker Generator

6.4.1. Prosedur Pengoperasian

6.4.1.1. Alignment penerima AM

Prosedur pelaksanaan alignment dimulai, atur pemutar frekuensi penerima AM dilakukan sebagai

pada generator untuk mencapai berikut

frekuensi yang diinginkan. Cek

1. Gunakan rangkaian pengetesan melalui penghitung dan seperti nampak pada gambar 6-

tempatkan marker pada layar

33, dengan snyal generator osiloskop dengan pada posisi output gelombang

menggunakan lemak pinsil. sweep linier.

4. Sinyal dapat dinjeksikan melalui

2. Menggunakan pengetesan salah satu mixer (455 kHz) gambar 6-33 dengan mengatur

atau pada antenna. Bila injeksi generator untuk menghasilkan

sinyal 455 kHz pada masukan peragaan sapuan linier.

mixer, osilator harus

3. Jika penghitungan frekuensi

dipasipkan.

senter teliti akan digunakan

5. Bila respon IF yang diamati selama pengetesan. Generator

pada masukan detektor AM, fungsi dengan penghitung

probe detektor RFdiperlukan frekuensi (peraga digital)

kecuali jika titik demodulasi merupakan langkah sederhana.

telah ditetapkan oleh pabrikan. Sebelum operasi sapuan

6. Pengaturan tuning penguat IF horisontal osliloskop. Pengaturan dapat dilakukan seperti yang frekuensi marker, dapat dilakukan diinginkan memperoleh kurva dengan power suplly yang dapat respon IF yang dikehendaki. divariasi diumpankan pada jack Seringkali, setiap rangkaian masukan VCF. Masukan horisontal tune diatur untuk memperoleh osiloskop dan penghitung mungkin amplitudo maksimum pada titik

dapat digunakan untuk mengukur tengah frekuensi IF. frekuensi keluaran. Bagaimanapun, beberapa Bagaimanapun, sama dengan penguat IF tune bertingkat operasi sapuan eksternal, mungkin untuk mencapai lebar band ini lebih nyaman dalam pengaturan yang diinginkan.

frekuensi marker menggunakan tegangan keluaran GCV untuk

Sapuan eksternal mungkin mengendalikan masukan digunakan jika diinginkan horisontal osiloskop. Karena gelombang sinus atau pola sapuan

memungkinkan berkorelasi lain. Menghubungkan sumber langsung antara peraga osiloskop, tegangan sapuan eksternal ke jack

penghitung frekuensi dan masukan VCF dari generator. pengaturan frekuensi generator. Tegangan sapuan eksternal dapat juga diaplikasikan pada masukan

Sweep Function Generator

455 kHz

CRO

Vert

Hor

Gambar 6-33 Alignment penerima AM

6.4.1.2. Aligment penerima komunikasi FM

Pengetesan pada gambar 6.-33 ( intermediate frequency = IF) 455

dapat dipakai untuk proses kHz, dan bagian diskriminator. alignment pesawat penerima FM,

Untuk ketepatan pengaturan

yaitu bagian frekuensi menengah frekuensi tersebut dapat dipakai sumber marker kristal-terkontrol

3. Bila kurva respons diskriminator ( crystal-controlled marker source)

diperagakan, kurva respons 455 kHz, dengan cara sebagai

akan nampak seperti gambar 6- berikut:

34b. Kurva ”S” harus setimbang

1. Pilih bentuk gelombang sweep, pada setiap sisi dari “pip” dan gunakan sinyal ke bagian

marker.

IF 455 kHz. Dalam skenario alignment

2. Bila sinyal output bagian IF 455 penerima hanya dapat dievaluasi kHz didisplaikan, kurva respons

dan diverifikasi tanpa pengaturan. akan nampak seperti gambar 6-

Dimana rangkaian tune dapat

34.a marker ( marker) “pip” diatur, dengan mengikuti prosedur seharusnya pada pusat kurva pabrikan untuk meyakinkan respons.

bahwa respon keseluruhan dicapai dengan tepat.

Sweep Function Generator

CRO

RF Fst

demodulator Audio Amplifier

Penerima radio FM

A 455 kHz

475 455 435 kHz

Gambar 6-34 Alignment dari penerima IF komunikasi FM dan diskriminator

6.4.1.3 Pengukuran Noise Figure

Noise figure merupakan parameter penting dalam penguat telekomunikasi seperti seberapa banyak noise yang dikonstribusikan oleh penguat dalam sinyal keluaran. Ini menguraikan degradasi perbandingan sinyal terhadap noise yang disebabkan oleh komponen sinyal. Ini didefiniskan sebagai perbandingan sinyal terhadap noise pada keluaran yang pada inputnya dapat berupa :Telpon seluler dan penguat pangkalan stasiun TDMA, GSM dan jenis burst radio standar yang hanya bertenaga mesin sepanjang slot waktu aktip untuk memelihara tenaga. Untuk mencapai ketelitian hasil pengukuran, noise figure harus diukur dengan penguat yang dioperasikan dalam mode pulse seperti selama operasi normal. Suatu metoda pengukuran SNR yang populer adalah metoda faktor Y. Hal ini terletak pada kalibrasi sumber derau dengan nisbah derau lebih (ENR = excess noise ratio) yang dihubungkan ke input amplifier yang dites (lihat gambar 6-34). Kanal 1 dari AFG3252

menyebabkan amplifier ON dan OFF melalui signal pulsa yang mengemudikan input bias penguat. Lebar dan kecepatan pengulangan pulsa di atur sesuai dengan standar pengetesan. Penganalisa spektrum dikonfigurasikan dalam mode gated time hanya untuk mengukur keluaran penguat selama saklar pada posisi pasa. Kanal 2 dari sinyal picu AFG pada spektrum serempak untuk mengendalikan pulsa pembias penguat. Penurunan noise figure dengan metoda ini pertama diperlukan untuk menentukan apa yang dinamakan faktor Y yang merupakan perbandingan kepdatan noise keluaran dari sumber noise dalam keadaan ON dan OFF. Untuk dapat mencapai reproduksi hasil pengukuran rerata dari pengukuran yang dikehendaki.

Dengan faktor Y diukur dan ENR dibagi dengan sumber yang menghasilkan noise untuk frekuensi tertentu, noise figure sekarang dapat dihitung sebagai berikut :

Sebagai contoh asumsikan bahwa ENR adalah 5,28 dB dan kepadatan noise yang diukur ditingkatkan dari -90 dBm/Hz sampai -87 dBm/Hz setelah sumber noise ditune. Faktor Y dari 3dB yang diperlukan untuk diubah ke nilai linier untuk digunakan

dalam persmaan di atas. Penggunaan formula Y(lin) = 10Y(dB)/10 dcapai Y(lin) =1,995. Pengisian harga ini ke dalam formula di atas untuk noise figure NF=5,3 dB.

Keuntunga penggunaan AFG dalam aplikasi ini bahwa

NF= ENR dB – (10log (Y-1)).

menawarkan dua kanal yang dapat yang diperlukan penguat dan disinkronkan dalam frekuensi dan

masukan picu dari penganalisa

pengaturan ampitudo secara spektrum atau pengukur noise

independen disesuaikan level bias

figure.