Fungsi Generator
6.1. Fungsi Generator
6.1.1. Pendahuluan
Function Generator (generator Dengan generator fungsi ini fungsi) adalah alat tes elektronik seorang teknisi dapat melakukan
yang berfungsi sebagai pengetesan suatu alat yang akan pembangkit sinyal atau gelombang
dites ( devices under test). Dari listrik. Bentuk gelombang pada analisis terhadap hasil berbagai umumnya terdiri dari tiga jenis, bentuk gelombang respons alat yaitu sinusoida, persegi, dan tersebut, akan dapat diketahui segitiga. Pada gambar 6-1 dapat
ketepatan karakteristik sesuai dilihat salah satu jenis generator
dengan ketentuan yang fungsi.
dikehendaki.
Gambar 6-1. Contoh generator Fungsi
6.1.2. Konstruksi dan Cara Kerja
Blok diagram generator fungsi mengemudikan integrator. dapat dilihat pada gambar 6-2. Generator fungsi memberikan Pada umumnya frekuensi yang keluaran berbentuk gelombang dibangkitkan dapat divariasi sinus, segitiga dan kotak dengan dengan mengatur kapasitor dalam
jangkauan frekuensi dari 0,01 rangkaian LC atau RC. Dalam Hertz sampai 100 kilo Hertz. instrumen ini frekuensi Frekuensi terkendali tegangan dikendalikan oleh variasi arus yang
( frequency controlled voltage) ( frequency controlled voltage)
Lower Constant Current gelombang segitiga yang besar Source. Upper Constant Current
frekuensinya tergantung pada Source mensuplai arus tetap ke besar kecil arus yang dicatu oleh integrator yang menghasilkan kedua sumber arus konstan Upper tegangan output naik secara linier
dan Lower.
terhadap waktu, menurut Keluaran komparator memberikan persamaan berikut :
tegangan gelombang kotak (SQUARE) dengan duty cycle
1 50%. Rangkaian diode resistance
V output =-
idt mengatur slope dari gelombang
segitiga (TRIANGLE) sehingga amplitudonya berubah menghasilkan gelombang SINUS
Kenaikan dan penurunan arus dengan distorsi kurang dari 1 %. akan mengakibatkan naik atau turunnya slope tegangan output, Jenis konektor yang dipakai yang akan mengatur besarnya tergantung frekuensi kerjanya. frekuensi. Tegangan komparator Kebanyakan generator fungsi akan mengubah keadaan ke level
generasi terbaru frekuensi maksimum tegangan output kerjanya sampai 20MHz memakai integrator yang telah ditetapkan. konektor jenis-BNC, dengan Perubahan ini akan memutus terminasi 50 ~ 75 Ω. sumber arus konstan Upper
Generator fungsi seperti lazimnya beralih ke Lower constant current
kebanyakan generator sinyal, source
terdapat juga bagian attenuator, Sumber arus konstan Lower akan
beberapa jenis gelombang mencatu arus balik ke integrator,
modulasi output, dan memiliki sehingga tegangan output turun fasilitas frekuensi gelombang secara linier terhadap waktu. Bila
sapuan yang memberi output mencapai batas minimum kemampuan untuk pengetesan yang ditetapkan, maka tegangan respons frekuensi dari rangkaian komparator akan berubah keadaan
elektronik yang diberikan. dan menyambung ke Upper
Beberapa generator fungsi constant current source, demikian
dilengkapi kemampuan seterusnya kembali seperti membangkitkan sinyal derau putih semula. Dengan demikian ( pink noise). terjadilah siklus yang terus menerus.Tegangan output
Keluaran
Sumber arus penguat 1
konstan atas
square
Komparator
tegangan Pengendali
Integrato r
frekuensi
triangle
Tahanan diode
rangkaian
Sumber arus pembentuk
konstan bawah
Keluaran penguat 2
sinus
Gambar 6-2. Blok diagram generator fungsi
Gambar 6 – 2 Blok diagram generator fungsi
6.1.3. Spesifikasi
Sebagai produk dari pabrik penting tentang produk yang pembuat instrumen elektronik mereka pakai. Berikut diberikan generator fungsi dilengkapi contoh sebuah spesifikasi dari
spesifikasi instrumen. Para sebuah generator fungsi yang pemakai ( users) akan lazim dipakai. mendapatkan informasi teknik
Tabel 6.1 Spesifikasi generator fungsi
OUTPUT UTAMA
Rentang Frekuensi. . ........0.5Hz sampai 3MHz dalam 6 Rentang Bentuk Gelombang ........... 6 (Sinus, persegi, segitiga, Ramp, +Pulse, - Pulse) Amplitudo . . . . . . . . . . . . .20Vp-p sampai Open (10Vp-p in to 50W) Attenuator . . . . . . . . . . . . .0dB, -20db (+2%) Impedansi Output . . . . . . .50W (+2%) DC Offset . . . . . . . . . . . . .+10V (pull ADJ.) Frequency Adjust . . . . . . .Counter Accuracy Distorsi . . . . . . . . . . . . .<1%, 1Hz to 100KHz Rise/Fall Time. . . . . . . . . .<60nS
V.C.F. Input . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0 to +10V control
SYNC OUTPUT
Rise Time . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .<40nS Level . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . >3Vp-p (open) Bentuk gelombang . . . . . . . . . . . . . .Square, Pulse
SWEEP Modus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Linear/Log Sweep Lebar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .>100:1 Continously Variable Rate . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .From 10mS to 5S Continuously
Variable Output Sweep. . . . . . . . . . . . . . . . . .10Vp-p (open)
Impedansi Output . . . . . . . . . . . . . . .1KW +2%
6.1.4. Prosedur Pengoperasian
Dalam uraian tentang prosedur beban lebih ( overload), berbagai
pengoperasian generator fungsi pengukuran respons frekuensi, akan dijelaskan berbagai aplikasi pengetesan performansi penguat dari generator fungsi, antara lain :
dengan gelombang persegi, troubleshooting dengan teknik pengetesan speaker dan
signal tracing,
rangkaian impedansi. Uraian dengan teknik signal substitution
troubleshooting
berikut akan berisi penjelasan cara
atau teknik sinyal pengganti, pengetesan, setting up peralatan, penggunaan generator fungsi dilengkapi dengan uraian dan sebagai bias dan sumber sinyal, gambar kerja tentang pelaksanaan karakteristik penguat dengan pengetesan masing-masing.
6.1.4.1. Troubleshooting dengan teknik signal tracing
Salah satu teknik troubleshooting osiloskop dipakai untuk memeriksa
untuk mencari kerusakan pada output setiap tingkat dari penguat. komponen system audio adalah,
Hal ini dimulai dari bagian input dengan mengijeksikan sinyal dari
dan bergerak kearah output. Bila generator fungsi pada bagian input
suatu tingkat memberikan sinyal
alat yang akan dites. Kemudian output yang cacat atau tidak ada alat yang akan dites. Kemudian output yang cacat atau tidak ada
menggunakan kopling kapasitor yang mampu memblokir tegangan DC yang berasal dari sumber.
Penguat
Driver
Penguat daya
Audio
Generator fungsi
Gambar 6.3. Gambar troubleshooting menggunakan teknik pelacakan sinyal
6.1.4.2.Troubleshooting menggunakan teknik sinyal pengganti
Variasi dari metode signal tracing dipakai sekaligus untuk
adalah dengan memanfaatkan troubleshooting menggunakan sinyal frekuensi audio yang teknik sinyal pengganti. Perlu berfungsi sebagai sinyal diperhatikan bahwa pada teknik pengganti, diinjeksikan pada sinyal pengganti ini pengaturan berbagai titik dalam peralatan yang
tegangan DC offset sumber sinyal
sedang dites. Dalam teknik ini dijamin harus cocok dengan pertama kali sinyal diinjeksikan tegangan bias masing-masing pada titik terdekat dengan tingkat pada sistem audio tersebut. speaker, kemudian bergerak maju
Ketidak sesuaian tegangan offset menuju tingkat sebelumnya secara
dari operasi normal rangkaian, bertahap sampai tidak terdengar dapat berakibat operasi tingkat suara pada speaker. Tingkat yang
tersebut cut-off dan akan nampak
tidak menghasilkan suara pada seolah-olah terjadi kerusakan, speaker diduga mengandung bahkan dapat juga menyebabkan kerusakan. Gambar 6-3 dapat kerusakan pada bagian tersebut.
Oleh karena itu dapat digunakan Teknik sinyal pengganti ini cukup kapasitor kopling pada probe menggunakan indikator speaker sehingga tegangan DC offset tidak
saja, karena suara yang keluar akan masuk menggangu titik kerja
dari speaker sudah cukup untuk karena sinyal tetap mengambang
mendeteksi ada / tidaknya pada titik kerja yang dikehendaki.
kerusakan.
6.1.5. Penggunaan generator fungsi sebagai bias dan sumber sinyal
Beberapa generator fungsi modern DC-offset pada tegangan output mampu mencampurkan tegangan ACnya.
Generator fungsi
Gambar 6.4. Penggunaan generator fungsi sebagai kombinasi bias dan
sumber sinyal
Seperti nampak pada gambar 6-4 untuk membias transistor penguat kemampuan ini dapat dipakai yang dites dengan melengkapi Seperti nampak pada gambar 6-4 untuk membias transistor penguat kemampuan ini dapat dipakai yang dites dengan melengkapi
beberapa bias (klas A, B dan C) dan bias transistor dapat dapat ditentukan. dioptimalkan pada output tidak
6.1.5.1. Karakteristik beban lebih pada amplifier
Titik beban lebih ( overload) dari linieritas mutlak suatu gelombang beberapa penguat sulit ditentukan
dapat dideteksi dengan baik. dengan cara pengetesan Dengan output segitiga kondisi menggunakan input gelombang puncak pembebanan lebih dari sinusoida. Bentuk gelombang sebuah penguat akan mudah segitiga merupakan bentuk ditentukan. Kondisi overload gelombang ideal untuk keperluan tersebut dapat dilihat pada gambar ini, karena setiap titik awal dari 6-5.
Bentuk gelombang masukan
Bentuk gelombang keluaran
Gambar 6-5. Karakteristik penguat kondisi overload
6.1.5.2. Pengukuran Respon Frekuensi
Generator fungsi dengan peralatan pasip atau aktip sampai kapabilitas sweep adalah ideal batas frekuensi tersebut. untuk pengecekan respons Sebagai tambahan pada fasilitas frekuensi pada peralatan seperti sweep internal, beberapa penguat, kendali bass dan treble,
generator memiliki input frekuensi filter band-pass, filter High Pass
terkontrol tegangan ( VCF = dan Low Pass, rangkaian kopling,
voltage controlled frequency), yang dan speaker maupun rumah memungkinkan pengendalian speaker. Penguat IF, tuned circuit,
sinyal sweep oleh gelombang notch filter dan rangkaian sinus atau pola khusus lainnya. impedansi lainnya. Dengan range
Juga beberapa unit tercakup frekuensi generator fungsi sampai
rentang audio dari 20 Hz ~ 20 kHz minimal 1 MHz, maka dapat dapat masuk dalam satu sweep dipakai untuk pengukuran, dengan mudah. mengaturan dan analisis respons
6.1.5.3. Setting Peralatan Tes
Prosedur berikut ini mengacu
6. Sambungkan output generator gambar. 6-6 . menjelaskan cara
dengan input rangkaian yang penyiapan dan metode pengukuran
akan dites. Bila perlu sisipkan respons frekuensi.
terminasi untuk matching
1. Pilih rentang frekuensi yang impedance antara output dikehendaki pada generator.
generator dengan input
2. Sambungkan kabel dari rangkaian. Hal ini tidak perlu terminal output pada generator
kalau impedansi input dan ke input horisontal (X) dari
output telah cocok misalkan osiloskop.
sebesar 50 Ω.
3. Pasang osiloskop pada posisi
7. Sambungkan input vertical (Y) input X-Y.
osiloskop untuk mengukur
4. Dengan pembangkit sweep tegangan output beban dari pada posisi OFF, variasikan
rangkaian yang dites.
operasi dari alat pada frekuensi
8. Pilih bentuk sinyal sinus, dasar.
segitiga, atau persegi manakah
5. Nyalakan signal sweep dan yang sesuai. Sinyal sinus yang atur lebar dan titik awal untuk
lazim dipakai pada pengecekan melacak semua arah yang respons frekuensi.
dikehendaki oleh ”marker” mengendalikannya sesuai pada layar. Atur kecepatan
tegangan sweep.
sweep sehingga displai bebas dari derau.
6.1.5.4. Peraga Respon Frekuensi
Bila menggunakan osiloskop frekuensi. Dalam penguat pita- kovensional, maka peraga yang lebar, tujuan analisis umumnya diperoleh akan nampak seperti adalah untuk menjaga respons gambar 6-7 Penguatan atau frekuensi rata pada lebar-pita atenuasi relatip dari seluruh selebar mungkin. Tampilan frekuensi dalam pita tersebut akan
respons frekuensi dari rangkaian ditampilkan. Tampilan akan dapat
filter dan kopling menunjukkan dianalisis untuk menerima atau frekuensi dan ketajaman cut-off. menolak karakteristik respons
Sweep Generator
Peragaan osiloskop
Osiloskop
Komponen yang dites
Gambar 6-6. Setting Peralatan dan Pengukuran Respon Frekuensi
Gambar 6-7. Peragaan respon frekuensi penguat audio
6.1.5.5. Pengetesan Tone Control Sistem Audio
Bila penguat audio yang dites dilakukan pada range frekuensi dilengkapi dengan kendali bass secara penuh. Gambar berikut dan treble, pengaruh pengendalian
memberikan gambaran hasil itu pada keseluruhan respons respons frekuensi dari variasi tone dapat ditentukan degan tes respos
control.
frekuensi jalan kalau pengendalian
Frekuensi Hz
Gambar 6-8 Pengaruh variasi tone control pada
frekuensi respons system audio
6.1.4.6. Pengetesan speaker dan rangkaian impedansi
Generator fungsi dapat dipakai generator fungsi tidak dalam untuk memperoleh informasi
kondisi terpotong. mengenai impedansi input suatu
2. Bila menggunakan metode speaker atau sembarang voltmeter, variasikan nilai rangkaian impedansi yang lain
frekuensi sampai range penuh terhadap frekuensi. Dengan kata
dan logaritmik tegangan terukur lain frekuensi resonansi rangkaian
pada terminal speaker terhadap dapat ditentukan.
frekuensi. Skala dB dari Adapun prosedur pengetesannya
Voltmeter AC sesuai untuk adalah sebagai berikut:
mengkonversi data ke dalam
1. Hubungkan peralatan seperti satuan respons standar. tertera pada gambar 6-9
3. Bila memilih menggunakan osiloskop dapat dipakai untuk
CRO, maka gunakan sweep memastikan apakah output
untuk pengukuran respons frekuensi.
Generator Fungsi
Voltmeter db
Speaker
Osiloskop
Gambar 6-9a. Pengetesan sistem speaker
Function Generator Speaker system
b. Rangkaian ekuivalen dari pengaturan pengetesan R = Z +20 +15
c. Hasil Grafik
Frekuensi Hertz
Gambar 6-9b. Karakteristik sistem speaker dan rangkaian impedansi
4. Dalam pengetesan speaker akan naik pada frekuensi
tegangan sinyal percakapan rendah. Frekuensi resonansi tegangan sinyal percakapan rendah. Frekuensi resonansi
diukur pada frekuensi resonansi, dipengaruhi oleh konstruksi atau pada frekuensi lain bila kotak speaker. Para perancang
dikehendaki, dengan cara kotak speaker dapat seperti berikut : menggunakan karakteristik yang
(a) Hubungkan resistor variabel dihasilkan, untuk mengevaluasi
non-konduktif, seperti pada pengaruh berbagai faktor seperti
gambar 6.9b.
bahan peredam, jenis bahan (b) Ukur tegangan pada titik E1 kotak speaker, dan tentu saja
dan E2 dan atur resistor jenis speakernya sendiri.
variabel R1, sehingga
5. Dalam pengetesan rangkaian tegangan E2 = ½ dari E1. impedansi, tidak perlu terjadi
(c) Impedasi dari rangkaian = resonansi pada frekuensi
nilai resistor variabel R1 rendah. Tetapi bila mendekati
yang diperoleh. resonansi level sinyal akan naik.
6.1.4.7. Keselamatan Kerja
1. Periksa apakah tegangan pada terminal EXT SYNC, selain ground Generator fungsi tegangan eksternal sinkronisasi terhadap netral stop kontak tetap
yang diperlukan (tanyakan pada
0 Volt.
instruktur).
2. Bila ternyata tegangan ground
6. Jangan menggunakan Generator tersebut tidak sama dengan nol,
fungsi pada tempat yang laporkan pada teknisi atau bersuhu sangat tinggi, instruktur, hentikan sementara kelembaban tinggi dan dalam percobaan.
medan elektromagnetik tinggi.
3. Jangan biasakan memutar 7. Simpanlah Generator fungsi di tombol-tombol kontrol diluar tempat yang sejuk, dan bebas ketentuan praktikum
debu. Sebaiknya disimpan
4. Jangan coba masukkan dalam almari tertutup dan berilah tegangan DC atau apapun ke
silika-gel untuk menghindari terminal output Generator fungsi.
kelembaban dalam almari.
5. Jangan coba memasukkan tegangan apapun ke input.