Pengujian Statistik

E. Pengujian Statistik

Pengujian Statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan metode statistic apapun jenisnya.

1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan pada tiap-tiap butir pernyataan, hal ini bertujuan untuk menguji apakah tiap-tiap butir-butir pernyataan atau pertanyaan telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki (internal consistency ). Asumsi bahwa tiap butir dalam satu faktor hanya mengungkapkan mengenai faktor yang bersangkutan, maka skor butir harus mempunyai korelasi positif dengan skor total. Korelasi positif antara skor butir dengan skor total ini harus cukup kuat dan peluang kesalahannya tidak terlalu besar.

Validitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kekuatan suatu alat pengukur tersebut benar-benar mengukur suatu yang perlu diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat pengukur maka semakin tepat pula alat pengukur tersebut mengenai sasarannya.Dapat juga diartikan, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara mencari validitas adalah dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total (total score item). Metode pengujian validitas isi butir pertanyaan menggunakan metode Product Moment Pearson Correlation . Standar yang digunakan dalam menentukan valid atau tidaknya suatu butir pertanyaan adalah dengan menggunakan nilai dari Pearson Correlation yang dihasilkan diatas 0,3 yang merupakan pedoman untuk menyatakan validitas suatu item pertanyaan dalam suatu kuisioner (Sugiyono dan Wibowo, 2002: 233).

Dengan metode korelasi Pearson yang rumusnya adalah:

Dimana: r xy

= Koefisien korelasi antara skor butir (X) dengan skor variabel

(Y)

= Jumlah responden uji coba å X = Jumlah skor butir (X)

å Y = Jumlah skor variabel (Y) å XY = Jumlah perkalian skor butir (X) dengan skor total (Y) å 2 X = Jumlah skor butir (X) kuadrat å 2 Y = Jumlah skor butir (Y) kuadrat

Korelasi product moment berguna untuk menentukan suatu besaran Korelasi product moment berguna untuk menentukan suatu besaran

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuisioner. Kuisioner yang reliable adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang- ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologi pada responden (Simamora, 2002: 63).

Uji reliabilitas atas setiap butir pertanyaan angket dilakukan dengan metode Alpha Cronbach (a) karena butir pertanyaan menggunakan pengukuran skala. Standar yang digunakan dalam menentukan valid suatu butir pertanyaan adalah dengan menggunakan nilai dari alpha yang

dihasilkan diatas 0,6. Apabila kurang dari 0,6 maka tidak valid. Rumusnya ialah: (Ghozali, 2001: 129)

Keterangan:

r 11 = reliabilitasinstrumen

= banyak butir pertanyaan

s t = varian total

å 2 s b = jumlah varian butir

3. Analisis Deskriptif

Analisis data berdasarkan jawaban responden melalui daftar pertanyaan dimana pengumpulan data dan pengolahannya disajikan dalam bentuk angka dalam tabel. Angka-angka tersebut disajikan dalam bentuk prosentase dimana perbandingan jumlah responden yang memilih dari setiap variabel dengan jumlah responden secara keseluruhan kemudian dikalikan 100%.

4. Analisis Kuantitatif.

Analisis data yang menggunakan alat-alat analisis statistik (Sugiono, 1999: 13). Data yang digunakan adalah data kuantitatif (data yang diangkat atau scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Data kuantitatif dapat berwujud angka-angka sebenarnya merupakan bahan dasar bagi setiap penyelidikan yang bersifat statistik, mendukung analisis kualitatif sehingga akan menghilangkan keragu-raguan.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui nilai koefisien regresi untuk masing-masing variable dengan kata lain untuk menetapkan pengaruh variabel - variabel Brand name, Product Quality, Price, Style, Promotion, Service Quality, Store Environment terhadap Brand Loyalty pada produk. Koefisien regresi merupakan proporsi sumbangan X terhadap variasi (naik turunnya) Y.

Perhitungan ini dengan menggunakan SPSS 11.5. Bentuk persamaan

Y=a+b 1 X 1+ b 2 X 2+ b 3 X 3+ b 4 X 4+ b 5 X 5+ b 6 X 6+ b 7 X 7+e Keterangan :

= BrandLoyalty

a = Konstanta b1..b7 = Koefisien regresi

X 1 = Brand name

X 2 = Product Quality

X 3 =Price

X 4 =Style

X 5 =Promotion

X 6 =Service Quality

X 7 =Store Environment

e = error dalam penelitian

6. Uji parsial (t-test)

Uji t-statistik ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independent: variabel Brand Name (X 1 ), Product Quality (X 2 ),Price (X 3 ), Style (X 4 ), Promotion (X 5 ), Service Quality (X 6 ), Store Environment (X 7 )secara individu (dengan mengasumsikan variabel yang lain konstan) mampu

mempengaruhi besarnya variabel dependen Brand loyalty produk pasoepati.net. Uji T- test dapat diartikan sebagai pengujian signifikan atau tidak signifikan antar tiap-tiap variabel independent dan variabel dependen.

Langkah-langkahnya:

H 0 :b 1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen). Ha : b1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen).

2. Menggunakan level signifikasi ( a ) = 0.05

3. Mencari t-hitung dengan rumus:

Dimana: bi = Koefisien regresi masing-masing variabel Sbi = Standarerror koefisien regresi masing-masing variabel

t-tabel = t ( a /2, n-k)

4. Kriteria pengujian

H 0 ditolak dan H a diterima apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - t

tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi < 0.05

H 0 diterima dan H a ditolak apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ - t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi > 0.05

5. Kesimpulan Jika t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel dan probabilitas nilai t atau signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya, jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-

7. Uji Bersama-sama (F- test)

Uji F-statistik ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independent: variabel Brand Name (X 1 ), Product Quality (X 2 ),Price (X 3 ), Style (X 4 ), Promotion (X 5 ), Service Quality (X 6 ), Store Environment (X 7 ), secara bersama-sama mampu mempengaruhi besarnya variabel dependen (BrandLoyalty) secara nyata signifikan atau tidak.

Langkah – langkahnya:

1. Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatif.

H 0 :b 1 =b 2 =b 3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen).

H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 = 0 (ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independent terhadap variabel dependen).

2. Menggunakan Level signifikansi ( a ) = 0.05

3. Mencari F-hitung dengan rumus:

F-hitung =

Dimana:

R 2 = Koefisien determinasi N = Jumlah sampel F-tabel

=F( a , K, n-k-1)

4. Kriteria pengujian

H 0 ditolak dan H a diterima apabila F hitung > F tabel

H 0 diterima dan H a ditolak apabila F hitung ≤ F tabel

Jika F hitung > F tabel maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya, jika F hitung ≤ F tabel maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama- sama variabel independen terhadap variabel dependen.

8. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi ( R 2 ) menjelaskan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi ( 2 R ) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat (Mudrajat K, 2001: 100). Melalui proses pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, maka diperoleh hasil perhitungan nilai koefisien determinasi berganda ( R 2 ). Besarnya angka koefisien determinasi berganda ( R 2 ) tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketepatan (goodness of fit) dari hubungan fungsi tersebut secara statistik variabel independen secara bersama-sana mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam variabel penelitian. Formula menghitung koefisien determinasi adalah (Mustafa, 1992: 136)

Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai 2 R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai 2 R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang