Analisis Regresi Berganda

b. Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui nilai koefisien regresi untuk masing-masing variable dengan kata lain untuk

Quality , Price, Style, Promotion, Service Quality, Store Environment terhadap Brand Loyalty pada produk. Koefisien regresi merupakan proporsi sumbangan X terhadap variasi (naik turunnya) Y.

Tabel IV.9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Y=a+b 1 X 1+ b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +b 7 X 7 +e Y = 13.778 + 216 X 1 + 472 X 2 - 543 X 3 + 263 X 4 + 629 X 5 + 111 X 6 +

680 X 7 +e Y = (0.011)** (0.000)** (0.000)** (0.002)** (0.000)** (0.022)* (0.000)** Keterangan : Y = Brand Loyalty

X 1 = Brand name

X 2 = Product Quality

X 3 =Price

X 4 =Style

X 5 =Promotion X6 =Service Quality

X 7 =Store Environment

e =error dalam penelitian Dari hasil pengujian persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

** = adalah signifikan pada alfa 0,05 atau 5 %. Konstanta = 13,788, memiliki nilai koefisien positif, artinya bahwa apabila tidak terdapat variabel independennya, maka akan terjadi Brand Loyalty .

Maksudnya adalah jika dalam keadaan tidak ada variabel independen seperti Brand name, Product Quality, Price, Style, Promotion, Service Quality, Store Environment maka brand loyalty positif, sehingga jika tidak ada pengaruh dari variabel independen tersebut maka akan terjadi brand loyalty.

b 1 = 216 , artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara Variabel

Brand Name (X1) dengan Brand Loyalty

Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Brand Name memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah jika konsumen mengetahui kalau itu adalah merek terkenal maka loyalitas terhadap merek tersebutakan semakin meningkat. semakin tinggi nilai brand name, semakin tinggi loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. ( keller et al,1998) Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Brand Name memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah jika konsumen mengetahui kalau itu adalah merek terkenal maka loyalitas terhadap merek tersebutakan semakin meningkat. semakin tinggi nilai brand name, semakin tinggi loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. ( keller et al,1998)

b 3 = -543 , artinya bahwa terdapat pengaruh negatif antara variable

Price (X 3 )dengan Brand Loyalty Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Price memiliki nilai koefisien yang bertanda negatif. Maksudnya adalah ketika konsumen mengetahui jika produk tersebut tidak mengalami kenaikan harga maka konsumen akan berfikir ulang untuk mendapatkannya. semakin tinggi price yang ditetapkan maka semakin rendah tingkat penjualan. Price merupakan hal yang prioritas bagi konsumen Karena price mengarahkan pada loyalitas yang paling kuat mengenai merk favorit konsumen, sehingga konsumen dapat membandingkan dan mengevaluasi harga dengan merk alternative ( Ryan et all, 1999; cadogan & foster,2000).

b 4 = 263 , artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara Variabel

Style (X 4 ) dengan Brand Loyalty Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Style memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah jika konsumen mengetahui bahwa Style yang ada sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen maka loyalitas terhadap merek tersebut akan semakin meningkat. semakin tinggi kesesuaian inovasi produk dengan style pembeli, semaikin tinggi loyalitas pembeli. Hal ini dapat terjasi karena ada kesesuaian antara kenyataan dan harapan konsumen ( Abraham& litterell,1995)

b 5 = 269 , artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara Variabel

Promotion (X 5 ) dengan Brand Loyalty

Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Promotion memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah ketika konsumen merasa yakin dan percaya dengan iklan yang ditawarkan maka otomatis kepercayaan terhadap merek akan meningkat. Promosi dapat mempengaruhi citra, keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu merk produk, sehingga konsumen dapat mengambil tindakan untuk melakukan pembelian pada suatu produk ( Evan et al,1996)

b 6 = 111 , artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara variable Service Quality (X 6 ) dengan Brand Loyalty

Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Service Quality memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah ketika konsumen merasa nyaman dan memuaskan dalam hal pelayanan maka loyalitas pada merek akan meningkat. semakin tinggi service quality yang diberikan kepada pelanggan, semakin tinggi loyalitas pelanggan terhadap merk tersebut.

b 7 = 680 , artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara variable Store Environment (X 7 )dengan Brand Loyalty Persamaan diatas menunjukkan bahwa variable Store Environment memiliki nilai koefisien yang bertanda positif. Maksudnya adalah ketika konsumen merasa lokasi yang ada sangat strategis, nyaman dan tata ruang toko menarik akan membuat terkesan dan membuat konsumen akan terus kembali. semakin tinggi strategisitas lokasi toko dan tata ruang toko, semakin tinggi loyalitas pelanggan terhadap produk yang dijual oleh toko tersebut ( Evans et al, 1996).

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa hanya variabel Price yang berpengaruh negatif, sedangkan variabel Brand Name, Product Quality, Style, Promotion, Service Quality dan Store Environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Loyalty produk Pasoepati.Net.