Tinjauan Penelitian yang Relevan

4. Tinjauan Penelitian yang Relevan

Penetian mengenai implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian telah diawali oleh penelitian terdahulu, antara lain:

a. Penelitian Syeda Qudsia Batool, M.A.Sajed dan Syed Hasan Raza (2012) dengan judul “Benefits and Barriers of Human Resource Information System In Accounts Office & Azad Jammu &Kashmir Community Development Program ”, Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa teknologi benar-benar mengubah cara melakukan sesuatu. Peran HRIS meningkat dan menjadi strategis. Ketersediaan informasi yang tepat waktu, perbaikan dalam layanan memainkan peranan penting. Penerapan HRIS di AJKCDP dan kantor akuntan dapat mengurangi tenaga kerja, menghemat waktu. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memperbaiki data mereka dan meningkatkan daya saing. Tetapi implementasi HRIS juga menyebabkan beberapa masalah seperti kurangnya keahlian, masalah teknis, kurangnya dana, dan memerlukan waktu yang banyak untuk staff yang tidak terlatih. Terlepas dari hambatan dalam pelaksanaan, HRIS memiliki efek yang lebih positif pada kinerja organisasi. HRIS

29

commit to user

xlvi

xlvi

memungkinkan bagi organisasi untuk memiliki pengembangan karyawan. Dengan penerapan HRIS sangat mudah bagi kedua organisasi untuk mendapatkan informasi dari departemen lini dan dari penghalang waktu.

b. Penelitian Kamini Teotia (2012), yang berjudul “Role Of HRIS In Performance Evaluation & Decision Making”, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa tekanan untuk mengurangi biaya Sumber Daya Manusia mengakibatkan staf SDM berkurang, penurunan manfaat, dan penurunan layanan SDM. SISDM terintegrasi dengan ERP dan solusi CRM, perusahaan dapat menikmati manfaat utama dari sistem all-in-one yang dapat mengurangi kesalahan, waktu siklus yang lebih rendah, mengurangi waktu penyelesaian, dan pendukung keputusan manajemen. Kinerja manajemen merupakan bagian integral dari kemampuan ini dan memungkinkan para manajer dan karyawan untuk memantau, menjadwalkan dan menyelesaikan proses review on line . Dalam sumber daya perusahaan saat ini manusia memainkan peran yang sangat penting dalam bisnis. Baik itu menyangkut pengangkatan dan pemecatan karyawan atau menyangkut motivasi karyawan. Departemen Sumber Daya Manusia dari setiap organisasi sekarang menikmati peran yang sangat sentral dalam tidak hanya merumuskan kebijakan perusahaan. SISDM harus memiliki informasi yang lengkap mengenai sumber daya manusia. Pemantauan terus menerus dan evaluasi sangat penting dalam menentukan apakah HRIS dalam sebuah organisasi dapat menyelesaikan permasalahan, untuk mengetahui apa yang perlu ditingkatkan dan untuk mengetahui apakah tujuan dari implementasi SISDM sudah tercapai.

c. Penelitian Romi Rahmadani (2008), dengan judul “Analisis Kebijakan Penerapan E-Government Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) “. Penelitian ini menghasilkan temuan dalam penerapan E-Government melalui SIMPEG di Provinsi Jawa Barat

30

commit to user

xlvii

belum dilaksanakan secara optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, seperti belum memilikinya manajemen update yang tepat sehingga sering terjadi keterlambatan pendistribusian data kepegawaian dari masing-masing instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Barat untuk diolah melalui SIMPEG. Kemudian dalam ketersediaan aparatur belum memiliki seorang analis sistem yang mampu menyusun, dan merancang dan memecahkan masalah dalam pengelolaan SIMPEG, sekaligus mempunyai pengetahuan mendalah di bidang kepegawaian. Untuk menghadapi kendala tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat khususnya Biro Kepegawaian Sub Bagian Data dan Informasi Kepegawaian memberikan ketegasan dengan membuat peraturan yang khusus dan secara teknis mengatur dan mengelola SIMPEG agar dalam pengelolaan data kepegawaian tersebut menghasilkan data yang valid dan berkualitas.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Suparto Darudianto (2007) yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Maju Bersama (Studi Kasus: Rekrutmen, Pelatihan, Dan Penilaian Kinerja Karyawan)” menyimpulkan bahwa sebelum diterapkannya SISDM ketika bagian personnel & general affair membutuhkan informasi untuk melaksanakan kegiatan operasional, sistem tidak dapat menyediakannya secara akurat dan tepat waktu, karena sistem yang ada tidak terintegrasi. Kualitas sumber daya manusia kurang berkembang dalam perusahaan, sehingga kegiatan operasional menjadi tidak efektif Manajer personnel & general affair, maupun kepala departemen yang lainnya mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan kinerja dan pelatihan karyawan sehingga pengambilan keputusan menjadi sedikit terhambat. Dengan adanya sistem informasi SDM, maka perusahaan dapat mengetahui semua informasi mengenai kinerja karyawan, perekrutan karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan.

31

commit to user

xlviii

xlviii