Deskripsi Temuan Penelitian

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian, dalam sub bab ini peneliti akan mengemukakan hasil temuan penelitian yang berkaitan dengan implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, peneliti juga akan mengungkapkan mengenai dukungan informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG beserta kendala-kendala dalam penerapan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo. Adapun hasil temuan penelitian mengenai implementasi penerapan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

55

commit to user

lxxii

lxxii

1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di BKD Kabupaten Sukoharjo mulai diterapkan pada tahun 2002. Dana yang digunakan untuk pengembangan SIMPEG ini berasal dari APBD Kabupaten Sukoharjo. Penerapan SIMPEG ini ditujukan untuk mempermudah pengelolaan administrasi pegawai negeri sipil di Kabupaten Sukoharjo yang jumlahnya saat ini mencapai 10.568 orang. Aturan yang mendasari diterapkannya SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo adalah Undang- Undang No.17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

SIMPEG mempunyai manfaat besar dalam mempermudah pencarian data pegawai, seperti yang diungkapkan informan I dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Dengan adanya SIMPEG hanya dengan penyebutan nama, NIP, atau satuan kerja itu nanti kita bisa meng-cover pegawai yang dimaksud. Sehingga kita dapat mencari data pegawai dengan cepat dan tepat kemudian implikasinya nanti data itu sesuai dengan apa yang diharapkan. Kemudian setiap bulan kita juga membuat laporan. Laporan itu kan kita ambil dari situ (SIMPEG). Demikian juga yang diungkapkan oleh informan II dalam

wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Adanya SIMPEG itu tentunya memudahkan dalam pencarian data pegawai ya mbak, kemudian dengan adanya SIMPEG juga akan mempermudah kita dalam menyusun laporan setiap bulannya ke BKD Provinsi.”

Pernyataan informan I dan II tersebut diperkuat oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Setiap bulan kita mengirim laporan ke BKD Provinsi, laporan itu kita peroleh dari SIMPEG.”

Kemudian informan IV dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012 menyatakan bahwa, “Selama ini kita memanfaatkan data-data SIMPEG dalam pengambilan keputusan, kalau kita ingin melakukan mutasi atau

56

commit to user

lxxiii

promosi kita tinggal mencari data-data dalam SIMPEG tidak perlu mencari file-file dalam tata naskah.”

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Maret 2012, SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo mampu menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk mempermudah pelaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Kabupaten Sukoharjo. SIMPEG di BKD Sukoharjo menghasilkan informasi berupa laporan nominatif dan rekapitulasi pegawai yang mempermudah dalam pembuatan laporan kepegawaian kepada BKD Provinsi Jawa Tengah setiap bulan.

Dari hasil wawancara dan observasi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa manfaat SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo yaitu:(1)Mempermudah Proses Pencatatan dan Pendataan Pegawai (2) Mempermudah penyimpanan dan Akses terhadap Database Pegawai (3) Mempermudah Pencarian dan Cetak Data sebagai Bahan Pelaporan dan (4) Sebagai pendukung dalam Pengambilan Keputusan.

Di dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu:

a. Prosedur Pelaksanaan SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Sukoharjo

Prosedur pelaksanaan SIMPEG merupakan suatu acuan dalam melaksanaakan SIMPEG pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo. Prosedur tersebut sangat berguna agar pelaksanaan SIMPEG tidak keluar dari peraturan yang ada. Prosedur pelaksanaan SIMPEG pada BKD Kabupaten Sukoharjo merujuk pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 mengenai Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dan Pemerintah Daerah. Prosedur pelaksanaan SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada gambar 4.2

57

commit to user

lxxiv

lxxiv

Gambar 4.2. Proses Pelaksanaan SIMPEG

Berdasarkan gambar 4.2, dapat dijelaskan bahwa proses pelaksanaan SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo terdiri dari beberapa sub-sub sistem. Sub-sub sistem tersebut yaitu:

1) Sub Sistem Pengumpulan Data

Sub sistem pengumpulan data adalah sub sistem yang menjadi bagian pertama dalam pengelolaan sistem informasi manajemen. Sub sistem pengumpulan data merupakan sub sistem yang mempunyai peranan untuk menghimpun data-data yang akan diinput ke dalam aplikasi SIMPEG. Proses pengumpulan data kepegawaian di BKD Kabupaten Sukoharjo diawali dengan pengisian berkas Formulir Isian Pegawai (FIP) seperti yang diungkapkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012 sebagai berikut, “Kalau pengumpulan datanya itu diawali dari pengisian FIP itu mbak. FIP itu dihimpun ke satker kemudian di kumpulkan ke BKD.” Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Pengumpulan data itu diawali dengan

Pengumpulan

FIP

Input Data

Pengolahan Data

Output Informasi

Peremajaan

Data

Tata Naskah

58

commit to user

lxxv

pengawai ngisi Formulir Isian Pegawai, trus FIP itu oleh satker dikumpulkan ke BKD mbak.” Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 15 Maret 2012, sub sistem pengumpulan data memang diawali dengan berkas formulir isian pegawai. Formulir isian pegawai (FIP) merupakan sarana untuk mengumpulkan data master maupun data mutasi kepegawaian. FIP tersebut berisikan tentang data pokok pegawai dan data riwayat pegawai,. Formulir isian pegawai ini kemudian dikumpulkan ke BKD Kabupaten Sukoharjo untuk di input. Selama proses pengumpulan data ini tidak ada masalah yang berarti, karena dalam FIP sudah ada prosedur pengisian yang jelas yang memudahkan pegawai untuk mengisi formulir tersebut. Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data SIMPEG di awali dengan pengisian FIP kemudian FIP dihimpun oleh Satuan Kerja masing-masing pegawai, selanjutnya FIP tersebut dikumpulkan ke BKD Kabupaten Sukoharjo untuk di input.

2) Sub Sistem Input Data

Sub sistem input data adalah salah satu bagian dari SIMPEG yang berfungsi untuk memasukkan data yang sudah terkumpul ke dalam database. Data yang terdapat dalam FIP tersebut kemudian diteliti dan disesuaikan dengan dokumen pendukung. Setelah diteliti kemudian data yang terdapat dalam FIP di input ke dalam aplikasi SIMPEG. Berdasarkan hasil observasi dan dokumen perancangan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo, Input data SIMPEG ini meliputi

a) Data Pokok Pegawai, terdiri dari lokasi kerja, identitas pegawai, pengalaman kerja, pengangkatan sebagai calon pegawai, pengangkatan sebagai PNS, pangkat terakhir, pendidikan terakhir, dan jabatan terakhir.

59

commit to user

lxxvi

lxxvi

b) Data Riwayat Pegawai, terdiri dari riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat pendidikan umum, riwayat pendidikan dan latihan jabatan, riwayat keluarga

Input tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Inputnya yaitu data pokok PNS, nama,NIP, golongan, Tempat tanggal lahir, satuan kerja, dan itu ada data riwayat, baik riwayat pribadi, riwayat pendidikan, riwayat kepangkatan, riwayat diklat, dll sesuai yang diisikan dalam Formulir Isian Pegawai.

Pernyataan informan II di atas, diperkuat oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Inputnya ya seperti yang ada dalam FIP mbak, ada data pokok seperti nama, alamat, NIP. Kemudian ada riwayat pegawai, lalu ada juga riwayat mutasinya mbak, contohnya pegawai itu pernah menduduki jabatan apa, seperti itu inputnya.

Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa input SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo berasal dari Formulir Isian Pegawai (FIP) yang berisi tentang data pokok pegawai dan data riwayat pegawai.

3) Sub Sistem Pengolahan Data

Sub sistem pengolahan data yaitu bagian dari sistem informasi manajemen yang mempunyai tugas untuk mengolah masukan menjadi keluaran. Pengolahan data (Data Processing) adalah suatu manipulasi atau merubah simbol seperti huruf dan angka dengan tujuan meningkatkan nilai gunanya.

Proses pengolahan data SIMPEG secara garis besar diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Secara garis besar proses pengolahan data itu ya diawali dengan input tadi, kemudian ada beberapa proses dalam pengolahan data. Ada coding, klasifikasi data, terus ada penghitungan data itu misalnya untuk merekap jumlah

60

commit to user

lxxvii

pegawai, terus ada akumulasi data, kalau sudah data bisa ditampilkan dan dicetak.

Berdasarkan pengamatan dan kajian terhadap dokumen perancangan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yang dilakukan oleh peneliti, operasi pengolahan data kepegawaian meliputi:

a. Coding Data. Coding data yaitu merubah data menjadi kode-kode. Coding data ini terlihat dalam proses mengubah jenis kelamin perempuan dengan angka 2, kemudian jenis kelamin laki-laki diberi kode 1.

b. Classifying data Classifying data yaitu mengelompokkan data ke dalam grup berdasarkan karakteristik tertentu. Pengelompokkan data dalam pengolahan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo meliputi, pengelompokkan menurut satuan kerja, jenis kelamin, agama dan usia, serta pengelompokan berdasarkan golongan.

Klasifikasi data juga dilakukan dengan menggabungkan data ke dalam satu form dengan kriteria tertentu sesuai kebutuhan.

c. Calculating Calculating yaitu proses operasi aritmatik terhadap field kepegawaian. Calculating ini dilakukan untuk menghitung jumlah pegawai dalam instansi tertentu, menghitung jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan menghitung pegawai berdasarkan golongan ruang dan menghitung pegawai berdasarkan jabatan dan jumlah eselon.

d. Summarizing Summarizing adalah proses akumulasi data, proses summarizing ini terlihat dalam kegiatan penambahan masa kerja pegawai

61

commit to user

lxxviii

lxxviii

e. Displaying result Displaying Result ini adalah suatu proses yang akan menampilkan hasil informasi pegawai ke dalam monitor ataupun dalam hasil cetakan (print out).

f. Reproducing Reproducing yaitu mencetak dan menggandakan hasil informasi

kepegawaian untuk para pemakai yang membutuhkan, misalnya laporan bulanan yang dikirim ke BKD Provinsi Jawa tengah dan Bupati Sukoharjo.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan kajian terhadap dokumen SIMPEG yang sudah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa pengolahan data SIMPEG di BKD Kabuapten Sukoharjo melalui beberapa tahapan sebagaimana dalam tahapan pengolahan data Sistem Informasi Manajemen pada umumnya. Dalam pengolahan data SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo terdapat proses coding, classifying, calculating, summarizing, displaying dan reproducing.

4) Sub Sistem Output Informasi

Sub Sistem Output yaitu sub sistem yang berisi tentang hasil dari pemrosesan data. Data kepegawaian yang telah diolah menghasilkan output berupa informasi kepegawaian yang dapat digunakan diantaranya untuk pengambilan keputusan. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012, “SIMPEG itu kan menghasilkan laporan-laporan ya mbak, laporan itu mendukung untuk pengambilan keputusan, misalnya untuk mutasi.” Output yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu Biodata Pegawai, Rekapitulasi Pegawai, Daftar Nominatif Pegawai, Nominatif Pegawai yang akan Pensiun, Daftar

62

commit to user

lxxix

Urut Kepangkatan. Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Output SIMPEG disini itu ada beberapa mbak, ada DUK, Rekapitulasi jumlah PNS, Biodata Pegawai, Nominatif yang akan pensiun, kemudian output itu digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan diinternal kita, setiap bulan kita juga mengirimkan laporan ke BKD Provinsi, terkadang dari BPS juga minta data dari kita, kita ambilkan dari SIMPEG itu.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, ”Outputnya itu ada Daftar Urut Kepangkatan, laporan nominatif PNS berdasarkan satuan kerja, berdasarkan golongan, jabatan, kemudian kita mengirimkan outputnya ini ke BKD provinsi dalam bentuk file dan print out.” Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 15 Maret 2012, penulis dapat menyimpulkan bahwa output yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu biodata pegawai, rekapitulasi jumlah pegawai, DUK, daftar nominatif pegawai serta nominatif pegawai yang akan pensiun.

Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa output yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo berupa:

a) Biodata Pegawai

b) Rekapitulasi Jumlah Pegawai

c) Daftar Urut Kepangkatan

d) Daftar Nominatif Pegawai

e) Nominatif Pegawai yang akan Pensiun

b. Komponen Sistem Informasi Manajemen di Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Sukoharjo

Dalam proses pengembangan

SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo dikelola oleh Bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai. Komponen-komponen dalam pelaksanaan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu:

63

commit to user

lxxx

lxxx

1) Perangkat Keras (Hardware)

2) Perangkat Lunak (Software)

3) Basis Data (Database)

4) Sistem Jaringan (Netware)

5) Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan SIMPEG, komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Penggunaan komponen-komponen yang ada harus menggikuti perkembangan teknologi informasi.

1) Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)

Secara fisik, komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak berfungsinya proses-proses yang ada komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk dalam kategori elemen perangkat keras (hardware). Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :

a) input device (unit masukan)

b) process device (unit Pemrosesan)

c) output device (unit keluaran)

d) storage device ( unit penyimpanan)

e) Periferal ( unit tambahan) BKD dalam melaksanakan SIMPEG juga tidak lepas dari adanya sarana komputer tersebut. Dimana teknologi komputerisasi merupakan aspek penunjang di dalam SIMPEG. Saat ini terdapat enam buah komputer yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi SIMPEG. Spesifikasi hardware untuk pengelolaan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu:

a) Processor Pentium IV

b) RAM 256MB

64

commit to user

lxxxi

c) Monitor Compaq 17 inch

d) Hard disk 80 GB

e) DVD RW

f) Scanner

g) Printer Berdasarkan spesifikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa hardware yang digunakan sudah cukup menunjang. Seperti yang diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 13 Maret 2012, sebagai berikut

Kalau hardware kita tidak terlalu mempermasalahkan mbak , perkembangan teknologi begitu cepat, hari ini ada model terbaru bisa jadi besuk sudah ada model baru lagi. Jadi yang penting, hardware kita yang sekarang digunakan sudah memenuhi kebutuhan yang ada.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan informan III dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012 “Hardwarenya Pentium IV RAM nya 256 MB, itu sudah cukup untuk menunjang tidak perlu spec yang terlalu besar.” Pernyataan kedua informan di atas diperkuat oleh informan I pada tanggal 22 Maret 2012, “Komputer saat ini sudah menunjang ya mbak, tapi kedepannya mungkin perlu dikembangkan lagi.” Dari hasil observasi tanggal 15 Maret 2012 hardware yang digunakan dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang sesuai dengan yang dikatakan oleh informan II dan informan III. Hardware yang digunakan sudah cukup untuk menunjang implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo. Jadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa hardware yang digunakan dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan data kepegawaian.

65

commit to user

lxxxii

lxxxii

2) Sumber Daya Perangkat Lunak(Software)

Perangkat lunak (software) adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Software secara fisik tidak ada wujudnya. Software SIMPEG yang terdapat di BKD Kabupaten Sukoharjo sejak awal terbentuknya dirancang sendiri oleh pihak BKD Sukoharjo tanpa bekerjasama dengan rekanan. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Saat ini kita sudah mampu untuk software kita membuat aplikasi sendiri mbak, aplikasi dibuat oleh Mas Rudi staff Informasi Data Pegawai.” Pernyataan informan I tersebut diperkuat oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, sebagai berikut

Selama ini kita membuat software sendiri. Kita tidak bekerjasama dengan rekanan karena takut kalau kita jadi ketergantungan dengan pihak rekanan. Selain itu dengan membuat software sendiri kita akan lebih dapat menghemat anggaran, mengingat dana yang tersedia untuk pengembangan SIMPEG ini sangat terbatas.

Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengelolaan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo saat ini adalah:

a) Operating System : Windows XP

b) Database

: MySqL

c) Web Server

: Apache

d) Programing Language : PHP Dari spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi SIMPEG di atas, dapat diketahui bahwa aplikasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo menggunakan software yang sudah

66

commit to user

lxxxiii

tersedia seperti MySql yang merupakan software open source, PHP dan Apache yang dapat diperoleh secara gratis.

Selama ini software yang digunakan dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo selalu mengalami perkembangan teknologi. Hal ini diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 13 Maret 2012 sebagai berikut

Kita berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan sesuai dengan ketentuan yang sedang berlaku, kita dulu menggunakan aplikasi berbasis DOS software nya menggunakan fox base, kemudian seiring perkembangan teknologi kita mulai menggunakan SIMPEG berbasis web.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Dulu aplikasinya berbasis under DOS , softwarenya Fox Base data base nya menggunakan DBF, Kalau sekarang sudah berbasis web databasenya menggunakan MySql softwarenya pakai PHP.

Mulai tahun 2011 pengolahan data Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten berbasis web, jadi untuk dapat menjalankan sistem tersebut terlebih dahulu harus masuk ke web browser Mozilla Firefox. Alasan pemilihan web browser Mozilla Firefox didasarkan pada kemampuannya dalam menangani skrip dengan bahasa pemrograman javascript. Berdasarkan pengamatan di lapangan, langkah pertama untuk mengoperasikan sistem ini adalah membuka Mozilla Firefox, kemudian masuk ke alamat “http:/localhost/index.php”. Maka akan terbuka menu untuk login ke dalam sistem dengan mengisikan username dan password. Jika login berhasil kita akan masuk ke halaman menu utama yang berisi beberapa sub menu – sub menu. Sebaliknya jika login gagal, menu login akan terbuka lagi.

67

commit to user

lxxxiv

lxxxiv

Dari hasil observasi dan studi dokumen perancangan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo, tampilan aplikasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 .Menu Login

a) Sub Menu Data Pegawai (1) Pegawai

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data induk pegawai berupa data-data pribadi. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian pegawai berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan data pegawai. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan data pegawai. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan data pegawai. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan data pegawai.

68

commit to user

lxxxv

Gambar 4.4.Data Pegawai (2) Golongan

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data golongan. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian data golongan berdasarkan kode golongan. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan data golongan. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan data golongan. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan data golongan. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan data golongan.

Gambar 4.5 Data Golongan

69

commit to user

lxxxvi

lxxxvi

(3) Unit Kerja

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data unit kerja. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian data unit kerja berdasarkan kode unit kerja. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan data unit kerja. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan data unit kerja. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan data unit kerja. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan data unit kerja.

Gambar 4.6. Data Unit Kerja (4) Jabatan

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data riwayat jabatan seorang pegawai. Ada beberapa tombo l yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian riwayat jabatan berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan riwayat jabatan. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan riwayat jabatan. Tombol ubah digunakan untuk melakukan

70

commit to user

lxxxvii

penyimpanan perubahan riwayat jabatan. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan riwayat jabatan.

Gambar 4.7. Data Jabatan (5) Diklat

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan riwayat diklat seorang pegawai. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian data riwayat diklat berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan data riwayat diklat. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan data riwayat diklat. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan riwayat diklat. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan data riwayat diklat.

Gambar 4.8. Data Riwayat Diklat

71

commit to user

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data riwayat pendidikan seorang pegawai. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian riwayat pendidikan berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan riwayat pendidikan. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan riwayat pendidikan. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan riwayat pendidikan. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan riwayat pendidikan.

Gambar 4.9 Data Riwayat Pendidikan (7) Istri / Suami

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data istri/ suami seorang pegawai. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarianriwayat istri/suami berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan

72

commit to user

lxxxix

penambahan riwayat istri / suami. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan riwayat istri / suami. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan riwayat istri / suami. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan riwayat istri / suami.

Gambar 4.10. Data Riwayat Istri/Suami (8) Anak

Sub menu ini berisi form untuk memasukkan data anak-anak seorang pegawai. Ada beberapa tombol yang terdapat pada sub menu ini, yaitu cari, tambah, simpan, ubah dan hapus. Tombol cari digunakan untuk melakukan pencarian riwayat anak berdasarkan NIP. Tombol tambah digunakan untuk melakukan penambahan riwayat anak. Tombol simpan digunakan untuk melakukan penyimpanan riwayat anak. Tombol ubah digunakan untuk melakukan penyimpanan perubahan riwayat anak. Tombol hapus digunakan untuk melakukan penghapusan riwayat anak.

73

commit to user

xc

xc

Gambar 4.11. Data Riwayat Anak

b) Sub Menu Laporan. (1) Data Pribadi dan Riwayat Pegawai

Sub menu ini berisi form untuk menampilkan laporan data pribadi dan riwayat pegawai. Pencarian dapat dilakukan dengan berdasarkan NIP atau nama pegawai.

(2) Daftar Urut Kepangkatan

Sub menu ini berisi form untuk menampilkan laporan daftar Urut Kepangkatan. Yang dimaksud daftar urut kepangkatan adalah suatu daftar pegawai yang didasarkan pada kriteria tersebut dibawah ini secara berurutan. Kriteria yang dimaksud adalah satuan kerja, golongan, TMT golongan, jabatan, TMT jabatan, masa kerja, diklat pimpinan dan usia.

(3) Daftar Nominatif Pegawai

Sub menu ini berisi form untuk menampilkan laporan daftar nominatif pegawai berdasarkan golongan dan jabatan.

(4) Daftar Nominatif Pegawai yang akan Pensiun Sub menu ini berisi form untuk menampilkan laporan daftar nominatif pegawai yang akan memasuki usia pensiun. Laporan ditampilkan berdasarkan bulan pensiun pegawai yang bersangkutan.

74

commit to user

xci

(5) Rekapitulasi Jumlah Pegawai

Sub menu ini berisi form untuk menampilkan laporan rekapitulasi jumlah pegawai berdasarkan kriteria status pegawai, golongan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin.

c) Sub Menu Utility (1) User

Sub menu ini berisi form untuk menambah dan menghapus user. Hanya administrator yang mempunyai kewenangan untuk menambah dan menghapus user.

(2) Back up Data

Sub menu ini berisi form untuk melakukan backup data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan data.

(3) Gabung Data

Sub menu ini berisi form untuk melakukan penggabungan data jika diperlukan. Proses ini dilakukan untuk mengembalikan lagi data seandainya data yang terdapat pada sistem mengalami kerusakan.

d) Sub Menu Logout

Jika kita telah selesai mengoperasikan sistem ini, maka tekan menu logout yang akan menutup session yang dibuka pada waktu login. Setelah itu akan terbuka halaman login. Apabila kita ingin menutup sistem dapat dilakukan dengan menekan tombol close pada web browser.

Dari hasil wawancara dan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa

digunakan untuk mengimplementasikan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu windows XP yang didukung dengan software yang dirancang sendiri oleh BKD Kabupaten Sukoharjo, software tersebut dapat membantu dalam pengelolaan data pegawai. Penggunaan operating system Windows XP ini dikarenakan untuk

75

commit to user

xcii

xcii

mempermudah penggunaan petugas karena sudah terbiasa menggunakan Windows XP. Aplikasi SIMPEG yang ada di BKD Kabupaten Sukoharjo juga cukup mudah untuk digunakan dan sangat membantu petugas dalam pengelolaan data SIMPEG.

3) Sumber Daya Basis Data (Database)

Database merupakan susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I pada tanggal 13 Maret 2012, “SIMPEG itu kan komputerisasi dari takah ya mbak, data-data di dalamnya ya berisi tentang data kepegawaian yang akan memudahkan pencarian apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.”

Hal senada diungkapkan oleh informan II pada tanggal 13 Maret 2012, “Database ini berisi tentang daftar pokok pegawai, riwayat,dsb. Dari database ini kemudian diproses sehingga dapat menghasilkan informasi yang sewaktu-waktu kita butuhkan.”

Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu menggunakan MySql, hal tersebut diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Databasenya pakai MySql, ini nanti bisa di eksport ke Excel kemudian bisa diimport dari Excel juga”

Berdasarkan hasil observasi tanggal 15 Maret 2012, peneliti mengamati bahwa database SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang berisi tentang data-data kepegawaian yang bersumber dari FIP dan diolah menggunakan software MySql. Peneliti juga mengamati bahwa aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan database cukup mudah untuk digunakan. Selain itu, peneliti juga dapat menyimpulkan bahwa sistem manajemen basis

76

commit to user

xciii

data di BKD Kabupaten Sukoharjo sudah berjalan dengan baik, karena memudahkan pengguna dalam pengelolaan data. Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa database yang digunakan dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo adalah MySql. Database tersebut berisi data kepegawaian yang dapat menghasilkan informasi apabila sewaktu- waktu dibutuhkan. Selain itu, dapat disimpukan pula bahwa BKD Kabupaten Sukoharjo sudah menerapkan manajemen basis data yang baik.

4) Sumber Daya Jaringan

Jaringan adalah peralatan komunikasi yang kesemuanya berhubungan menjadi satu sehingga dapat berkomunikasi. Tipe jaringan yang digunakan di BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu Local Access Network (LAN) dan belum menggunakan internet. Hal tersebut diungkapkan oleh informan II dalam wawancara tanggal

15 Maret 2012,

Sementara ini kita belum menggunakan internet, namun kedepannya kita akan menggembangkan SIMPEG yang dihubungkan dengan internet, tetapi tetap dibatasi yang berhak mengakses karena untuk pertimbangan keamanan.

Komputer yang bertugas untuk mengelola data-data SIMPEG ini juga masih terpusat di Bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai. Hal tersebut dungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012,” Jaringannya sementara masih Peer to peer masih dalam satu ruangan.” Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, jaringan komputer yang digunakan memang sesuai dengan kondisi yang disampaikan informan. Pengelolaan data SIMPEG masih terpusat pada bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai dan belum dihubungkan dengan ruangan bidang-bidang lain. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa jaringan yang digunakan dalam implementasi SIMPEG di

77

commit to user

xciv

xciv

BKD Kabupaten Sukoharjo yaitu peer to peer yang hanya dapat menjangkau satu ruangan saja dan belum dihubungkan dengan seluruh ruangan yang ada di BKD Kabupaten Sukoharjo.

5) Sumber Daya Manusia (Brainware)

Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah komponen yang dapat menjalankan sutu sistem dalam organisasi. Sebagai organisasi publik, kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Keempat komponen yang telah disebutkan di atas tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sumber daya manusia. BKD Kabupaten Sukoharjo sebagai organisasi yang memiliki tugas melakukan manajemen kepegawaian di Kabupaten Sukoharjo telah memiliki komponen ini, hal tersebut sesuai dengan informasi yang telah dinyatakan oleh informan I dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “SDM sudah berkompeten, sudah bagus, paling tidak kita bisa membuat program sendiri, backround pendidikannya juga dari komputer.” Hal senada diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal

13 Maret 2012, “kalau SDM memang sudah dari komputer ya pendidikannya, tapi jumlahnya terbatas hanya 1 orang.” Pernyataan informan I dan II di atas diperkuat oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,“Saat ini sudah cukup kompeten, ada yang pendidikannya teknologi informasi, kearsipan juga ada.” Dari hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa pegawai yang mengelola SIMPEG sudah cukup kompeten, namun secara kuantitas jumlahnya masih terbatas. Sehingga kedepannya

78

commit to user

xcv

perlu dilakukan penambahan jumlah pegawai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo.

2. Dukungan Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam Pengambilan Keputusan di BKD Kabupaten Sukoharjo

Sebagai sistem pendukung dalam pengambilan keputusan, maka Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah serangkaian proses yang mencakup pengumpulan bahan peringkasan, dan penganalisaan data yang berhubungan dengan manajemen kepegawaian dan pengembangan kepegawaian. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang baik akan mempermudah suatu organisasi dalam pengambilan keputusan.

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah organisasi yang bertugas dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian di lingkungan pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Sebagai organisasi yang bertugas dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian tentunya memerlukan informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam rangka pengambilan keputusan tentang kepegawaian. Informasi SIMPEG diharapkan dapat digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan di bidang kepegawaian, saat ini informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo sudah mendukung dalam pengambilan keputusan penempatan pegawai, mutasi pegawai dan pemberhentian pegawai.

a. Dukungan Informasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

dalam Pengambilan Keputusan Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai adalah suatu kegiatan dalam manajemen PNS. Penempatan pegawai dilakukan setelah dilakukan proses seleksi penerimaan CPNS yang meliputi beberapa rangkaian tes. Pelamar yang dinyatakan diterima sebagai CPNS akan ditempatkan pada unit kerja sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki dan formasi yang telah disusun sebelum diselenggarakannya rekrutmen. Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan penempatan pegawai

79

commit to user

xcvi

xcvi

dibutuhkan informasi yang valid dan akurat agar penempatan pegawai dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan dan pegawai tersebut dapat ditempatkan di Satuan Kerja yang benar-benar membutuhkan.

Saat ini informasi yang dihasilkan SIMPEG di Kabupaten Sukoharjo saat ini sudah mendukung dalam penempatan PNS. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Kalau bidang yang sering menggunakan itu terutama bidang P3 itu mbak, sering minta data-data untuk mendukung dalam penempatan PNS.”

Pernyataan informan I diperkuat oleh informan IV dalam wawancara tanggal 19 Maret 2012 SIMPEG berkontribusi dalam penempatan pegawai??...ya jelas

mbak. SIMPEG itu kan berisi data ya. Datanya disini kan penunjang mbak. Saya melihat kekuatan satker itu kan dari SIMPEG mbak. Oh staf nya ada 7, kelurahan sana ada 8 itu kan nampak disana. Disitu kita entry misalnya kelurahan ada tambahan ada kurang. Jadi bermanfaat untuk penempatan pegawai. Sehingga dengan SIMPEG itu sangat menunjang.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012, Di SIMPEG itu ada jumlah pegawai, salah satu tampilannya

kan pegawai per satker. Kekuatan satker itu dimana kan kita bisa melihat dari situ, jadi bisa mendukung pengambilan keputusan pegawai ya mbak

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan,dalam output yang dihasilkan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang sudah terdapat rekapitulasi pegawai berdasarkan satuan kerja. Oleh karena itu, dari output tersebut pengambil keputusan dapat melihat kekuatan satuan kerja sebagai dasar penyusunan formasi CPNS.

Dari hasil wawancara dan observasi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo sudah mampu untuk mendukung dalam

80

commit to user

xcvii

pengambilan keputusan penempatan pegawai bagi CPNS maupun PNS yang berada di wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo.

b. Dukungan Informasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

dalam Pengambilan Keputusan Mutasi Pegawai

Setelah melaksanakan tugas pada suatu Satuan Kerja, apabila perlu pimpinan dapat melakukan perpindahan pegawai. Pelaksanaan mutasi pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo ini menjadi tugas Bidang Pengangkatan, Pemberhentian dan Pemindahan khususnya Sub Bidang Pemindahan.

Mutasi atau pemindahan PNS dapat dilakukan melalui 3 (tiga) macam cara, yaitu : Promosi, Mutasi dan Demosi.

1) Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi.

2) Mutasi adalah pemindahan tugas dengan jabatan yang masih setara dengan yang dijabatnya dahulu.

3) Demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa dikarenakan oleh berbagai hal.

Dalam melakukan mutasi pegawai, pengambil keputusan memerlukan informasi sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan tersebut telah didapatkan dari SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo, hal tersebut diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012

Selama ini kita memanfaatkan data SIMPEG itu untuk pengambilan keputusan, karena pada waktu kita membutuhkan seseorang yang akan dipromosikan atau dipindah kita kan ngga bisa harus mengambil file secara langsung. Jadi kita mengambil data dari SIMPEG itu, kita mencari data-data dari yang bersangkutan, rumahnya dimana, kepangkatan, riwatnya dari mana saja. Itu kan mendukung dalam pengambilan keputusan, jadi tidak harus selalu ngambil berkas ke takahnya itu. SIMPEG itu penting pada waktu ada pembuatan apa-apa selalu menjawab. Kan sudah adah fotonya juga, jadi kita bisa melihat juga orangnya seperti apa.

81

commit to user

xcviii

xcviii

Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012 Kalau kita akan melaksanakan misalnya pengambilan

keputusan tentang mutasi,dsb nggih kita juga memperhatikan SIMPEG, misalnya si X akan di promosikan dalam jabatan apa atau dipindahkan kemana. Data-data itu kita ambil dari SIMPEG, misalnya pangkatnya apa, sudah memenuhi syarat apa belum...

Pernyataan kedua informan di atas diperkuat oleh informan

VIII dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012, “ kalau biasanya yang minta data SIMPEG untuk pengambilan keputusan itu bidangnya pak Tony itu mbak untuk keperluan mutasi.”

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 15 Maret 2012, informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang sudah mampu untuk mendukung pengambilan keputusan untuk melakukan mutasi pegawai. Hal tersebut dikarenakan output yang dihasilkan oleh SIMPEG sudah terdapat biodata lengkap pegawai yang disertai riwayat pegawai dan riwayat mutasi, sehingga informasi tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh Bidang

Pengangkatan Pemberhentian dan Pemindahan di BKD Kabupaten Sukoharjo. Dari hasil wawancara dan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG saat ini sudah mendukung dalam pengambilan keputusan mutasi pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo.

c. Dukungan Informasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

dalam Pengambilan Keputusan Pensiun Pegawai

Pemberhentian (Pensiun) merupakan siklus yang pasti dialami dan tidak dapat dihindari oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil. Untuk mengetahui pegawai yang akan memasuki masa pensiun, Sub Bidang Pengangkatan dan Pemberhentian di BKD Kabupaten Sukoharjo

82

commit to user

xcix

memerlukan informasi yang tepat mengenai pegawai yang telah dan akan memasuki Batas Usia Pensiun (BUP).

Informasi yang dihasilkan SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah sudah memiliki peranan dalam pemberian informasi mengenai pegawai yang akan pensiun. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012, “Dari SIMPEG itu bisa diketahui Batas Usia Pensiun seseorang itu kapan. Laporan itu bisa per bulan dan per tahun.”

Hal senada diungkapkan oleh informan IV dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012, “SIMPEG itu membantu kita untuk mengetahui siapa saja pegawai yang akan pensiun, jadi kalau kita diminta untuk mengirim laporan kita tinggal ambil saja dari SIMPEG.”

Pernyataan tersebut informan I dan IV tersebut diperkuat oleh informan V dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012,“Informasi Nominatif Pegawai yang akan pensiun itu sudah membantu, jadi kita bisa memperkirakan siapa saja yang akan pensiun.”

Dari hasil observasi yang sudah peneliti lakukan pada tanggal

15 Maret 2012, informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG memang sudah mendukung dalam pengambilan keputusan pensiun pegawai karena output SIMPEG yang dihasilkan oleh BKD Kabupaten Sukoharjo sudah menghasilkan informasi Nominatif Pegawai yang akan pensiun. Namun, Laporan Nominatif Pegawai yang akan pensiun yang dihasilkan selama ini masih bersifat umum dan belum dibedakan berdasarkan jenis jabatan, misalnya guru, dokter, pejabat struktural, dsb. Hal ini diungkapkan oleh informan V dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012,”Oh begini, sesuai PP Nomor 33 Tahun 1979 ditentukan batas usia pensiun itu kan 56 tahun kecuali guru itu diatur 60 tahun. Lha di SIMPEG, jabatan-jabatan tertentu juga muncul 56 tahun sudah pensiun, dokter dan sebagainya...”

Dari hasil wawancara dan observasi yang sudah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan oleh

83

commit to user

SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo sudah menunjang dalam pengambilan keputusan pemberhentian (pensiun) Pegawai Negeri Sipil. Namun, output Nominatif Pegawai yang akan Pensiun yang dihasilkan oleh SIMPEG BKD Kabupaten Sukoharjo belum dipisahkan antara pejabat struktural dan pejabat fungsional yang mempunyai batas usia pensiun yang berbeda.

Sekarang ini, informasi yang dihasilkan oleh SIMPEG mampu mendukung pengambilan keputusan dalam penempatan, mutasi dan pemberhentian pegawai, sedangkan untuk pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang juga merupakan tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo belum didukung informasi yang dihasilkan SIMPEG.

Pernyataan bahwa SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo belum mendukung dalam pengambilan keputusan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat disampaikan oleh informan VIII dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012,

Harusnya dengan SIMPEG sekali dudul udah keluar semua datanya, kenyataannya belum. Kenyataanya masih berdasarkan usulan masing-masing Satker. Bisa jadi kalau tidak diusulkan bisa jadi ya klepyan. Dan yang paling konyol pegawai sini ada yang kelupaan juga.

Hal senada diungkapkan oleh informan IX dalam wawancara tanggal 22 Maret 2012, “Saat ini kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat informasinya langsung diperoleh dari Satker tidak menggunakan SIMPEG.”

Seperti halnya kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala yang belum didukung oleh informasi SIMPEG, pelaksanaan Diklat juga belum didukung oleh informasi yang dihasilkan SIMPEG, hal tersebut diungkapkan oleh informan VI tanggal 19 Maret 2012, “Untuk diklat prajabatan kita memperoleh informasi tentang pegawai yang akan mengikuti

84

commit to user

ci

diklat dari bidangnya pak Tony itu (Bidang Pengangkatan Pemberhentian dan Pemindahan kalau untuk diklat yang lain biasanya kita minta dari satker kalau bisa didukung SIMPEG ya sebenarnya lebih bagus ya mbak”

Hal senada diungkapkan oleh informan VII dalam wawancara tanggal 19 Maret 2012, “Kalau diklat biasanya itu informasinya dari Satker ya mbak, bukan SIMPEG.”

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan saat ini SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang belum sepenuhnya mampu untuk mendukung pengambilan keputusan dibidang kepegawaian, saat ini SIMPEG hanya mendukung dalam pengambilan keputusan penempatan, mutasi dan pensiun pegawai. Hal tersebut dikarenakan output yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo masih terbatas yaitu Daftar Urut Kepangkatan, Nominatif Pegawai, Rekapitulasi Pegawai, Nominatif Pegawai yang akan Pensiun dan Biodata Pegawai, sehingga informasi tersebut belum mendukung dalam pengambilan keputusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pelaksanaan Diklat bagi PNSD Kabupaten Sukoharjo.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa saat ini SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo sudah mampu mendukung pengambilan keputusan penempatan, mutasi dan pensiun pegawai sedangkan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat dan penyelenggaraan Diklat belum didukung oleh SIMPEG. Hal tersebut dikarenakan output yang dihasilkan oleh SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoahrjo masih terbatas dan belum menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan penyelenggaraan Diklat.

3. Kendala dalam Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Kabupaten Sukoharjo saat ini masih mengalami berbagai kendala, hal

85

commit to user

cii

cii

tersebut salah satunya dapat dilihat bahwa saat ini SIMPEG belum mampu memberikan informasi yang lengkap untuk mendukung pengambilan keputusan di bidang kepegawaian. Menurut hasil observasi dan wawancara yang sudah peneliti lakukan di BKD Kabupaten Sukoharjo terdapat kendala- kendala yang menghambat dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Kendala tersebut yaitu:

a. Keterbatasan Anggaran

Masalah anggaran merupakan masalah penting dalam perkembangan teknologi. Anggaran yang terbatas mengakibatkan pengembangan suatu sistem informasi dapat terhambat, begitu pula yang terjadi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut diungkapkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Anggaran untuk SIMPEG ini sangat sedikit mbak, ini salah satu yang menyulitkan kita juga, kita pengen mengembangkan tapi kalau dana terbatas ya begini jadinya.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012, “Biaya kita terbatas, dari pihak yang berkompeten untuk mengurusi anggaran mungkin ini anggaran SIMPEG ini tidak bisa diajukan karena anggaran digunakan untuk keperluan yang lain yang menurut mereka lebih penting.”

Pernyataan informan I dan II di atas diperkuat oleh informan

III dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012, “Anggarannya sedikit, jadi terhambat kita untuk mengembangkan SIMPEG yang ada sekarang.”

Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa minimnya anggaran menjadi salah satu kendala dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo. Permasalahan anggaran ini SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo belum dapat berjalan dengan optimal.

86

commit to user

ciii

b. Instalasi Jaringan yang Dapat Menghubungkan Seluruh Ruangan Belum Terealisasi

Kendala yang kedua masih terkait dengan kendala yang pertama, karena terbatasnya anggaran saat ini Sistem Informasi Manajemen di BKD Kabupaten Sukoharjo masih dikuasai oleh Bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai. SIMPEG belum dapat terhubung ke komputer yang terdapat di ruangan lain. Hal tersebut disampaikan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Saat ini belum ada jaringan untuk menghubungkan komputer di setiap ruangan.”

Hal senada diungkapkan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “Jaringan saat ini masih peer to peer ya, masih dalam satu ruangan belum terhubung ke bidang-bidang lain, namun rencananya SIMPEG ini bisa terhubung dengan komputer di bidang- bidang lain juga.”

Pernyataan informan II dan III di atas diperkuat oleh informan VIII dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012, “Saat ini karena ya masih baru juga SIMPEG masih dikuasai oleh Bidang Informasi Data Pegawai. Komputer di ruang ini belum bisa terhubung dengan SIMPEG.”

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 22 Maret 2012 memang saat ini belum adanya jaringan yang menghubungkan SIMPEG ke komputer yang ada di bidang-bidang di BKD Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut menyulitkan dalam memperoleh data dalam pengambilan keputusan, karena pihak yang memerlukan informasi SIMPEG harus menghubungi operator SIMPEG yang ada di ruangan Bidang Pembinaan dan Informasi Data Pegawai.

Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa saat ini jaringan SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo belum dapat terealisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari jaringan yang

87

commit to user

civ

civ

digunakan saat ini masih peer to peer dan komputer belum dapat terhubung dengan seluruh ruangan yang ditempati oleh berbagai bidang di BKD Kabupaten Sukoharjo.

c. Terbatasnya Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam organisasi. Aplikasi SIMPEG yang bagus tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sumber daya manusia. Secara kualitas, pegawai yang mengelola SIMPEG memang berbasis komputer tetapi jumlahnya hanya 1 orang, hal ini tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan data pegawai di BKD Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut disampaikan oleh informan II dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

SDM kita itu sangat terbatas mbak, padahal untuk mengembangkan SIMPEG berbasis web itu kita membutuhkan SDM yang banyak. Kita sudah pernah mengusulkan untuk menambahkan tenaga teknis untuk mengelola SIMPEG, tetapi belum disetujui. Apalagi sekarang ini ada moratorium, jadi kebutuhan SDM belum bisa terpenuhi.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012, “secara kualitas, SDM kita memang sudah cukup, tetapi secara kuantitas belum ya...saat ini hanya ada 1 orang yang mengelola SIMPEG di BKD.”

Pernyataan kedua informan di atas, diperkuat oleh informan I dalam wawancara tanggal 21 Maret 2012, “Kendalanya SDM, kita butuhnya 3 tapi cuma dikasih 1.”

Dari pengamatan peneliti selama melakukan observasi di BKD Kabupaten Sukoharjo, memang jumlah pegawai yang menangani SIMPEG saat ini masih sangat kurang. Saat ini hanya ada satu pegawai yang bertanggungjawab mengelola SIMPEG dan terkadang dibantu oleh Kasubid Informasi Data Pegawai.

88

commit to user

cv

Dari hasil wawancara dan observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa SDM yang ada memang sangat terbatas, belum mampu untuk memenuhi kebutuhan yang ada apalagi terkadang petugas yang mengelola SIMPEG ada tugas untuk ke luar kota sehingga hal ini menghambat dalam pengembangan SIMPEG dan pengelolaan data pegawai.

d. Keterlambatan dalam Input Data

Suatu Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dituntut untuk menghasilkan informasi yang valid, up to date dan akurat sebagai bahan laporan dan pendukung dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi yang valid, up to date dan akurat ini database harus selalu di update. Saat ini dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo masih mengalami kendala dalam update database karena input data sering kali mengalami keterlambatan. Hal tersebut diungkapkan oleh informan I dalam wawancara tanggal 13 Maret 2012,

Kendala diinternal kita itu sering kali terlambat melaporkan perubahan data PNS mbak. Dari bidang kepangkatan itu misalnya kadang tidak segera melaporkan siapa saja yang naik pangkat yang naik berkalanya, kemudian dari bidang P3 itu kadang juga terlambat melaporkan pegawai yang mutasi,dan sebagainya.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012,

Informasi yang dihasilkan saat ini masih belum bisa 100% valid ya mbak karena terkadang input perubahan data PNS itu terlambat, dari bidang-bidang tertentu kadang tidak segera melaporkan jadi kita tidak bisa segera melakukan update data dalam SIMPEG.

Pernyataan informan I dan III di atas diperkuat oleh informan

IV dalam wawancara tanggal 15 Maret 2012,

Kekurangan SIMPEG kita itu datanya belum 100% valid ya mbak, kadang ada pegawai yang rumahnya sudah pindah tapi alamatnya belum diganti, data kepegawaian itu kan sangat

89

commit to user

cvi

cvi

dinamis ya, jadi update data harus rutin dan sekarang ini input perubahan data masih sering terlambat.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 15 Maret 2012, di dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo memang masih terdapat kendala dalam input data PNS, temuan tersebut sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh informan

I dan III. Keterlambatan input data tersebut mengakibatkan database SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo menjadi kurang valid. Dari hasil wawancara dan observasi yang sudah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa salah satu kendala dalam implementasi SIMPEG di BKD Kabupaten Sukoharjo adalah sering mengalami keterlambatan dalam input data PNS. Keterlambatan tersebut mengakibatkan informasi yang dihasilkan untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi kurang valid, uptodate dan akurat.