Hakikat Pembelajaran Hakikat Matematika

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013 194 fasilit as yang dicipt akan sendiri, baik secara rohani m aupun t eknis. Set iap orang yang belajar harus akt if sendiri, t anpa ada akt ivit as m aka proses belajar t idak akan t erjadi.” Noeh Nasoet ion 1995:20 m enyat akan bahw a,” W e learn w hat w e do, and w e do w hat w e learn .” . Kit a belajar apa yang kit a lakukan dan kit a lakukan apa yang kit a pelajari. Proses belajar adalah berbuat , bereaksi, m enjalani, m engalam i. M engalami berart i m enghayat i sit uasi-sit uasi yang sebenarnya. Dengan dem ikian jelas bahw a akt ivit as it u dalam art i luas, baik yang bersifat fisik at au jasm ani m aupun m ent al at au rohani. Kait an ant ara keduanya m em buahkan akt ivit as belajar yang opt im al. Sehingga akt ivit as pengem bangan diri adalah akt ivit as belajar dalam mat a pelajaran m at em at ika yang diberikan di sekolah. Paul B. Diedrich Sardim an, 2001:99 m em buat suat u daft ar yang berisi m acam - m acam akt ivit as kegiat an pesert a didik yang ant ara lain dapat digolongkan sebagai berikut :Visual activities, Oral activities,Listening activities ,W riting activities ,Draw ing activities ,M otor activities ,M ental activities ,Emotional activities. Jadi dengan adanya klasifikasi akt ivit as sepert i yang diuraikan di at as, m enunjukkan bahw a akt ivit as di sekolah it u cukup kom pleks dan bervariasi. Kalau berbagai kegiat an t ersebut dapat dicipt akan di sekolah pada um um nya, dan di kelas pada khususnya, m aka proses kegiat an belajar akan lebih dinam is, t idak m em bosankan dan dim ungkinkan bisa m eningkat kan prest asi belajar pesert a didik Oem ar Ham alik 2001:170 m engem ukakan bahw a pengajaran m odern lebih m enit ik berat kan pada akt ivit as belajar pesert a didik sehingga m ereka m em peroleh penget ahuan, pem aham an dan aspek-aspek t ingkah laku lainnya sert a m engem bangkan ket eram pilan yang berm akna unt uk hidup di m asyarakat . Dari pengertian diatas aktivitas belajar mengajar peserta didik dan guru yang di maksud dalam penelitian ini adalah aktivitas guru dalam meningkatkan kompetensinya untuk pengembangan diri secara profesional yang meliputi kegiatan bertanya, mencatat, mendengarkan, mengerjakan soal secara kelompok maupun secara mandiri dan mempelajari kembali catatan dan pengalaman yang telah dilaluinya

b. Hakikat Pembelajaran

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013 195 Menurut Skinner dalam Akhmad Sudrajat 2008 : 3 “pembelajaran perilaku tidak lepas dari prinsip bahwa perilaku berubah menurut konsekuensi-konsekuensi langsung”. Konsekuensi-konsekuensi langsung itu bisa menyenangkan berupa penguatan reinforcement dan bisa juga yang tidak menyenangkan berupa hukuman punishment. Sedangkan Piaget dalam Akhmad Sudrajat 2008 : 3 mengemukakan bahwa: “tiga prinsip utama pembelajaran yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri”. Brunner dalam Akhmad Sudrajat 2008 : 3, mengatakan bahwa: “pembelajaran hendaknya mencakup pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar, penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, perincian urutan penyajian materi pelajaran dan cara pemberian reinforcement”. Dari pendapat diatas, pembelajaran dilakukan dengan menyediakan lingkungan yang susuai dngan kondisi peserta didik sehingga ada hubungan antara peserta didik. Dalam pembelajaran juga mengutamakan proses dan hasil belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar. Peserta didik dapat belajar baik lewat interaksi sosial peserta didik lewat pengalaman sendiri.

c. Hakikat Matematika

Lerner Wiyanto, 2007: 10 mengemukakan bahwa matematika sebagai bahasa simbolis sekaligus bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan gagasan dan ide mengenai elemen dan kuantitas. Matematika adalah sebagai bahasa simbolis yang mengekspresikan ide- ide, struktur, atau hubungan yang logis termasuk konsep-konsep abstrak sehingga memudahkan diri manusia untuk berpikir. E.T. Russeffendi 1988 : 260-261 mendefinisikan matematika adalah “ilmu tentang pola kesetaraan ; ilmu tentang struktur yang terorganisasikan mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil”. Pada hakekat nya m at em at ika m erupakan bahasa sim bol yang disepakat i bersam a yang m erupakan bahasa dedukt if. Generalisasi yang ada dalam m at em at ika didasarkan pada pem bukt ian secara dedukt if. M enurut Kline dalam M ulyono 1999: 252, m engem ukakan bahw a m at em at ika m erupakan bahasa sim bolis dan ciri ut amanya adalah penggunaan cara bernalar dedukt if, t et api juga t idak m elupakan cara bernalar indukt if. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang disepakati bersama dan merupakan bahasa dan cara bernalar deduktif sebagai pola dan hubungan dengan kreatifitas , imaginasi, institusi dan Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013 196 penemuan untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi dan dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi

d. Aktivitas Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

Hubungan Minat Peserta Didik Dalam Mengikuti Pendidikan Non-Formal Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Dalam Bidang Studi Fiqih di Kelas VIII Pondok Pesantren Asy-Syarif Desa Ajung Kabupaten Jember Tahun 2012/2013

0 6 3

Soal UAS SMP Kelas VIII Semester 1

0 22 12

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dengan Menerapkan Model Reading Guide Berbasis PAIKEM Bagi Peserta Didik Kelas I Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 Di SDN INPRES OI TUI

1 3 12

Mengoptimalkan Penerapan Model Discoveri Learning Di SD Negeri 4 Mataram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tematik Peserta Didik Kelas IV Semester Dua Tahun Pelajaran 20162017 Ni Luh Mertasiniwi

0 0 10

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division Dan Tipe Snowball Throwing Terhadap Interaksi Sosial Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang Kelas VIII Semester II MTsN 2 Palangka Raya Tahun Aja

0 0 23

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP K

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 6 66