Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013
196
penemuan untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi dan dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi
d. Aktivitas Belajar Matematika
M enurut Sriyono 1992 : 75 yang dim aksud akt ivit as adalah bahw a pada w akt u guru m engajar ia harus m engusahakan agar m urid-m uridnya aktif
jasm ani m aupun rohani m eliput i ant ara lain; Akt ivit as indera ,Akt ivit as akal ,Akt ivit as em osi :.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif Hisyam Zaini dkk, 2008: xiv.
Dengan belajar aktif, kegiatan pembelajaran akan lebih berpusat kepada peserta didik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik.
Peserta didik yang cenderung diam akan terpancing untuk bergerak. Pembelajaran ini tidak hanya melibatkan mental peserta didik, akan
tetapi juga melibatkan fisik peserta didik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar yang
melibatkan kemampuan emosional. Aktivitas belajar peserta didik dalam penelitian ini meliputi kegiatan aktif dalam berantusias menjadi tutor
bagi peserta didik lain, mengerjakan soal didepan kelas, dan mengemukakan pendapat yang bisa berupa bertanya atau menyanggah
pendapat dari peserta didik maupun guru.
2. Hasil belajar Matematika
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi diri seseorang. Proses belajar diperlukan untuk dapat mengembangkan
kemampuan seseorang secara optimal. Proses belajar merupakan suatu proses transformasi masukan input menjadi output.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003: 2. Sedangkan H.J Gino 2000: 31
menyatakan bahwa, “Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui pengamatan, melihat, mamahami sesuatu yang dipelajari”.
Akibat terjadinya proses belajar pada diri seseorang adalah terjadinya perubahan perilaku yang dapat mencakup kawasan kognitif,
efektif, maupun psikomotorik. Perubahan perilaku sebagai akibat terjadinya proses belajar disebut hasil belajar.
b. Hasil Belajar
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013
197
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 895, hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tesangka nilai yang diberikan oleh guru.
Jadi yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil usaha yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap berkat pengalaman dan latihan yang dinyatakan dengan perubahan tingkah laku.
c. Hasil Belajar Matematika Pada Bentuk Aljabar
Hasil belajar m at em at ika adalah sesuat u yang t elah dicapai dalam belajar m at em atika, yang m engakibat kan perubahan pada diri seseorang berupa
penguasaan dan kecakapan baru dari belum m engert i dan m em ahami t ent ang m at em at ika m engalami perubahan m enjadi mengerti dan m em aham i t ent ang
m at em at ika, yang dit unjukkan dengan hasil berupa nilai t es m at em atika. Hasil belajar m at emat ika yang dim aksud dikhususkan pada m at a
pelajaran m at em at ika SM P kelas VIII sem est er 1 m encakup m at eri bent uk
aljabar sebagai berikut :Standart Kompetensi M em aham i bent uk aljabar, relasi, fungsi dan persam aan garis lurus, Kompetensi Dasar 1 M elakukan Operasi
Aljabar, 2 M enguraikan bent uk aljabar ke dalam fakt or-fakt ornya
3. Penggunaaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam
Pembelajaran Matematika a.
Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1
Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah bagian dari proses pembelajaran yang merupakan langkah-langkah taktis bagi guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau pola yang digunakan untuk
membantu peserta didik mengembangkan potensi dirinya sebagai pembelajar. Model pembelajaran pada dasarnya adalah tindakan nyata
dari guru dalam melaksanakan pengajaran dengan cara tertentu yang dianggap paling efektif ,efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2 Model Pembelajaran Kooperatif
Pem belajaran kooperat if m erupakan bent uk pem belajaran yang lebih m enekankan pada kegiat an belajar pesert a didik secara bersam a
dalam suat u kelom pok sehingga t erjadi int eraksi ant ar pesert a didik dalam kelom poknya unt uk m em ecahkan m asalah belajar.
Hal ini sesuai yang dikem ukaan oleh Robert slavin 1995:2 bahw a belajar kelom pok m erupakan m odel pem belajaran yang m ana pesert a didik
bekerja dalam sat u t im kelom pok kecil yang saling berint eraksi ant ar
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013
198
anggot a kelom pok dengan cara saling mem bant u sat u sam a lainnya dalam dunia pendidikan. Pengelom pokan pesert a didik didasarkan pada
pert im bangan-pert im bangan t ert ent u. Kebanyakan m elibat kan pesert a didik yang berbeda-beda m enurut kem am puan, jenis kelamin dan suku.
3 Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Slavin dalam Triant o 2007: 52 juga m enyat akan pendapat nya bahw a pada STAD pesert a didik dit em pat kan dalam t im belajar
beranggot akan 4-5 orang yang m erupakan cam puran m enurut t ingkat hasil, jenis kelamin, dan suku. Guru m enyajikan pelajaran, dan kem udian pesert a
didik bekerja dalam t im m ereka m em ast ikan bahw a seluruh anggot a t im t elah m enguasai pelajaran t ersebut . Kem udian, seluruuh pesert a didik
diberikan t es t ent anng m at eri t ersebut , pada saat t es ini m ereka t idak diperbolehkan saling m em bant u.
M oham ad Nur dalam Triant o 2007: 53 m enyat akan bahw a STAD t elah digunakan unt uk setiap m at a pelajaran, m ulai dari m at em at ika, sast ra,
sam pai ilm u-ilm u sosial dan sains, sert a t elah digunakan dari kelas dua sam pai perguruan t inggi. STAD paling cocok unt uk m engajarkan t ujuan-
t ujuan yang t erdefinisikan dengan jelas, sepert i perhit ungan dan penerapan m at em at ika, penggunaan bahasa, m ekanika, geografi, ket rampilan
m em baca pet a, dan konsep-konsep sains. Tahap pem belajaran m odel pem belajaran kooperat if t ipe STAD
m enurut M oham m ad Nur 2005:20-22 m eliput i: a Present asi Kelas at au Tahap Penyajian M at eri, bKerja Kelom pok, cPelaksanaan Kuis Individual,
dNilai Perkem bangan Individual,ePenghargaan Kelom pok
b. Hakikat Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara–cara atau kiat-kiat yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu Uno, 2007: 2.
Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa tidak takut salah, tidak takut ditertawakan, tidak takut
diremehkan, tidak tertekan, tetapi sebaliknya siswa berani berbuat dan mencoba, bertanya, mengemukakan pendapat gagasan, dan
mempertanyakan gagasan orang lain. Menciptakan suasana yang menyenangkan tidaklah sulit, karena kita hanya menciptakan
pembelajaran yang relaks, lingkungan yang aman untuk melakukan
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sur akar ta, 15 Mei 2013
199
kesalahan, mengaitkan materi ajar dengan kehidupan mereka, memberi dorongan semangat, dan pemberian jeda berpikir.
c. Penggunaaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan