Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Yield

31

4.2.2 Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Yield

Waktu ekstraksi merupakan waktu yang dibutuhkan pelarut untuk mencapai zat terlarut yang terdapat di dalam sampel daun sirsak, mengikat zat terlarut dan membawanya ke dalam larutan [41]. Pengaruh waktu ekstraksi terhadap yield dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini : Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Yield Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa waktu ekstraksi menit ke 30, 40, 50 dan 60 yield ekstrak daun sirsak yang diperoleh semakin meningkat. Hasil ekstrak pada waktu 30 menit pada berbagai variasi berat daun sirsak menunjukkan perbedaan yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa waktu ekstraksi yang singkat dengan perbedaan berat daun sirsak yang besar cukup berpengaruh terhadap ekstrak yang dihasilkan. Waktu ekstraksi yang singkat dengan berat daun sirsak yang besar menunjukkan semakin banyak massa daun sirsak berat sampel yang diekstrak, maka semakin banyak pula ekstrak yang dihasilkan. Dapat dilihat pada waktu ekstraksi 30 menit yield yang diperoleh lebih kecil dibandingkan pada waktu 60 menit. Perhitungan waktu ekstraksi dimulai pada saat suhu esktraksi telah tercapai yaitu ± 58 o C, selama waktu 30 menit pelarut yang menguap dikondensasi dan terjadi kontak antara pelarut yang sudah dikondensasi dengan sampel. Pada saat tertentu pelarut mengekstrak senyawa yang terdapat pada sampel dan menuju pipa kapiler, lama kelamaan pipa kapiler akan penuh dan turun menuju labu distilasi, 10 20 30 40 50 60 30 40 50 60 Y ie ld Waktu menit 15 gram 25 gram 35 gram Universitas Sumatera Utara 32 proses ini berlangsung secara terus menerus selama waktu ekstraksi yang telah divariasikan. Proses ekstraksi dapat dikatakan selesai jika cairan yang melewati pipa kapiler sudah berwarna bening. Pada waktu 30 menit hasil yield yang diperoleh untuk masing-masing berat sampel 15, 25 dan 35 gram adalah 36,67 ; 26,00 dan 17,71. Hal ini disebabkan oleh waktu yang diperlukan pelarut dalam mengekstrak daun sirsak terlalu singkat, sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Sedangkan saat ekstraksi berlangsung selama 60 menit yield yang diperoleh untuk masing masing sampel adalah 55,33 ; 50,28 dan 38,85 . Hal ini disebabkan oleh waktu yang diperlukan selama proses ekstraksi cukup lama, sehingga kesempatan pelarut dalam mengekstrak daun sirsak lebih lama dibandingkan pada saat 30 menit , sehingga yield yang diperoleh lebih tinggi. Secara umum pengaruh waktu dalam ekstraksi adalah semakin lama ekstraksi maka semakin banyak pula yield yang dihasilkan. Semakin lamanya waktu ekstraksi maka semakin lama pula waktu kontak antara pelarut dengan bahan baku, sehingga semakin lama akan terjadi pengendapan massa secara difusi hingga tercapai keseimbangan terhadap konsentrasi larutan didalam dan diluar bahan ekstraksi [42]. Variasi waktu ekstraksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap yield acetogenin yang dihasilkan, semakin lama waktu reaksi, yield acetogenin yang dihasilkan semakin tinggi [43]. Berdasarkan pengaruh rasio bahan baku dengan pelarut semakin kecil rasio massa umpan yang digunakan semakin kecil menyebabkan daya dorongnya semakin besar, karena semakin banyak molekul pelarut yang dapat melakukan kontak dengan molekul terlarut solute sehingga solute yang terekstrak juga semakin meningkat, selain itu derajat kejenuhan pelarut terhadap solute menjadi semakin tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan yield [44]. Pada penelitian ini diperoleh yield ekstrak daun sirsak tertinggi pada variasi massa sampel 15 gram dan lama waktu ekstraksi 60 menit yaitu 55,33 . Sedangkan yield terkecil diperoleh pada variasi massa sampel 35 gram dan lama waktu ekstraksi 30 menit yaitu 17,71 . Universitas Sumatera Utara 33 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN