ASETON C Ekstraksi Acetogenin dari Daun Sirsak (Annona muricata L) dengan Pelarut Aseton

12 Pilihan pelarut dipengaruhi oleh zat atau senyawa apa yang akan diambil atau diekstrak, karena produk akhir akan mengandung sisa pelarut, dimana pelarut tersebut harus tidak beracun dan tidak boleh mengganggu hasil tersebut [28]. 4. Variasi metode ekstraksi biasanya tergantung pada [29]: a Panjang periode ekstraksi, b Pelarut yang digunakan, c pH pelarut, d Suhu, e Ukuran partikel dari jaringan tanaman f Rasio bahan bakupelarut

2.5 ASETON C

3 H 6 O Aseton adalah keton yang paling penting yang berupa cairan volatil titik didih 56 o C dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk senyawa organik banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering digunakan sebagai pengering alat – alat gelas laboratorium [12]. Struktur acetogenin akan berubah pada suhu di atas 60 o C [30]. Oleh karena itu dengan metoe sokletasi yang menggunakan media pemanas diperlukan pelarut yang memiliki titik didih dibawah suhu 60 o C. Salah satu syarat pelarut yang baik adalah selektivitas pelarut tersebut terhadap zat yang akan diekstrak. Sifat fisika kimia zat aktif acetogenin yaitu memiliki nilai log P sebesar 7,71 yang menunjukkan bahwa acetogenin bersifat non polar [31]. Kepolaran suatu senyawa dapat dilihat dari angka tetapan dielektrik . Konstanta dielektrikum semakin besar maka sifat kepolaran dari suatu zat tinggi begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai konstanta dielektrikum suatu zat maka sifat kepolarannya semakin rendah . Berikut akan ditampilkan deret eluotropik menurut Stahl untuk setiap zat pada suhu 25 o C [31]. Universitas Sumatera Utara 13 Tabel 2.3 Deret Eluotropik Pelarut [31] Pelarut Tetapan Dielektrik Viskositas n-heksan Heptana Siklo-heksana Karbon tetraklorida Benzen Klorofom Eter Dietil eter Etil Asetat Piridin Aseton Etanol Metanol Air 1,890 1,924 2,023 2,238 2,284 4,806 4,34 6,02 + 12,3 + 20,7 + 24,30 + 33,62 + 80,37 + 0,326 0,409 1,02 0,969 0,652 0,580 0,233 0,55 0,974 0,316 + 1,2 0,597 1,005 Peneliti terdahulu banyak menggunakan etanol dan metanol sebagai pelarut dalam ekstraksi senyawa acetogenin dari tanaman sirsak ini. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa nilai konstanta dielektrik aseton lebih kecil dibandingkan etanol maupun metanol sehingga dapat disimpulkan bahwa aseton merupakan pelarut yang kurang polar sehingga dapat dengan baik mengekstrak acetogenin dari sampel.

2.6 FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy