Perencanaan tindakan planning Pelaksanaan tindakan action Rencana tindakan

commit to user 1. An inquiry of practice from within penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya. 2. Self-reflective inquiry metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian. 3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. 4. Tujuannya: memperbaiki pembelajaran.

D. Rencana Tindakan

Prosedur tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode siklus yang dilakukan dengan tiga tahapan atau siklus, yang setiap siklusnya dilakukan melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, yaitu:

1. Perencanaan tindakan planning

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, mulai dari perangkat pembelajaran, bahan ajar, menyusun lembar observasi guru, menyusun format catatan kejadian, menyusun format kegiatan refleksi, serta menyusun alat-alat evaluasi. Tahapan PTK ini sangat penting untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah. Beberapa pertanyaan peneliti dapat diajukan sebagai berikut : 1. Apakah yang memperhatinkan dalam proses pembelajaran ? 2. Mengapa hal itu dapat terjadi dan apa penyebabnya. 3. Apa yang dapat dilakukan dan bagaimana cara mengatasinya? commit to user 4. Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk membantu mencari fakta apa yang terjadi ? 5. Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut ? Tahapan PTK merupakan suatu refleksi dari guru terhadap masalah di kelasnya, masalah ini merupakan masalah umum klasikal, misalnya kurangnya sikap percaya diri siswa di kelas, rendahnya prestasi belajar siswa dan lain-lain. Setelah tahapan awal PTK dilakukan maka perlu dilakukan perangkat pembelajaran sebagai berikut : 1. Menyusun jadwal penelitian 2. Menentukan observasi dan melaporkan kepada kepala sekolah. 3. Menyiapkan perangkat mengajar 4. Menjelaskan peserta didik materi pembelajaran yang telah disiapkan dengan metode Quantum Teching. 5. Menyiapkan lembar penilaian proses belajar 6. Menyiapkan lembar presensi siswa 7. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap percaya diri siswa kelas X TKK 1 SMK N 2 Sragen.

2. Pelaksanaan tindakan action

Merupakan implementasi dari rancangan penelitian yang telah ditetapkan dalam setiap siklus, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan dalam Quantum Teaching yang ditindaklanjuti dengan Study Group.

a. Siklus 1

1. Rencana tindakan

Rencana PTK merupakan pembelajaran kelas yang tersusun, dan dari segi definisi harus prospektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan commit to user memperhitungkan peristiwa-peristiwa tak terduga sehingga beresiko sedikit. Rencana perlu dibuat cukup fleksibel agar dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Tindakkan yang telah direncanakan harus disampaikan dengan dua pengertian. Pertama, tindakan kelas mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan dinamika kelas dan mengakui adanya kendala yang nyata . Kedua, tindakan–tindakan dipilih karena memungkinkan untuk bertindak secara efekif dalam memperlakukan murid, dan cermat dalam mengamati kebutuhan dan perkembangan murid. Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK mulai dari materi bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi evaluasi, dipersiapkan dengan baik. Guru melakukan tindakan kelas dengan penerapan metode Quantum Teaching dengan study group dalam pelajaran Fisika klas X TKK1 SMK N 2 Sragen.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dokumen yang terkait

Metode quantum teaching dengan study group untuk peningkatan prestasi belajar geografi siswa Kelas vii smp negeri 1 mojolaban Kabupaten sukoharjo (penelitian tindakan kelas)

0 4 135

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION SEBAGAI UPAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR STATIKA PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 4 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 6 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 26

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDY GROUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK PESERTA DIDIK KELAS X TKK 1 SMK N 2 SRAGEN.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 SRAGEN.

0 0 18

Hubungan Kemampuan Kognitif Dalam Pengukuran Teknik dan Sikap Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Praktik Teknologi Mekanik Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK N 1 Sedayu.

0 1 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDY GROUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK PESERTA DIDIK KELAS X TKK 1 SMK N 2 SRAGEN | Kumboro | Pendidikan Teknik Bangunan 5233 11394 1 SM

0 0 8